tirto.id - Media sosial menjadi tempat beragam informasi tersebar luas. Salah satu isu yang banyak dibahas adalah tips dan trik terkait kesehatan. Sayangnya, beberapa tips kesehatan ini tidak berdasar fakta ilmiah atau bukti medis.
Medio Juni lalu, Tirto sempat memeriksa klaim soal larutan tepung sagu dan madu atau gula merah untuk mengatasi penyakit asam lambung atau GERD. Kami menemukan bahwa penggunaan tepung sagu dalam hal itu belum diteliti secara luas dalam skala besar. Nyatanya, klaim manfaat tepung sagu dalam mengatasi penyakit asam lambung hanya berdasarkan testimoni anekdotal, sehingga belum dapat disarankan sebagai terapi untuk mengatasi GERD.
Baru-baru ini, kembali muncul sebuah tips kesehatan yang menyebut bahwa mengonsumsi kuning telur ayam mentah dicampur gula aren dapat mengobati sesak napas pada bayi. Narasi tersebut diunggah oleh akun Facebook bernama “Muhammad Ridlo” lewat video reels yang diunggah pada Senin (1/7/2024).
“Ini pengalaman saya mengobati anak saya yang kena sesak nafas, batuk-batuk dan detak jantungnya berdebar cepat tak beraturan alhamdulillah sembuh total sampai sekarang. Waktu itu saya panik dan tidak tau apa obatnya akhirnya saya ketemu sama orang dikasih taunya bahwasanya untuk mengobatinya itu cukup pakai dua bahan ini (kuning telur dan gula aren).
Caranya ambil kuning telur ayam kampung kemudian tambahkan dengan gula aren seujung ibu jari yang sudah dihaluskan aduk sampai tercampur rata, kemudian minumkan sedikit demi sedikit kepada si bayi. Biasanyasi bayi gamau paksa aja ya buka mulutnya. Saya sudah buktikan sendiri atas izin Allah sembuh."
Sepanjang Senin (1/7/2024) hingga Selasa (9/7/2024), atau selama delapan hari tersebar di Facebook, unggahan ini telah memperoleh 20,7 ribu tanda suka, 366 komentar, dan telah dibagikan sebanyak 7,6 ribu kali.
Lantas, benarkah informasi tersebut?
(GFD-2024-21026) Salah, Kuning Telur Campur Gula Aren Sembuhkan Sesak Napas Bayi
Sumber:Tanggal publish: 10/07/2024
Berita
Hasil Cek Fakta
Tirto mencoba menelusuri klaim itu lewat penelusuran Google. Menukil artikel KlikDokter, yang sudah ditinjau oleh dr. Devia Irine Putri, ada beberapa penyebab dari bayi yang mengalami sesak napas, di antaranya bisa karena infeksi pada saluran pernapasan seperti pilek dan juga nyeri tenggorokan.
Lebih lanjut, penyebab lain bayi sesak napas adalah bakteri, seperti acute tonsillitis. Bakteri ini biasanya menyerang bagian atas pernapasan sehingga menyebabkan sesak dan kesulitan bernapas. Selain itu, sesak napas pada bayi bisa jadi juga merupakan gejala penyakit asma dan alergi yang diderita oleh bayi tersebut.
Atas dasar hal tersebut, orang tua perlu mengetahui penyebab penyakit terlebih dahulu untuk mengetahui cara mengatasi bayi sesak napas yang efektif. Oleh karena itu, menurut artikel tersebut, pemeriksaan ke dokter atau tenaga medis perlu dilakukan sebagai langkah awal.
