""Bapaknya Jokowi itu namanya Heru Purnomo. Ditahan di Nusakambangan 2 tahun. Cirinya jarinya 4.
Ibunya yang asli itu namanya Yep Me Hwa.
Ijazah SMA dia itu hasil nyuri dari orang yang namanya Joko Wahyudi. Nomor seri ijazahnya 008112" (Bambang Tri)"
(GFD-2024-22085) [SALAH] ORANG TUA JOKOWI BERNAMA HERU PURNOMO DAN YEP ME HWA
Sumber: x.comTanggal publish: 24/08/2024
Berita
Hasil Cek Fakta
Beredar sebuah unggahan melalui media sosial X, narasi yang mengklaim bahwa nama asli dari ayah Jokowi adalah Heru Purnomo dan ibunya bernama Yep Me Hwa. Di dalam unggahan milik akun bernama @MichelAdam7__, dilampirkan pula sebuah video yang diklaim merupakan video dari seseorang yang mengenal orang tua dari Presiden RI tersebut. Lalu apakah benar, bahwa nama asli dari ayah Jokowi alah heru Purnomo dan ibunya adalah Yep Me Hwa?
Setelah melakukan penelusuran lebih lanjut terhadap narasi yang beredar tersebut, ditemukan berbagai informasi yang menunjukkan bahwa narasi tersebut merupakan klaim yang didasari dari kebencian pihak lain terhadap Presiden Jokowi. Melansir dari artikel periksa fakta dari turnbackhoax.id yang diterbitkan pada Mei 2024 lalu, diketahui bahwa unggahan serupa dengan milik akun X tersebut, sebelumnya pernah beredar juga melalui media sosia Tiktok. Bahkan menurut keterangan dari artikel periksa fakta ini, hoaks perihal nama ayah dan ibu kandung Jokowi telah beberapa kali beredar melalui media sosial dan telah dibuatkan artikel periksa faktanya oleh pemeriksa fakta Mafindo.
Melansir dari detik.com, ayah Jokowi diketahui bernama Widjiatno Notomiharjo yang meninggal pada tahun 2000 dikarenakan menderita penyakit hernia. Sementara itu Ibu kandung Jokowi adalah Sudjiatmi Notomiharjo dan berasal dari keluarga pengusaha penggergajian.
Sementara terkait dengan pria di dalam unggahan video tersebut adalah Bambang Tri, seorang aktivis sekaligus penulis buku berjudul "Jokowi Undecover". Terdapat beberapa narasi yang menggegerkan di dalam tulisan Bambang Tri ini, salah satunya narasi yang menyebutkan bahwa Jokowi adalah anak Mrs.X yang diyakini keturunan Tionghoa, yang demikian mengalir darah komunis di dalam tubuhnya. Melansir dari ulasan media beritasatu.com, tidak terdapat bukti otentik terkait klaim yang dituliskan oleh Bambang Tri tersebut. Bambang Tri diketahui hanya menyebutkan teman, kenalan, saksi dan lain-lain sebagai sumber, yang sulit diverifikasi kebenarannya.
Kini Bambang Tri diketahui berada di balik jeruji, usai vonis selama 6 tahun yang dijatuhkan oleh Pengadilan Negeri (PN) Solo dalam perkara penyebaran ujaran kebencian dan berita bohong soal ijazah palsu Jokowi serta menimbulkan keonaran.
Jadi dapat disimpulkan, narasi yang mengklaim bahwa ayah kandung Jokowi bernama Heru Purnomo dan ibunya bernama Yep Me Hwa, merupakan narasi tidak terbukti dan tidak berdasar. Unggahan seperti ini dapat dikategorikan sebagai misleading content atau konten menyesatkan.
