(GFD-2024-21242) [SALAH]: 6 kebiasaan yang menyebabkan stroke
Sumber: instagram.comTanggal publish: 22/07/2024
Berita
Tips sehat, hindari hal ini.
Hasil Cek Fakta
Beredar sebuah klaim untuk menghindari 6 kebiasaan buruk untuk terhindar dari stroke di media sosial pada 11 Mei 2024.
Namun setelah dilakukan penelusuran klaim tersebut tidak benar.
Faktanya, disadur dari artikel periksa fakta Tempo pada 16 Mei 2024, Firman, seorang dosen di Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surabaya (FIK UM Surabaya), menjelaskan bahwa stroke dapat disebabkan oleh dua faktor. Pertama adalah stroke hemoragik yang terjadi karena perdarahan akibat pecahnya pembuluh darah di otak, menyebabkan kerusakan pada sel-sel otak dan mengganggu fungsinya, seperti kelumpuhan dan hilangnya panca indra. Kedua adalah stroke yang disebabkan oleh sumbatan atau emboli, seringkali akibat gaya hidup tidak sehat yang menyebabkan penumpukan lemak dan pembentukan plak di pembuluh darah. Plak ini dapat terlepas dan menyumbat pembuluh darah otak, menghalangi aliran oksigen dan merusak sel-sel otak.
Firman juga menjelaskan bahwa beberapa kebiasaan seperti mandi, minum teh, dan berenang setelah makan, serta langsung berolahraga, tidak terkait dengan penyebab stroke. Meskipun tidak dianjurkan untuk langsung berolahraga setelah makan, hal ini tidak berhubungan dengan stroke. Sebaliknya, kebiasaan makan buah setelah makan sebenarnya baik untuk kesehatan, terutama buah yang mengandung vitamin A, D, E, dan K. Selain itu, langsung tidur setelah makan tidak menyebabkan stroke, tetapi dapat menyebabkan obesitas, yang pada akhirnya dapat menyebabkan stroke melalui penumpukan lemak di pembuluh darah.
Dengan demikian klaim mengenai 6 kebiasaan penyebab stroke adalah tidak benar dengan kategori konten yang menyesatkan.
Namun setelah dilakukan penelusuran klaim tersebut tidak benar.
Faktanya, disadur dari artikel periksa fakta Tempo pada 16 Mei 2024, Firman, seorang dosen di Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surabaya (FIK UM Surabaya), menjelaskan bahwa stroke dapat disebabkan oleh dua faktor. Pertama adalah stroke hemoragik yang terjadi karena perdarahan akibat pecahnya pembuluh darah di otak, menyebabkan kerusakan pada sel-sel otak dan mengganggu fungsinya, seperti kelumpuhan dan hilangnya panca indra. Kedua adalah stroke yang disebabkan oleh sumbatan atau emboli, seringkali akibat gaya hidup tidak sehat yang menyebabkan penumpukan lemak dan pembentukan plak di pembuluh darah. Plak ini dapat terlepas dan menyumbat pembuluh darah otak, menghalangi aliran oksigen dan merusak sel-sel otak.
Firman juga menjelaskan bahwa beberapa kebiasaan seperti mandi, minum teh, dan berenang setelah makan, serta langsung berolahraga, tidak terkait dengan penyebab stroke. Meskipun tidak dianjurkan untuk langsung berolahraga setelah makan, hal ini tidak berhubungan dengan stroke. Sebaliknya, kebiasaan makan buah setelah makan sebenarnya baik untuk kesehatan, terutama buah yang mengandung vitamin A, D, E, dan K. Selain itu, langsung tidur setelah makan tidak menyebabkan stroke, tetapi dapat menyebabkan obesitas, yang pada akhirnya dapat menyebabkan stroke melalui penumpukan lemak di pembuluh darah.
Dengan demikian klaim mengenai 6 kebiasaan penyebab stroke adalah tidak benar dengan kategori konten yang menyesatkan.