Lebih lanjut, ada sejumlah tips untuk mengatasi sesak napas pada bayi jika gejalanya masih ringan. Jika ada lendir di hidung bayi, orang tua bisa menyedot lendir dan bersihkan hidung dengan cairan saline. Orang tua juga bisa memposisikan anak di tempat tidur yang nyaman, misalnya dengan menaruh bantal di posisi lebih tinggi. Bayi juga perlu diberikan cairan yang cukup, seperti ASI atau air putih, untuk mencegah dehidrasi, membantu lendir cepat keluar, serta meringankan nyeri di tenggorokan. Jika bayi sesak napas dan demam, orang tua bisa memberikan parasetamol dan ibuprofen setelah berkonsultasi dengan dokter demi keamanan.
Orang tua juga perlu menjauhkan si kecil dari polusi di rumah, terutama asap rokok, dan menempatkan bayi di ruangan yang bersih agar lebih mudah menghirup udara. Orang tua juga perlu memperhatikan kebersihan orang-orang di sekitar si kecil, memastikan mereka mencuci tangan secara rutin, dan menggunakan tisu bersih untuk mengusap ingus atau batuk saat bayi sedang mengalami flu.
Dari sejumlah tips tersebut, tidak ada satupun anjuran yang menyebut mengonsumsi kuning telur ayam mentah dicampur gula aren dapat mengobati sesak napas pada bayi. Kemudian, Tirto menelusuri sejumlah penelitian dan artikel kesehatan dari sejumlah sumber kredibel untuk menelusuri klaim tersebut.
Hasilnya, kami tidak menemukan adanya penelitian ilmiah yang membuktikan bahwa mengonsumsi kuning telur ayam dan gula aren dapat mengobati sesak nafas pada bayi.
Senada, Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Siti Nadia Tarmizi, mengatakan bahwa memang belum ada penelitian yang dapat membuktikan klaim ini.
"Belum ada penelitian yang membuktikan bahwa mengonsumsi kuning telur dan gula aren dapat mengobati sesak nafas dari bayi. Jika mengalami sesak napas bayi dianjurkan untuk langsung diperiksa ke dokter," katanya pada Tirto, Selasa (9/7/2024).
Lebih jauh, menurut penjelasan dalam laman Alodokter, kami menemukan bahwa mengonsumsi kuning telur secara mentah justru sangat tidak dianjurkan dikarenakan adanya risiko infeksi bakteri salmonella yang merupakan bakteri penyebab tipes.
Terpisah, dr. Muhammad Iqbal Ramadhan, lewat KlikDokter, mengungkap bahwa gula merah memang dapat bermanfaat untuk mencegah asma, namun, ia menekankan bahwa gula merah tidak bisa mengatasi asma.
“Gula merah dan kaitannya mencegah asma karena adanya kandungan antihistamin atau antialergi di dalamnya. Akan tetapi perlu diingat, gula merah bukan untuk mengatasi asma, tapi mencegah asma," katanya pada unggahan bertanggal 29 Oktober 2021.
Khusus terkait asma, sebuah artikel yang dimuat di jurnal Nutrition Reviews pada November 2020 menyebut, untuk mengurangi gejala asma atau mengobatinya, direkomendasikan untuk meningkatkan konsumsi buah dan sayuran, sambil mengurangi asupan lemak jenuh dan produk susu. Tidak ada penyebutan soal gula aren maupun kuning telur ayam.
Lebih lanjut, penyebab lain bayi sesak napas adalah bakteri, seperti acute tonsillitis. Bakteri ini biasanya menyerang bagian atas pernapasan sehingga menyebabkan sesak dan kesulitan bernapas. Selain itu, sesak napas pada bayi bisa jadi juga merupakan gejala penyakit asma dan alergi yang diderita oleh bayi tersebut.
Atas dasar hal tersebut, orang tua perlu mengetahui penyebab penyakit terlebih dahulu untuk mengetahui cara mengatasi bayi sesak napas yang efektif. Oleh karena itu, menurut artikel tersebut, pemeriksaan ke dokter atau tenaga medis perlu dilakukan sebagai langkah awal.