Setelah melakukan penelusuran lebih lanjut terhadap narasi yang beredar tersebut, ditemukan berbagai informasi yang menunjukkan bahwa narasi tersebut merupakan klaim yang didasari dari kebencian pihak lain terhadap Presiden Jokowi. Melansir dari artikel periksa fakta dari turnbackhoax.id yang diterbitkan pada Mei 2024 lalu, diketahui bahwa unggahan serupa dengan milik akun X tersebut, sebelumnya pernah beredar juga melalui media sosia Tiktok. Bahkan menurut keterangan dari artikel periksa fakta ini, hoaks perihal nama ayah dan ibu kandung Jokowi telah beberapa kali beredar melalui media sosial dan telah dibuatkan artikel periksa faktanya oleh pemeriksa fakta Mafindo.
Melansir dari detik.com, ayah Jokowi diketahui bernama Widjiatno Notomiharjo yang meninggal pada tahun 2000 dikarenakan menderita penyakit hernia. Sementara itu Ibu kandung Jokowi adalah Sudjiatmi Notomiharjo dan berasal dari keluarga pengusaha penggergajian.
Sementara terkait dengan pria di dalam unggahan video tersebut adalah Bambang Tri, seorang aktivis sekaligus penulis buku berjudul "Jokowi Undecover". Terdapat beberapa narasi yang menggegerkan di dalam tulisan Bambang Tri ini, salah satunya narasi yang menyebutkan bahwa Jokowi adalah anak Mrs.X yang diyakini keturunan Tionghoa, yang demikian mengalir darah komunis di dalam tubuhnya. Melansir dari ulasan media beritasatu.com, tidak terdapat bukti otentik terkait klaim yang dituliskan oleh Bambang Tri tersebut. Bambang Tri diketahui hanya menyebutkan teman, kenalan, saksi dan lain-lain sebagai sumber, yang sulit diverifikasi kebenarannya.
Kini Bambang Tri diketahui berada di balik jeruji, usai vonis selama 6 tahun yang dijatuhkan oleh Pengadilan Negeri (PN) Solo dalam perkara penyebaran ujaran kebencian dan berita bohong soal ijazah palsu Jokowi serta menimbulkan keonaran.
Jadi dapat disimpulkan, narasi yang mengklaim bahwa ayah kandung Jokowi bernama Heru Purnomo dan ibunya bernama Yep Me Hwa, merupakan narasi tidak terbukti dan tidak berdasar. Unggahan seperti ini dapat dikategorikan sebagai misleading content atau konten menyesatkan.
Kesimpulan
Faktanya, informasi tersebut merupaka hoaks lama yang secara berulang dibagikan melalui media sosial. Diketahui nama ayah kandung Jokowi adalah Widjiatno Notomiharjo dan ibunya bernama Sudjiatmi Notomiharjo.
Rujukan
- https://turnbackhoax.id/2024/05/31/salah-orang-tua-jokowi-bernama-heru-purnomo-dan-yet-mei-hwa/
- https://turnbackhoax.id/2024/05/08/salah-data-pribadi-jokowi-bocor-ayahnya-narapidana-eks-pki/
- https://news.detik.com/x/detail/investigasi/20170113/Langgam-Hidup-Ayah-Jokowi/
- https://www.beritasatu.com/news/407309/kejamnya-fitnah-bambang-tri
- https://news.detik.com/berita/d-6679987/bambang-tri-juga-divonis-6-tahun-bui-terkait-kasus-ijazah-palsu-jokowi
(GFD-2024-22084) [SALAH] IKAN ANEH YANG DITEMUKAN DI PROBOLINGGO
Sumber: facebook.comTanggal publish: 24/08/2024
Berita
"probolinggo virall..
orang mancing dijembatan dapat ikan aneh"
orang mancing dijembatan dapat ikan aneh"
Hasil Cek Fakta
Beredar sebuah video melalui media sosial Facebook, dari akun bernama Dunia Parenting Indonesia. Di dalam unggahannya, terlampir sebuah video yang memperlihatkan sekumpulan orang yang berhasil menangkap sebuah ikan aneh yang tampak memiliki kaki. Disebutkan bahwa ikan tersebut ditemukan ketika seseorang memancing di sekitaran jembatan yang ada di Probolinggo. Sejak artikel ini dibuat, video ini setidaknya telah disaksikan oleh ratusan orang dan menuai beragam komentar oleh pengguna Facebook lainnya. Lalu apakah benar bahwa ikan aneh tersebut merupakan ikan yang ditemukan di sekitaran jembatan yang berada di Probolinggo?
