Beredar sebuah klaim di media sosial bahwa eks Mentri Kesehatan Terawan sedang mempromosikan obat Prostatitis.

Namun setelah dilakukan penelusuran, klaim tersebut tidak benar.

Faktanya, Ditemukan video serupa di YouTube Najwa Shihab di video tersebut, Terawan tidak membahas tentang obat prostatitis, melainkan mengenai hoaks virus corona yang menyebabkan Covid-19 yang muncul pada tahun 2020. Terawan menjelaskan bahwa konten hoaks sering kali memiliki narasi yang terstruktur, namun bagian akhirnya tidak masuk akal.

Setel dilakukan pemeriksaan suara Terawan yang mempromosikan obat prostatitis menunjukkan bahwa suara Terawan tersebut merupakan hasil dari kecerdasan buatan atau AI.

Dengan demikian klaim tersebut tidak benar dengan kategori konten yang dimanipulasi.

Video yang menunjukkan mantan Menteri Kesehatan Terawan mempromosikan obat prostatitis adalah konten hasil manip kecerdasan buatan. Dalam video aslinya, Terawan sebenarnya membahas mengenai hoaks virus corona yang bermunculan pada tahun 2020.

Sebuah unggahan yang membahas mengenai cucu Nabi Muhammad SAW kembali beredar melalui media sosial Facebook. Akun bernama Cindy Claudia, membagikan sebuah narasi dan foto seorang laki-laki yang disebut Sayyid Zulfikar. Disebutkan bahwa Sayyid Zulfikar merupakan Cucu Cicitnya Nabi Muhammad SAW dengan status DNA asli dan sama dengan milik Rasulullah SAW. Namun apakah benar, terdapat cucu cicitnya Nabi Muhammad SAW yang memiliki DNA sama bernama Sayyid Zulfikar?

Setelah melakukan penelusuran lebih lanjut mengenai informasi pada unggahan tersebut, ditemukan fakta yang menunjukkan bahwa unggahan tersebut mengandung kekeliruan. Pasalnya, tidak ada informasi resmi yang mengulas mengenai Sayyid Zulfikar sebagai cucu cicitnya Nabi Muhammad SAW. Selain itu, tidak terdapat informasi resmi yang menunjukkan bahwa Sayyid Zulfikar memang memiliki DNA yang sama dengan Nabi Muhammad SAW.

Melansir dari artikel dari media mengerti.id, anak perempuan dari Sayyid Zulfikar memang menerangkan mengenai silsilah keluarga ayahnya yang disebut pernah tercatat di Naqobah As-Saadah Al-Asyrof (Persatuan Para Sayyid & Syarif sedunia) Internasional di negara asal leluhurnya, yaitu Veve Zulfikar. Namun di dalam ulasan artikel tersebut, Zulfikar menyatakan bahwa dirinya tidak pernah mengaku sebagai Habib atau keluarga Rasulullah. Bahkan sebutan Sayyid di depan namanya, kata dia, itu bukan ia mengaku tetapi karena diakui.

Perlu diketahui, pengecekan terhadap silsilah keturunan Nabi Muhammad SAW dilakukan bukan melalui tes DNA secara medis. Hal ini disampaikan oleh Ketua Maktab Daimi Rabithah Alawiyah (Tahun 2017), Ustaz Ahmad bin Muhammad Alatas. Beliau menyatakan, bahwa untuk mengecek seseorang merupakan keturunan Nabi Muhammad SAW, maka perlu dilihat silsilah nasabnya dengan mengacu pada buku-buku besar hasil pencatatan nasab alawiyyin.

Jadi dapat disimpulkan, unggahan yang mengklaim bahwa Sayyid Zulfikar merupakan cucu cicitnya Nabi Muhammad SAW karena memiliki DNA yang sama, merupakan klaim yang tidak berdasar dan keliru. Konten seperti ini dapat dikategorikan sebagai konten menyesatkan atau misleading content.

Faktanya, dari pihak Sayyid Zulfikar, tidak pernah mengakui dirinya sebagai bagian dari Habib atau keturunan Rasulullah SAW. Selain itu, tidak terdapat hasil tes DNA resmi yang menunjukkan bahwa antara Sayyid Zulfikar dengan Nabi Muhammad SAW memiliki DNA yang sama.

Beredar sebuah narasi di sosial media bahwa startup Starbucks berganti nama karena boikot.

Namun setelah dilakukan penelusuran klaim tersebut tidak benar.

Faktanya, Vista Coffee adalah merek sementara sebelum brand lokal baru menempati gerai kopi di bandara Dublin pada Maret 2024. Nama ini digunakan setelah kontrak Starbucks berakhir pada Desember 2023. Pergantian ini merupakan bagian dari perombakan besar-besaran gerai makanan dan minuman di terminal T1 dan T2. Klaim bahwa perubahan nama ini akibat boikot produk Israel tidak benar, karena alasan sebenarnya adalah habisnya kontrak Starbucks.

Klaim Starbucks berganti nama menjadi Vista Coffee tidak benar, nama Vista Coffe merupakan brand kopi lain yang akan menggantikan posisi Starbucks di gerai Bandara Dublin Irlandia

Beredar sebuah unggahan di media sosial Facebook, klaim yang menyebutkan bahwa sebanyak Rp268 triliun dana Tapera, akan dialirkan ke IKN. Video dengan narasi tersebut menampilkan Kepala Staff Kepresidenan, Moeldoko, yang tampak diwawancarai oleh wartawan. Lalu apakah benar, dana Tapera sebesar Rp268 triliun akan dialirkan ke IKN?

Setelah melakukan penelusuran terkait hal tersebut, ditemukan berbagai informasi yang menunjukkan bahwa klaim pada unggahan tersebut mengandung kekeliruan. Isu ini pun memang telah beredar sebelumnya dengan berbagai versi. Seperti yang diulas oleh turnbackhoax.id, dalam artikel berjudul "[SALAH] KPK BONGKAR DANA TAPERA DIGELAPKAN UNTUK IKN".

Selain itu, mengenai besaran dana sejumlah Rp268 triliun, diketahui ternyata merupakan jumlah dana yang akan terkumpul sampai tahun 2027. Artinya, uang sebanyak Rp268 triliun masih berstatus prediksi dari badan yang mengelola dana Tapera.

Hal tersebut disampaikan oleh Ekonom Bahana Sekuritas, Putera Satria Sambijantoro dan timnya melalui keterangan tertulis.

"Simpanan gaji di program Tapera akan meningkatkan likuiditas di pasar modal mencapai Rp160-268 triliun. Jumlah ini berdasarkan hitungan kami terhadap 43 juta pekerja formal yang akan terdaftar pada 2027."

Jadi dapat disimpulkan, klaim yang menyatakan bahwa telah terbukti sebesar Rp268 triliun dana Tapera akan dialirkan ke IKN, merupakan klaim yang tidak benar. Unggahan ini termasuk ke dalam kategori misleading content atau konten menyesatkan.

Faktanya, tidak ada informasi resmi yang membahas mengenai hal tersebut. Jumlah dana tapera sebesar Rp268 triliun pun merupakan jumlah dana yang disebut akan diperoleh pada tahun 2027.