Lebih lanjut, ada sejumlah tips untuk mengatasi sesak napas pada bayi jika gejalanya masih ringan. Jika ada lendir di hidung bayi, orang tua bisa menyedot lendir dan bersihkan hidung dengan cairan saline. Orang tua juga bisa memposisikan anak di tempat tidur yang nyaman, misalnya dengan menaruh bantal di posisi lebih tinggi. Bayi juga perlu diberikan cairan yang cukup, seperti ASI atau air putih, untuk mencegah dehidrasi, membantu lendir cepat keluar, serta meringankan nyeri di tenggorokan. Jika bayi sesak napas dan demam, orang tua bisa memberikan parasetamol dan ibuprofen setelah berkonsultasi dengan dokter demi keamanan.
Orang tua juga perlu menjauhkan si kecil dari polusi di rumah, terutama asap rokok, dan menempatkan bayi di ruangan yang bersih agar lebih mudah menghirup udara. Orang tua juga perlu memperhatikan kebersihan orang-orang di sekitar si kecil, memastikan mereka mencuci tangan secara rutin, dan menggunakan tisu bersih untuk mengusap ingus atau batuk saat bayi sedang mengalami flu.
Dari sejumlah tips tersebut, tidak ada satupun anjuran yang menyebut mengonsumsi kuning telur ayam mentah dicampur gula aren dapat mengobati sesak napas pada bayi. Kemudian, Tirto menelusuri sejumlah penelitian dan artikel kesehatan dari sejumlah sumber kredibel untuk menelusuri klaim tersebut.
Hasilnya, kami tidak menemukan adanya penelitian ilmiah yang membuktikan bahwa mengonsumsi kuning telur ayam dan gula aren dapat mengobati sesak nafas pada bayi.
Senada, Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Siti Nadia Tarmizi, mengatakan bahwa memang belum ada penelitian yang dapat membuktikan klaim ini.
"Belum ada penelitian yang membuktikan bahwa mengonsumsi kuning telur dan gula aren dapat mengobati sesak nafas dari bayi. Jika mengalami sesak napas bayi dianjurkan untuk langsung diperiksa ke dokter," katanya pada Tirto, Selasa (9/7/2024).
Lebih jauh, menurut penjelasan dalam laman Alodokter, kami menemukan bahwa mengonsumsi kuning telur secara mentah justru sangat tidak dianjurkan dikarenakan adanya risiko infeksi bakteri salmonella yang merupakan bakteri penyebab tipes.
Terpisah, dr. Muhammad Iqbal Ramadhan, lewat KlikDokter, mengungkap bahwa gula merah memang dapat bermanfaat untuk mencegah asma, namun, ia menekankan bahwa gula merah tidak bisa mengatasi asma.
“Gula merah dan kaitannya mencegah asma karena adanya kandungan antihistamin atau antialergi di dalamnya. Akan tetapi perlu diingat, gula merah bukan untuk mengatasi asma, tapi mencegah asma," katanya pada unggahan bertanggal 29 Oktober 2021.
Khusus terkait asma, sebuah artikel yang dimuat di jurnal Nutrition Reviews pada November 2020 menyebut, untuk mengurangi gejala asma atau mengobatinya, direkomendasikan untuk meningkatkan konsumsi buah dan sayuran, sambil mengurangi asupan lemak jenuh dan produk susu. Tidak ada penyebutan soal gula aren maupun kuning telur ayam.
Kesimpulan
Berdasarkan penelusuran fakta yang dilakukan, tidak ditemukan keterangan resmi yang membenarkan klaim bahwa mengonsumsi kuning telur ayam mentah dicampur dengan gula aren dapat mengobati sesak napas pada bayi.
Tidak ditemukan penelitian ilmiah yang membenarkan klaim bahwa mengonsumsi kuning telur ayam mentah dicampur gula aren dapat mengobati sesak nafas pada bayi. Jadi, klaim yang menyebut bahwa mengonsumsi kuning telur ayam mentah dan gula aren dapat mengobati sesak napas pada bayi bersifat salah dan menyesatkan (false and misleading).