Setelah melakukan penelusuran lebih lanjut terhadap video yang beredar tersebut, ditemukan fakta yang menunjukkan bahwa klaim yang terdapat di dalam video tesebut merupakan klaim yang keliru. Diketahui bahwa video tersebut ternyata merupakan video lama yang pernah beredar melalui Facebook pada tahun 2016 lalu.
Melalui artikel dari news.com.au, video tersebut pertama kali disebarkan oleh laman LiveLeak pada tahun 2016. Disebutkan bahwa ikan yang tampak memiliki kaki tersebut merupakan ikan yang ditemukan oleh seorang pemancing di sebuah perairan di Thailand. Menurut keterangan yang tercantum di dalamnya, ikan tersebut dipercaya merupakan ikan Batfish, makhluk tropis dengan tubuh pipih dan mata seperti manik-manik yang menonjol.
Jadi dapat disimpulkan, video penangkapan ikan aneh yang diklaim terjadi di Probolinggo, merupakan klaim yang keliru. Unggahan ini dapat dikategorikan sebagai false context atau konteks yang salah.
Setelah melakukan penelusuran lebih lanjut terhadap video yang beredar tersebut, ditemukan fakta yang menunjukkan bahwa klaim yang terdapat di dalam video tesebut merupakan klaim yang keliru. Diketahui bahwa video tersebut ternyata merupakan video lama yang pernah beredar melalui Facebook pada tahun 2016 lalu.
Melalui artikel dari news.com.au, video tersebut pertama kali disebarkan oleh laman LiveLeak pada tahun 2016. Disebutkan bahwa ikan yang tampak memiliki kaki tersebut merupakan ikan yang ditemukan oleh seorang pemancing di sebuah perairan di Thailand. Menurut keterangan yang tercantum di dalamnya, ikan tersebut dipercaya merupakan ikan Batfish, makhluk tropis dengan tubuh pipih dan mata seperti manik-manik yang menonjol.
Jadi dapat disimpulkan, video penangkapan ikan aneh yang diklaim terjadi di Probolinggo, merupakan klaim yang keliru. Unggahan ini dapat dikategorikan sebagai false context atau konteks yang salah.
Kesimpulan
Informasi tersebut tidak benar. Faktanya, penangkapan ikan aneh yang terdapat di dalam video pada unggahan, bukan terjadi di Probolinggo, melainkan di Thailand.
Rujukan
(GFD-2024-22083) [KLARIFIKASI] Video Anak-anak Tidur Berlokasi di Turkiye, Bukan Gaza
Sumber:Tanggal publish: 22/08/2024
Berita
KOMPAS.com - Beredar video sekumpulan anak-anak tidur di luar ruangan yang diklaim berlokasi di Gaza.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi dalam video keliru.
Video anak-anak yang diklaim berlokasi di Gaza disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, ini, dan ini.
Berikut narasi yang ditulis salah satu akun pada Jumat (16/8/2024):
THE LAST CHILDREN IN GAZALihatlah di mana dan bagaimana anak-anak Gaza tidur.Masya Allah nak.. semoga Allah senantiasa melindungi kalian.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi dalam video keliru.
Video anak-anak yang diklaim berlokasi di Gaza disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, ini, dan ini.
