• (GFD-2024-20523) [SALAH] Ibu Melahirkan Dikenai Pajak 12%

    Sumber: Twitter.com dan Snackvideo.com
    Tanggal publish: 14/06/2024

    Berita


    BINGUNG CARI TOMBOKAN APBN IBU² YANG MELAHIRKAN AKAN DIKENAI PAJAK 12%
    SEMENTARA DI NEGARA LAIN IBU YANG MELAHIR DAPAT TUNJANGAN IBU DAN ANAK + GRATIS BIAYA RUMAH SAKIT

    Hasil Cek Fakta

    Terdapat informasi yang beredar mengenai tambahan pajak 12% kepada biaya melahirkan. Postingan tersebut diunggah pada laman twitter dengan nama akun @widarto63285827 dan snack video dengan nama akun @anies.mytha.
    Dilansir dalam finance.detik.com, bahwa Dwi Astuti selaku Direktur Penyuluhan, Pelayanan dan Hubungan Masyarakat Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan mengatakan biaya proses melahirkan tidak kena pajak. Keputusan itu telah termuat dalam Pasal 10 Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 49 Tahun 2022 tentang pembebasan PPN.
    "Disebutkan bahwa jasa pelayanan kesehatan medis termasuk ke dalam Jasa Kena Pajak tertentu yang bersifat strategis yang atas penyerahannya di dalam daerah pabean atau pemanfaatannya dari luar Daerah Pabean di dalam Daerah Pabean dibebaskan dari pengenaan PPN," kata Ewie dalam keterangan tertulis.
    Ewie menyebut proses melahirkan masuk dalam kategori jasa bersifat strategis yang dibebaskan dari PPN. Semua layanan kesehatan ibu hamil tersebut masuk klarifikasi jasa medis dengan kategori strategis, yang dijamin bebas PPN oleh Negara sebagaimana termuat dalam PP No 49 Tahun 2022.
    Sebelumnya, isu mengenai pengenaan PPN pada biaya bersalin telah muncul pada tahun 2021, Saat itu, pemerintah berencana menambah objek kena pajak, termasuk jasa rumah bersalin, yang diatur dalam perubahan kelima Undang - undang no.6 tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (UU KUP). Akan tetapi, rencana tersebut tidak jadi diimplementasikan dengan diterbitkannya UU Nomor 7 Tahun 2021 tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan dan PP Nomor 49 Tahun 2022 sebagai aturan turunannya.
    Sehingga, tidak akan ada kenaikan biaya melahirkan akibat penerapan PPN. Hal ini karena layanan rumah sakit dan jasa tenaga kesehatan pun masuk dalam kategori jasa bersifat strategis yang dibebaskan dari PPN.

    Kesimpulan

    Faktanya, tidak akan ada kenaikan biaya melahirkan akibat penerapan PPN. Hal ini karena layanan rumah sakit dan jasa tenaga kesehatan pun masuk dalam kategori jasa bersifat strategis yang dibebaskan dari PPN.

    Rujukan

  • (GFD-2024-20522) [KLARIFIKASI] Konten Satire soal Elon Musk Luncurkan Ponsel Pesaing iPhone

    Sumber:
    Tanggal publish: 13/06/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Pebisnis sekaligus pemilik platform media sosial X (Twitter) Elon Musk dikabarkan akan meluncurkan ponsel pintar untuk menyaingi iPhone buatan Apple.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu adalah satire.

    Kabar Elon Musk akan meluncurkan ponsel pintar untuk menyaingi iPhone dibagikan oleh akun Facebook ini, ini, dan ini, pada Rabu (12/6/2024).

    Berikut narasi yang dibagikan:

    Breaking: Elon Musk To Launch His Own New Phone To Compete With Apple (Breaking: Elon Musk Akan Meluncurkan Ponsel Barunya Sendiri Untuk Bersaing Dengan Apple).

    Hasil Cek Fakta

    Tim Cek Fakta Kompas.com menelusuri klaim itu dengan kata kunci "elon musk new phone" di mesin pencari Google.

    Hasilnya, terdapat artikel dari media pemeriksa fakta Snopes.com yang mengatakan kabar Elon Musk akan meluncurkan ponsel pintar pesaing iPhone adalah satire.

    Menurut Snopes.com, narasi itu bersumber dari artikel satire yang dipublikasikan situs web SpaceXMania.com, pada Senin (10/6/2024).

    Berikut kutipan artikel satire yang dipublikasikan oleh SpaceXMania.com:

    Breaking: Elon Musk Akan Meluncurkan Ponsel Barunya Sendiri Untuk Bersaing Dengan Apple, "Woke Apple Is Finished".

    Dalam sebuah langkah berani yang berpotensi mengubah lanskap industri teknologi, Elon Musk telah mengumumkan rencana untuk meluncurkan ponsel pintarnya sendiri, bersaing langsung dengan raksasa teknologi Apple.

    Situs tersebut menyertakan penafian (disclaimer) untuk artikel yang dikategorikan satire:

    Harap diperhatikan bahwa artikel di kategori "SATIRE" tidak dimaksudkan untuk dianggap serius. Artikel-artikel ini dimaksudkan untuk humor dan sering kali dibuat-buat. Kami tidak mengeklaim bahwa informasi yang disajikan dalam artikel-artikel ini benar atau akurat.