Tidak ditemukan penelitian ilmiah yang membenarkan klaim bahwa mengonsumsi kuning telur ayam mentah dicampur gula aren dapat mengobati sesak nafas pada bayi. Jadi, klaim yang menyebut bahwa mengonsumsi kuning telur ayam mentah dan gula aren dapat mengobati sesak napas pada bayi bersifat salah dan menyesatkan (false and misleading).
Rujukan
- https://tirto.id/benarkah-larutan-tepung-sagu-bisa-atasi-penyakit-asam-lambung-g1aE
- https://www.facebook.com/reel/356662997531251
- https://www.klikdokter.com/ibu-anak/kesehatan-bayi/memahami-tanda-bayi-sesak-napas-dan-cara-mengatasinya
- https://www.alodokter.com/komunitas/topic/obat-asam-lambung-
- https://www.klikdokter.com/info-sehat/pernapasan/benarkah-gula-merah-bisa-mengatasi-asma
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC7550896/
(GFD-2024-21025) Hoaks! Video Jokowi akan bagikan pengeras suara kepada masyarakat diakhir jabatannya
Sumber:Tanggal publish: 10/07/2024
Berita
Jakarta (ANTARA/JACX) – Sebuah unggahan video di TikTok menarasikan Presiden Joko Widodo akan membagikan pengeras suara pada akhir masa jabatannya.
Dalam video tersebut, Presiden Jokowi didampingi Menteri Sekretaris Negara Pratikno dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Abdullah Azwar dalam menyampaikan kabar tersebut.
Berikut narasi dalam unggahan tersebut:
“yang mau dapat hadiah speaker murah bisa komen”
Berikut transkrip Jokowi dalam unggahan tersebut:
“Bismillahirrahmanirahim sebelum mengakhiri masa jabatan saya, saya akan memberikan kenang-kenangan yaitu speaker bluetooth secara gratis keseluruh rakyat Indonesia yang sebelumnya dijual dengan harga 600 ribu sekarang saya diskon menjadi 100 ribuan saja. Semoga hadiah ini dapat bermanfaat untuk menjadi hiburan bapak ibu serta keluarga dirumah.”
Namun, benarkah video Jokowi akan bagikan pengeras suara kepada masyarakat pada akhir jabatannya?
Dalam video tersebut, Presiden Jokowi didampingi Menteri Sekretaris Negara Pratikno dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Abdullah Azwar dalam menyampaikan kabar tersebut.
Berikut narasi dalam unggahan tersebut:
“yang mau dapat hadiah speaker murah bisa komen”
Berikut transkrip Jokowi dalam unggahan tersebut:
“Bismillahirrahmanirahim sebelum mengakhiri masa jabatan saya, saya akan memberikan kenang-kenangan yaitu speaker bluetooth secara gratis keseluruh rakyat Indonesia yang sebelumnya dijual dengan harga 600 ribu sekarang saya diskon menjadi 100 ribuan saja. Semoga hadiah ini dapat bermanfaat untuk menjadi hiburan bapak ibu serta keluarga dirumah.”
Namun, benarkah video Jokowi akan bagikan pengeras suara kepada masyarakat pada akhir jabatannya?
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan penelusuran ANTARA menggunakan Google Reverse Image, foto tersebut serupa dengan unggahan foto dilaman KemenPAN RB yang berjudul “Presiden Jokowi Umumkan Rekrutmen 2,3 Juta, Menteri PANRB: Untuk Fresh Graduate dan Tuntaskan Tenaga Non ASN”.
Dalam unggahan tersebut, pemerintah mengumumkan pembukaan seleksi calon aparatur sipil negara atau ASN. Pengumuman disampaikan langsung oleh Presiden Joko Widodo. Total jumlah rekrutmen ASN pada 2024 mencapai 2,3 juta formasi.