Berikut narasi yang ditulis salah satu akun pada Jumat (16/8/2024):
THE LAST CHILDREN IN GAZALihatlah di mana dan bagaimana anak-anak Gaza tidur.Masya Allah nak.. semoga Allah senantiasa melindungi kalian.
Hasil Cek Fakta
Video yang beredar pertama kali diunggah oleh fotografer Turkiye bernama Umit Kavak melalui akun Instagramnya, pada 11 Agustus 2024.
Ia merekam anak-anak tidur di luar ruangan di Mardin, sebuah kota di Provinsi Mardin, Turkiye.
"Tidur terindah di dunia," tulis Kavak, dalam terjemahan bahasa Indonesia.
Video tersebut tidak terkait dengan perang yang terjadi di Gaza.
Sebagai konteks, serangan Israel ke Gaza dan wilayah Palestina lainnya yang berlangsung sejak Oktober 2023.
Serangan itu merupakan balasan terhadap tindakan Hamas yang menginfiltrasi dan menyandera warga Israel pada 7 Oktober 2023.
Berdasarkan catatan Al Jazeera, Kamis (21/8/2024), serangan Israel telah mengakibatkan kematian lebih dari 40.223 warga Palestina. Termasuk sekitar 16.500 di antaranya anak-anak.
Selain itu, lebih dari 92.981 orang terluka dan lebih dari 10.000 orang dilaporkan hilang.
Ia merekam anak-anak tidur di luar ruangan di Mardin, sebuah kota di Provinsi Mardin, Turkiye.
"Tidur terindah di dunia," tulis Kavak, dalam terjemahan bahasa Indonesia.
Video tersebut tidak terkait dengan perang yang terjadi di Gaza.
Sebagai konteks, serangan Israel ke Gaza dan wilayah Palestina lainnya yang berlangsung sejak Oktober 2023.
Serangan itu merupakan balasan terhadap tindakan Hamas yang menginfiltrasi dan menyandera warga Israel pada 7 Oktober 2023.
Berdasarkan catatan Al Jazeera, Kamis (21/8/2024), serangan Israel telah mengakibatkan kematian lebih dari 40.223 warga Palestina. Termasuk sekitar 16.500 di antaranya anak-anak.
Selain itu, lebih dari 92.981 orang terluka dan lebih dari 10.000 orang dilaporkan hilang.
Kesimpulan
Video anak-anak tidur di Mardin, Turkiye, disebarkan dengan konteks keliru.
Video tersebut pertama kali diunggah oleh fotografer Turkiye, Umit Kavak, pada 11 Agustus 2024.
Kejadian dalam video tidak terkait dengan konflik di Gaza.
Video tersebut pertama kali diunggah oleh fotografer Turkiye, Umit Kavak, pada 11 Agustus 2024.
Kejadian dalam video tidak terkait dengan konflik di Gaza.
Rujukan
- https://www.facebook.com/syafrudin.ahmad/videos/893121932838021/
- https://www.facebook.com/100027804790733/videos/350362871468204
- https://www.facebook.com/andre.husain.96/videos/377881025115441
- https://www.facebook.com/reel/1713954982683083
- https://www.instagram.com/p/C-iV1bZok3_/
- https://www.instagram.com/reel/C-iV1bZok3_/?utm_source=ig_embed&utm_campaign=loading
- https://www.instagram.com/p/C-7-JjeN8Xp/?hl=en
- https://www.instagram.com/p/C-7-JjeN8Xp/?utm_source=ig_embed&utm_campaign=loading
- https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D
(GFD-2024-22082) [HOAKS] Vaksin Covid-19 Sinovac Sebabkan Mpox
Sumber:Tanggal publish: 22/08/2024
Berita
KOMPAS.com - Vaksin Covid-19 merek Sinovac diklaim sebagai penyebab Mpox atau yang sebelumnya disebut cacar monyet.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu tidak benar atau hoaks.