    Screenshot Tangkapan layar artikel satire yang dipublikasikan di situs SpaceXMania.com pada 10 Juni 2024

    Kesimpulan

    Kabar soal Elon Musk akan meluncurkan ponsel pintar untuk menyaingi iPhone perlu diluruskan.

    Kabar itu bersumber dari artikel satire, tetapi dibagikan ulang tanpa konteks utuh sehingga berpotensi menimbulkan kesalahpahaman.

    Rujukan

  • (GFD-2024-20521) [KLARIFIKASI] Konten soal Khasiat Daun Calincing Gunakan Gambar Keliru

    Sumber:
    Tanggal publish: 13/06/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Beredar konten mengenai khasiat daun calincing atau Oxalis corniculata untuk menjaga kesehatan ginjal.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, konten itu menggunakan gambar yang keliru.

    Konten mengenai khasiat daun calincing untuk menjaga kesehatan ginjal dibagikan oleh akun Facebook ini pada 3 Juni 2024. Berikut narasi yang dibagikan:

    Daun Calincing sering dianggap gulma tetapi sangat bermanfaat sekali untuk perawatan ginjal. caranya batang dan daunnya diambil segenggam direbus dengan air 3 glas. minum airnya setelah dingin sehari 2 kali

    Konten itu memuat video yang menunjukkan segenggam daun disertai teks sebagai berikut:

    Daun Calincing Dan Manfaat

    1. Pembersih Ginjal2. Infeksi Ginjal3. Terhindar Dari Gagal Ginjal4. Merawat Ginjal

    Hasil Cek Fakta

    Ketua Umum Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia (PDPOTJI) Inggrid Tania membenarkan soal khasiat daun calincing untuk menjaga kesehatan ginjal.

    Ia menjelaskan, daun yang juga dikenal sebagai asam kecil atau semanggi gunung ini mengandung zat antioksidan yang baik untuk ginjal.

    "Kandungan zat-zat antioksidan polifenol seperti flavonoid dan fenolat yang bersifat nefroprotektif (proteksi ginjal)" ujar Inggrid kepada Kompas.com, Rabu (12/6/2024).

    Namun, Inggrid menyebutkan, gambar yang digunakan dalam konten tersebut bukan daun calincing Oxalis corniculata, melainkan daun calincing tanah Oxalis barrelieri.

    "Itu gambarnya bukan calincing (asam kecil). Itu gambar calincing tanah," ujar Inggrid.

    Kesimpulan

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, daun calincing Oxalis corniculata memang berkhasiat menjaga kesehatan ginjal. 

    Akan tetapi, gambar yang digunakan dalam konten tersebut adalah daun calincing tanah Oxalis barrelieri.

    Rujukan

  • (GFD-2024-20520) [KLARIFIKASI] Video Penjemputan Jenazah Lukas Enembe, Bukan Demo di Cirebon

    Sumber:
    Tanggal publish: 13/06/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Beredar video yang diklaim memperlihatkan suasana demonstrasi di Kota Cirebon, Jawa Barat, pada 1 Juni 2024.

    Berdasarkan hasil Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi pada video itu keliru.

    Video suasana unjuk rasa di Cirebon pada 1 Juni 2024 disebarkan oleh Facebook ini, ini, ini, dan ini. Video tersebut menampilkan ratusan orang berjalan memadati jalan raya.

    Berikut teks yang tertera dalam video:

    MERINDIIING!!!!Suasana Kota Cirebon 1 Juni 2-024 Meminta Keadilan Sila ke-5MENYALA NETIZEN

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, video tersebut telah beredar sejak tahun lalu dan tidak terkait demo di Cirebon. 

    Dalam video, orang-orang memadati jalan raya saat menjemput jenazah mantan Gubernur Papua Lukas Enembe, pada Kamis (28/12/2023)

    Video serupa ditemukan di kanal YouTube Tribunnews, pada 29 Desember 2023.

    Seperti diberitakan Kompas.com, massa mengiringi jenazah Lukas dari Bandar Udara Sentani menuju Sekolah Theologia Atas dan Kejuruan Injili (STAKIN), Kabupaten Jayapura.

    Prosesi iring-iringan jenazah beberapa kali terhambat karena bentrok antara warga dan aparat keamanan.

    Pemakaman yang dijadwalkan pada 28 Desember 2023 diundur, karena prosesi penjemputan jenazah berlangsung hingga malam hari.

    Narasi soal demo di Cirebon pada 1 Juni pernah beredar dan dikaitkan dengan kasus pembunuhan Vina Dewi Arsita atau Vina Cirebon.

    Kompas.com telah melakukan penelusuran dan melabeli narasi tersebut dengan konteks keliru.

    Adapun ratusan warga menggelar aksi damai tabur bunga di Jembatan Talun, Kabupaten Cirebon, pada 1 Juni 2024.

    Jembatan tersebut merupakan lokasi penemuan jenazah Vina, pada 27 Agustus 2016.

    Koordinator aksi, Andre mengatakan, mereka menuntut penegakan keadilan atas kasus Vina sesuai sila ke-5 Pancasila.

    Kesimpulan

    Video iring-iringan jenazah mantan Gubernur Papua Lukas Enembe disebarkan dengan konteks keliru. Video tersebut tidak terkait demonstrasi di Cirebon pada 1 Juni 2024.

    Rujukan