ANTARA juga menggunakan pendeteksi suara hasil kecerdasan buatan atau AI Voice Detector suara Jokowi pada video tersebut. Hasilnya suara dalam video tersebut 99,9 persen merupakan hasil buatan AI atau deepfake.
Klaim: Video Jokowi akan bagikan pengeras suara
Rating: Hoaks
Pewarta: Tim JACX
Editor: Indriani
Copyright © ANTARA 2024
Dalam unggahan tersebut, pemerintah mengumumkan pembukaan seleksi calon aparatur sipil negara atau ASN. Pengumuman disampaikan langsung oleh Presiden Joko Widodo. Total jumlah rekrutmen ASN pada 2024 mencapai 2,3 juta formasi.
ANTARA juga menggunakan pendeteksi suara hasil kecerdasan buatan atau AI Voice Detector suara Jokowi pada video tersebut. Hasilnya suara dalam video tersebut 99,9 persen merupakan hasil buatan AI atau deepfake.
Klaim: Video Jokowi akan bagikan pengeras suara
Rating: Hoaks
Pewarta: Tim JACX
Editor: Indriani
Copyright © ANTARA 2024
Rujukan
(GFD-2024-21024) Hoaks! Video sapi laut di Bangkalan Madura
Sumber:Tanggal publish: 10/07/2024
Berita
Jakarta (ANTARA/JACX) – Sebuah unggahan video berdurasi 13 detik beredar di WhatsApp menampilkan video hewan berwarna hitam bercak putih terdampar di pantai, di kepalanya terdapat tanduk dan memiliki sirip seperti anjing laut namun berwajah seperti sapi.
Berikut narasi dalam unggahan tersebut:
“Heboh ada yang dapat SAPI LAUT . . di Bangkalan Madura”
Namun, benarkah video sapi laut terdampar di Pantai daerah Bangkalan Madura?
Berikut narasi dalam unggahan tersebut:
“Heboh ada yang dapat SAPI LAUT . . di Bangkalan Madura”
Namun, benarkah video sapi laut terdampar di Pantai daerah Bangkalan Madura?
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan penelusuran ANTARA menggunakan google reverse image, video tersebut pertama kali diunggah di Instagram traveler luar negeri, Mike Holston. Mike mengunggah video tersebut dengan deskripsi “namakan hewan ini”.
ANTARA menggunakan pendeteksi Artificial Intelligence (AI) untuk mendeteksi video tersebut dan hasilnya video tersebut 63 persen merupakan hasil AI. Sehingga video tersebut merupakan hasil suntingan atau deepfake dan klaim video sapi laut di Bangkalan Madura merupakan keliru.
Deepfake sendiri merupakan teknologi manipulasi video dan audio yang menggunakan kecerdasan buatan untuk menciptakan konten yang membuat orang terlihat atau terdengar melakukan hal-hal yang sebenarnya tidak dilakukan.
Teknologi ini telah muncul sejak tahun 2017 dan terus berkembang dengan kemampuan yang semakin canggih dalam mengubah wajah dan suara seseorang dalam video.
Klaim: video sapi laut di Bangkalan Madura
Rating: Hoaks
Pewarta: Tim JACX
Editor: Indriani
Copyright © ANTARA 2024
ANTARA menggunakan pendeteksi Artificial Intelligence (AI) untuk mendeteksi video tersebut dan hasilnya video tersebut 63 persen merupakan hasil AI. Sehingga video tersebut merupakan hasil suntingan atau deepfake dan klaim video sapi laut di Bangkalan Madura merupakan keliru.
Deepfake sendiri merupakan teknologi manipulasi video dan audio yang menggunakan kecerdasan buatan untuk menciptakan konten yang membuat orang terlihat atau terdengar melakukan hal-hal yang sebenarnya tidak dilakukan.