Klaim mengenai vaksin Sinovac penyebab Mpox disebarkan oleh akun Facebook ini pada Selasa (20/8/2024). Arsipnya dapat dilihat di sini.
Berikut narasinya:
Yang terkena jenis vaks ini,akan mengalami monkey poxNauzubillah tsumma NauzubillahmindalikSegera detox vaksKandungan dari jenis ini ada verocell yg menjadi kan penyebab monkeypox
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu tidak benar atau hoaks.
Klaim mengenai vaksin Sinovac penyebab Mpox disebarkan oleh akun Facebook ini pada Selasa (20/8/2024). Arsipnya dapat dilihat di sini.
Berikut narasinya:
Yang terkena jenis vaks ini,akan mengalami monkey poxNauzubillah tsumma NauzubillahmindalikSegera detox vaksKandungan dari jenis ini ada verocell yg menjadi kan penyebab monkeypox
Hasil Cek Fakta
Mpox disebabkan oleh virus yang terdapat pada hewan liar dan dapat ditularkan melalui kontak langsung.
Mpox dapat dibawa oleh beberapa spesies monyet atau hewan pengerat, seperti tupai pohon. Namun, Mpox juga dapat menyebar melalui kontak dekat antarmanusia.
Dilansir situs Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Mpox dapat menular dari kontak kulit ke kulit, mulut ke kulit, mulut ke mulut atau berdekatan dengan penderita Mpox dalam waktu yang cukup lama.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) menyebutkan, sumber penyakit ini masih belum diketahui.
Kasus Mpox pada manusia pertama tercatat pada 1970, di wilayah yang sekarang disebut Republik Demokratik Kongo.
Para ilmuwan menduga virus bersumber dari hewan pengerat Afrika dan primata non-manusia yang jadi pembawa virus dan menginfeksi manusia.
Kendati demikian, tidak ada penelitian, bukti ilmiah, atau kajian yang mengaitkan vaksin Covid-19 dengan Mpox.
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah menyatakan vaksin Covid-19 merek Sinovac aman.
Saat pandemi Covid-19, BPOM memberikan izin penggunaan darurat untuk vaksin Sinovac.
Hasil uji klinis menunjukkan, vaksin Covid-19 merek Sinovac memenuhi persyaratan keamanan, khasiat, dan mutunya.
Sesuai panduan WHO, izin penggunaan darurat diberikan setelah memenuhi data hasil pemantauan keamanan dan khasiat/efikasi selama 3 bulan pada uji klinik fase 3, dengan efikasi vaksin minimal 50 persen.
Uji klinik fase 3 di Indonesia, Turkiye, dan Brazil menunjukkan, vaksin Sinovac tidak menunjukkan efek samping berat.
Ahli mikrobiologi dan imunologi Johns Hopkins, Kari Moore Debbink mengatakan, tidak ada kaitan antara vaksin Covid-19 dan Mpox.
"Vaksin Covid mRNA digunakan secara global, sementara kasus Mpox biasanya ditemukan di negara-negara tertentu di Afrika, dengan jumlah kasus yang rendah di luar wilayah tersebut. Oleh karena itu, tidak ada hubungan geografis antara penggunaan vaksin Covid mRNA dan kasus Mpox," kata Debbink, dilansir DW.
Pendapat senada disampaikan profesor penyakit menular di Vanderbilt University Medical Center, William Schaffner.
"Ini adalah dua virus yang sangat berbeda, dan tentu saja, vaksin untuk melawan Covid tidak ada hubungannya dengan Mpox," ujar Schaffner.
Mpox dapat dibawa oleh beberapa spesies monyet atau hewan pengerat, seperti tupai pohon. Namun, Mpox juga dapat menyebar melalui kontak dekat antarmanusia.
Dilansir situs Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Mpox dapat menular dari kontak kulit ke kulit, mulut ke kulit, mulut ke mulut atau berdekatan dengan penderita Mpox dalam waktu yang cukup lama.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) menyebutkan, sumber penyakit ini masih belum diketahui.