Kesimpulan
Klaim 6 kebiasaan buruk penyebab stroke tidak benar, perilaku masyarakat yang meningkatkan risiko stroke di antaranya, biasa mengonsumsi makanan tinggi lemak jenuh, lemak trans, dan kolesterol. Juga terlalu banyak makan garam. Selain itu, kurangnya aktivitas fisik, terlalu banyak minum minuman beralkohol, dan konsumsi tembakau. Merokok dapat merusak jantung dan pembuluh darah yang meningkatkan risiko stroke.
Rujukan
(GFD-2024-21241) [SALAH]: Bedak bayi mengandung bahan yang dapat berakibat kanker
Sumber: facebook.comTanggal publish: 22/07/2024
Berita
Johnson and Johnson akhirnya mengakui bahwa produk bayi kami mengandung bahan penyebab kanker
Hasil Cek Fakta
Beredar klaim di media sosial bahwa bedak bayi Johnson and Johnson mengandung bahan penyebab kanker.
Namun setelah dilakukan penelusuran, klaim tersebut tidak benar.
Faktanya, Johnson & Johnson telah menghentikan penggunaan pengawet yang melepaskan formaldehida seperti DMDM hydantoin, imidazolidinyl urea, dan diazolidinyl urea untuk menghindari kontaminasi bakteri.
Reformulasi produk ini sesuai dengan standar FDA. Pada 17 Januari 2014, New York Times melaporkan bahwa Johnson & Johnson telah menghapus formaldehida dan 1,4-dioksan dari produk mereka. Formaldehida alami ada dalam buah dan sayuran, dan hanya berbahaya jika terpapar dalam jumlah besar dan jangka panjang.
Dengan demikian klaim tersebut tidak benar karena Johnson and Johnson melakukan reformulasi bahan pada produk tersebut. Sehingga klaim tersebut masuk pada kategori konten dengan konteks yang salah.
Namun setelah dilakukan penelusuran, klaim tersebut tidak benar.
Faktanya, Johnson & Johnson telah menghentikan penggunaan pengawet yang melepaskan formaldehida seperti DMDM hydantoin, imidazolidinyl urea, dan diazolidinyl urea untuk menghindari kontaminasi bakteri.
Reformulasi produk ini sesuai dengan standar FDA. Pada 17 Januari 2014, New York Times melaporkan bahwa Johnson & Johnson telah menghapus formaldehida dan 1,4-dioksan dari produk mereka. Formaldehida alami ada dalam buah dan sayuran, dan hanya berbahaya jika terpapar dalam jumlah besar dan jangka panjang.
Dengan demikian klaim tersebut tidak benar karena Johnson and Johnson melakukan reformulasi bahan pada produk tersebut. Sehingga klaim tersebut masuk pada kategori konten dengan konteks yang salah.
Kesimpulan
Johnson & Johnson mereformulasi produknya karena kekhawatiran dari konsumen dan kelompok lingkungan mengenai formaldehida dan 1,4-dioksan. Reformulasi ini sebenarnya telah dilakukan sejak 2017. Artikel yang mengangkat isu ini diterbitkan pada 2019 dan kembali disebarluaskan pada 2024.
Rujukan
(GFD-2024-21240) [KLARIFIKASI] Gambar Manusia Raksasa Berleher Panjang Dibuat dengan AI
Sumber:Tanggal publish: 19/07/2024
Berita
KOMPAS.com - Beredar konten yang memuat gambar-gambar bernuansa vintage yang menampilkan manusia berleher panjang.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, gambar tersebut bukan foto asli dan dibuat dengan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI).
Konten yang memuat gambar-gambar manusia raksasa berleher panjang dibagikan oleh akun Facebook ini, pada Selasa (16/7/2024). Berikut narasi yang dibagikan:
Manusia raksasa leher panjang.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, gambar tersebut bukan foto asli dan dibuat dengan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI).