Teknologi ini telah muncul sejak tahun 2017 dan terus berkembang dengan kemampuan yang semakin canggih dalam mengubah wajah dan suara seseorang dalam video.
Klaim: video sapi laut di Bangkalan Madura
Rating: Hoaks
Pewarta: Tim JACX
Editor: Indriani
Copyright © ANTARA 2024
Rujukan
(GFD-2024-21023) [KLARIFIKASI] Konteks Keliru soal Tajuk Koran yang Kritik Jokowi pada 2018
Sumber:Tanggal publish: 09/07/2024
Berita
KOMPAS.com - Beredar foto koran Independent Observer memuat artikel bertajuk "Jokowi's Broken Political Promises".
Tajuk itu disebut sebagai bentuk cemoohan dunia internasional terhadap Presiden Joko Widodo.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu keliru.
Foto koran Independent Observer bertajuk "Jokowi's Broken Political Promises" disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, ini, ini, dan ini.
Berikut narasi yang ditulis salah satu akun pada Jumat (5/7/2024):
Presiden Joko Widodo mau lengser lengser saja ngga usah macam² IKN biarkan menjadi kebijakan pemerintah selanjutnya!!!
Sementara, berikut teks yang tertera pada foto:
Mana yg kemarin triak" presiden terbaikJokowi jadi cemoohan dunia internasionalAkhirnya fakta presiden terbaik hanya koar-koar 02 dan buzzer bansos
Tajuk itu disebut sebagai bentuk cemoohan dunia internasional terhadap Presiden Joko Widodo.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu keliru.
Foto koran Independent Observer bertajuk "Jokowi's Broken Political Promises" disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, ini, ini, dan ini.
Berikut narasi yang ditulis salah satu akun pada Jumat (5/7/2024):
Presiden Joko Widodo mau lengser lengser saja ngga usah macam² IKN biarkan menjadi kebijakan pemerintah selanjutnya!!!
Sementara, berikut teks yang tertera pada foto:
Mana yg kemarin triak" presiden terbaikJokowi jadi cemoohan dunia internasionalAkhirnya fakta presiden terbaik hanya koar-koar 02 dan buzzer bansos
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan informasi di situs International Standard Serial Number Indonesia, Independent Observer merupakan koran umum nasional berbahasa Inggris yang terbit mingguan.
Koran ini memiliki SK ISSN sejak 14 November 2017.
Foto tajuk koran Independent Observer yang mengkritik Jokowi telah beredar di media sosial pada 2018.
Pada foto yang lebih jelas, tertera tanggal terbit koran tersebut, yakni 18 Agustus 2018.
Meski berbahasa Inggris, Independent Observer bukanlah koran luar negeri. Sehingga, artikel itu tidak dapat dikatakan sebagai kritik dari media massa internasional.
Dikutip dari artikel CNNIndonesia.com, 7 September 2018, Independent Observer berkantor di rumah, Jalan Kemang Kemang V nomor 11A, Jakarta Selatan.
Rumah itu menjadi sorotan setelah tangkapan layar halaman depan Independent Observer berjudul "New Hope Vs Unfulifilled Promises" beredar di media sosial.
Kemudian, Independent Observer edisi 31 Agustus-6 September 2018 juga memuat artikel tentang persekusi terhadap sejumlah aktivis gerakan #2019GantiPresiden.
Pada halaman depan tertera "Democrazy Under Harassment" dengan subjudul, "The Political Persecution in Indonesia".
Dalam halaman 8 koran itu, tercatat nama Angga Raka Prabowo sebagai CEO, dan Irawan Ronodipuro sebagai Pemimpin Redaksi.
Angga merupakan kader Partai Gerindra dan Irawan tercatat dalam kepengurusan Partai Gerindra periode 2015-2020.
Sufmi Dasco Ahmad, yang ketika itu menjabat Wakil Ketua Umum Gerindra, tak menampik kedekatan pemilik Independent Observer dengan partainya.