Kasus Mpox pada manusia pertama tercatat pada 1970, di wilayah yang sekarang disebut Republik Demokratik Kongo.
Para ilmuwan menduga virus bersumber dari hewan pengerat Afrika dan primata non-manusia yang jadi pembawa virus dan menginfeksi manusia.
Kendati demikian, tidak ada penelitian, bukti ilmiah, atau kajian yang mengaitkan vaksin Covid-19 dengan Mpox.
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah menyatakan vaksin Covid-19 merek Sinovac aman.
Saat pandemi Covid-19, BPOM memberikan izin penggunaan darurat untuk vaksin Sinovac.
Hasil uji klinis menunjukkan, vaksin Covid-19 merek Sinovac memenuhi persyaratan keamanan, khasiat, dan mutunya.
Sesuai panduan WHO, izin penggunaan darurat diberikan setelah memenuhi data hasil pemantauan keamanan dan khasiat/efikasi selama 3 bulan pada uji klinik fase 3, dengan efikasi vaksin minimal 50 persen.
Uji klinik fase 3 di Indonesia, Turkiye, dan Brazil menunjukkan, vaksin Sinovac tidak menunjukkan efek samping berat.
Ahli mikrobiologi dan imunologi Johns Hopkins, Kari Moore Debbink mengatakan, tidak ada kaitan antara vaksin Covid-19 dan Mpox.
"Vaksin Covid mRNA digunakan secara global, sementara kasus Mpox biasanya ditemukan di negara-negara tertentu di Afrika, dengan jumlah kasus yang rendah di luar wilayah tersebut. Oleh karena itu, tidak ada hubungan geografis antara penggunaan vaksin Covid mRNA dan kasus Mpox," kata Debbink, dilansir DW.
Pendapat senada disampaikan profesor penyakit menular di Vanderbilt University Medical Center, William Schaffner.
"Ini adalah dua virus yang sangat berbeda, dan tentu saja, vaksin untuk melawan Covid tidak ada hubungannya dengan Mpox," ujar Schaffner.
Kesimpulan
Narasi mengenai vaksin Sinovac merupakan penyebab Mpox adalah hoaks.
BPOM menyatakan vaksin Covid-19 merek Sinovac aman. Tidak ada efek samping berat yang ditimbulkan berdasarkan uji klinis dan evaluasi.
Sumber virus penyebab Mpox masih belum diketahui. Namun, para peneliti menduga virus bersumber dari hewan pengerat Afrika dan primata non-manusia.
BPOM menyatakan vaksin Covid-19 merek Sinovac aman. Tidak ada efek samping berat yang ditimbulkan berdasarkan uji klinis dan evaluasi.
Sumber virus penyebab Mpox masih belum diketahui. Namun, para peneliti menduga virus bersumber dari hewan pengerat Afrika dan primata non-manusia.
Rujukan
- https://www.facebook.com/arga.janu.39/posts/pfbid023xeomRkYCv4S3ikHS8yTdHrcQRjqaCwRoAcWGrCYqj6AqufnKAUyirsxQmGrMLQ6l
- https://ghostarchive.org/archive/iZceE
- https://www.who.int/news-room/questions-and-answers/item/mpox#:~:text=Mpox%20is%20an%20illness%20caused,by%20a%20person%20with%20mpox.
- https://www.cdc.gov/poxvirus/mpox/about/index.html#:~:text=Despite%20being%20named%20%E2%80%9Cmonkeypox%E2%80%9D%20originally,Democratic%20Republic%20of%20the%20Congo.
- https://www.pom.go.id/berita/badan-pom-terbitkan-eua-vaksin-coronavac-sinovac-siap-disuntikkan
- https://www.dw.com/en/fact-check-no-link-between-mpox-and-covid-vaccination/a-69977565
- https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D
Halaman: 1292/6183