Konten yang memuat gambar-gambar manusia raksasa berleher panjang dibagikan oleh akun Facebook ini, pada Selasa (16/7/2024). Berikut narasi yang dibagikan:
Manusia raksasa leher panjang.
Hasil Cek Fakta
Tim Cek Fakta Kompas.com mencermati konten tersebut dan menemukan watermark @elcronovisor. Watermark tersebut merujuk ke sebuah akun TikTok.
Akun itu mengunggah gambar-gambar manusia berleher panjang dalam format slideshow pada 24 Juni 2024 yang dilabeli sebagai konten buatan AI (AI-generated).
Akun itu mengunggah gambar-gambar manusia berleher panjang dalam format slideshow pada 24 Juni 2024 yang dilabeli sebagai konten buatan AI (AI-generated).
Kesimpulan
Gambar-gambar manusia berleher panjang yang dibagikan sebuah akun Facebook bukan foto asli.
Setelah ditelusuri, gambar tersebut berasal dari unggahan TikTok, 24 Juni 2024, yang dilabeli sebagai konten buatan AI.
Setelah ditelusuri, gambar tersebut berasal dari unggahan TikTok, 24 Juni 2024, yang dilabeli sebagai konten buatan AI.
Rujukan
(GFD-2024-21239) Cek Fakta: Tidak Benar Air Perasan Mentimun Bisa Kembalikan Fungsi Ginjal Agar Tak Cuci Darah
Sumber:Tanggal publish: 22/07/2024
Berita
Liputan6.com, Jakarta - Beredar di media sosial postingan yang mengklaim perasan air mentimun bisa kembalikan fungsi ginjal agar tak cuci darah. Postingan itu beredar sejak pekan lalu.
Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 18 Juli 2024.
Dalam postingannya terdapat video dengan narasi sebagai berikut:
"Menyehatkan ginjal agar tidak cuci darah. Gunakan satu buah mentimun dibelah menjadi dua bagian kemudian diambil daging bagian dalamnya, dikerok sampai habis, setelah itu disaring dan diperas. Minumlah air peras sedikit demi sedikit sampai perut terbiasa menerimanya. Minumlah dua kali sehari 30 menit setelah makan."
Hingga saat ini postingan tersebut telah dilihat 1,3 juta kali, mendapat 16 ribu likes, 486 komentar, dan 4,7 ribu kali dibagikan.
Lalu benarkah postingan yang mengklaim perasan air mentimun bisa kembalikan fungsi ginjal agar tak cuci darah?
Hasil Cek Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dengan menghubungi Dr. RA Adaninggar Sp.PD, K-GH. Dia menyebut klaim dalam postingan tersebut tidak benar.
"Tidak ada satupun obat yang bisa menyembuhkan gagal ginjal kronik, hanya bisa diperlambat kerusakannya dengan mengendalikan penyakit penyebabnya. Konsumsi herbal yang tidak jelas komposisi dan dosisnya justru menjadi salah satu kontributor kerusakan ginjal yang bisa menjadi akut dan berulang lalu menjadi kronik," ujar dr. Ning, sapaan akrabnya saat dihubungi Senin (22/7/2024).
"Gagal ginjal akut bisa disembuhkan dengan mengatasi penyebabnya. Penyebab paling sering itu dehidrasi, infeksi atau keracunan zat tertentu. Jika keracunan zat ya diatasi dengan antidot atau cuci darah," katanya menambahkan.
Ia juga menambahkan gagal ginjal kronik bisa dicegah atau diobati dengan cara seperti dalam postingan.
"Penyebab utamanya adalah penyakit-penyakit karena gaya hidup seperti diabetes, hipertensi, batu ginjal, asam urat tinggi, dan lain-lain. Mencegahnya ya dengan gaya hidup sehat untuk mencegah penyakit gaya hidup penyebab gagal ginjal itu," ujarnya.
Kesimpulan
Postingan yang mengklaim perasan air mentimun bisa kembalikan fungsi ginjal agar tak cuci darah adalah tidak benar.
Halaman: 1446/6130