"Dalam konteks pemimpin perusahaan betul, itu memang kawan kita," kata Dasco.
Sebagai konteks, pada Pilpres 2019, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto merupakan rival Jokowi.
Prabowo maju sebagai calon presiden didampingi Sandiga Uno. Sementara, Jokowi berpasangan dengan Ma'ruf Amin.
Kesimpulan
Koran Independent Observer bukan media massa asing, melainkan koran berbahasa Inggris yang memiliki kantor redaksi di Jakarta.
Artikel berjudul "Jokowi's Broken Political Promises" yang terbit pada 2018 tidak dapat dikatakan sebagai kritik dari internasional kepada Presiden Joko Widodo.
Koran ini memiliki SK ISSN sejak 14 November 2017.
Foto tajuk koran Independent Observer yang mengkritik Jokowi telah beredar di media sosial pada 2018.
Pada foto yang lebih jelas, tertera tanggal terbit koran tersebut, yakni 18 Agustus 2018.
Meski berbahasa Inggris, Independent Observer bukanlah koran luar negeri. Sehingga, artikel itu tidak dapat dikatakan sebagai kritik dari media massa internasional.
Dikutip dari artikel CNNIndonesia.com, 7 September 2018, Independent Observer berkantor di rumah, Jalan Kemang Kemang V nomor 11A, Jakarta Selatan.
Rumah itu menjadi sorotan setelah tangkapan layar halaman depan Independent Observer berjudul "New Hope Vs Unfulifilled Promises" beredar di media sosial.
Kemudian, Independent Observer edisi 31 Agustus-6 September 2018 juga memuat artikel tentang persekusi terhadap sejumlah aktivis gerakan #2019GantiPresiden.
Pada halaman depan tertera "Democrazy Under Harassment" dengan subjudul, "The Political Persecution in Indonesia".
Dalam halaman 8 koran itu, tercatat nama Angga Raka Prabowo sebagai CEO, dan Irawan Ronodipuro sebagai Pemimpin Redaksi.
Angga merupakan kader Partai Gerindra dan Irawan tercatat dalam kepengurusan Partai Gerindra periode 2015-2020.
Sufmi Dasco Ahmad, yang ketika itu menjabat Wakil Ketua Umum Gerindra, tak menampik kedekatan pemilik Independent Observer dengan partainya.
"Dalam konteks pemimpin perusahaan betul, itu memang kawan kita," kata Dasco.
Sebagai konteks, pada Pilpres 2019, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto merupakan rival Jokowi.
Prabowo maju sebagai calon presiden didampingi Sandiga Uno. Sementara, Jokowi berpasangan dengan Ma'ruf Amin.
Kesimpulan
Koran Independent Observer bukan media massa asing, melainkan koran berbahasa Inggris yang memiliki kantor redaksi di Jakarta.
Artikel berjudul "Jokowi's Broken Political Promises" yang terbit pada 2018 tidak dapat dikatakan sebagai kritik dari internasional kepada Presiden Joko Widodo.
Rujukan
- https://www.facebook.com/photo/?fbid=505442775167354&set=a.235361782175456
- https://www.facebook.com/photo/?fbid=3445224785767394&set=a.1579384092351482
- https://www.facebook.com/photo?fbid=895388799063388&set=a.366073345328272
- https://www.facebook.com/photo?fbid=344022135424555&set=gm.1199428817872370&idorvanity=962919028190018
- https://www.facebook.com/photo/?fbid=439296395678168&set=a.129430589998085
- https://issn.brin.go.id/terbit/detail/1509438331
- https://www.facebook.com/photo/?fbid=10156895755858217&set=pcb.735955383403666
- https://www.cnnindonesia.com/nasional/20180906165709-32-328259/independent-observer-dan-suara-senyap-gerindra-dari-kemang/1
- https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D
Halaman: 1486/6116