Akun Taufik Bule membagikan gambar berupa cuplikan hasil Quick Count dengan persentase tidak sinkron antara jumlah masing-masing lembaga survei dengan jumlah totalnya.
Berikut kutipan narasinya:
“"Viralkan lagi" menolak lupa, wajah sedih diubah menjadi gembira oleh kebohongannya.”
(GFD-2020-4324) [SALAH] “menolak lupa, wajah sedih diubah menjadi gembira oleh kebohongannya.”
Sumber: facebook.comTanggal publish: 13/07/2020
Berita
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan hasil penelusuran, diketahui bahwa cuplikan tersebut merupakan tampilan hasil Quick Count dari stasiun Metro TV yang mengalami technical error atau kesalahan teknis pada saat penayangan jumlahnya. Hal itu diketahui dari klarifikasi pihak Metro TV pada lamannya (metrotvnews.com) dengan judul “Klarifikasi Grafis Data Hasil Sementara Quick Count Pilpres 2019” yang tayang pada 11 Mei 2019.
Adapun, klarifikasi Metro TV tersebut sudah pernah ditayangkan di laman turnbackhoax.id dengan judul “[BENAR]: Metro TV Klarifikasi Tayangan Quick Count Unggulkan Prabowo.” Artikel tersebut memaparkan klarifikasi perihal technical error atau kesalahan teknis memang terjadi dan diakui oleh pihak Metro TV.
Adapun, klarifikasi Metro TV tersebut sudah pernah ditayangkan di laman turnbackhoax.id dengan judul “[BENAR]: Metro TV Klarifikasi Tayangan Quick Count Unggulkan Prabowo.” Artikel tersebut memaparkan klarifikasi perihal technical error atau kesalahan teknis memang terjadi dan diakui oleh pihak Metro TV.
Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan tersebut, tampilan perbedaan persentase pada hitungan cepat yang dibagikan akun Taufik Bule disebabkan oleh kesalahan teknis dari pihak Metro TV. Oleh sebab itu, konten yang disebarkan akun tersebut masuk ke dalam kategori False Context atau Konten yang Salah.
Rujukan
- https://web.facebook.com/groups/fafhh/permalink/1232864183712781/
- https://turnbackhoax.id/2020/07/13/salah-menolak-lupa-wajah-sedih-diubah-menjadi-gembira-oleh-kebohongannya/
- https://turnbackhoax.id/2019/04/18/benar-metro-tv-klarifikasi-tayangan-quick-count-unggulkan-prabowo/
- https://www.metrotvnews.com/play/bzGCXxma-klarifikasi-grafis-data-hasil-sementara-quick-count-pilpres-2019
- https://nasional.kompas.com/read/2019/04/18/09445831/klarifikasi-metro-tv-ralat-tayangan-quick-count-yang-menangkan-prabowo-sandi?page=all
- https://www.solopos.com/cek-fakta-metro-tv-klarifikasi-tayangan-quick-count-unggulkan-prabowo-986170
(GFD-2020-4323) [SALAH] “Tugas pertama Prabowo dari Presiden Jokowi adalah Bubarkan FPI dan Basmi Kadal Gurun”
Sumber: facebook.comTanggal publish: 13/07/2020
Berita
Prabowo: “TUGAS SAYA APA PAK?”
Jokowi: “TUGAS PERTAMAMU, BUBARKAN FPI DAN BASMI KADAL GURUN”
Prabowo: “SIAP,”
Jokowi: “TUGAS PERTAMAMU, BUBARKAN FPI DAN BASMI KADAL GURUN”
Prabowo: “SIAP,”
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan hasil penelusuran Tim Cek Fakta Medcom, klaim bahwa tugas pertama Prabowo Subianto sebagai Menteri Pertahanan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) adalah membubarkan FPI dan membasmi kadal gurun adalah klaim yang salah.
Faktanya, tidak ada informasi valid mengenai klaim tersebut. Foto asli pada Oktober 2017. Saat itu, Prabowo belum menjadi menteri. Sementara perintah pertama Presiden Jokowi ke Prabowo setelah menjadi Menhan adalah “Jangan Korupsi!”
Foto tersebut diabadikan pada momen pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022 di Istana Negara, Jakarta, Senin 16 Oktober 2017. Pada momen itu, di dekat Jokowi dan Prabowo, juga ada Ibu Negara, Iriana Jokowi, Wakil Presiden saat itu, Jusuf Kalla (JK), serta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Sementara itu, Presiden Jokowi melantik Prabowo sebagai Menteri Pertahanan pada Rabu 23 Oktober 2019. Jokowi meminta Prabowo untuk berhati-hati dengan anggaran negara. Prabowo kemudian menceritakan perintah yang diminta Jokowi kepadanya. Itu adalah permintaan Presiden yang akan dia laksanakan.
“Jadi sidang pertama yang dipimpin Pak Jokowi, saya senang karena dapat petunjuk pertama. Petunjuk pertama saya jangan korupsi,” jelasnya.
Faktanya, tidak ada informasi valid mengenai klaim tersebut. Foto asli pada Oktober 2017. Saat itu, Prabowo belum menjadi menteri. Sementara perintah pertama Presiden Jokowi ke Prabowo setelah menjadi Menhan adalah “Jangan Korupsi!”
Foto tersebut diabadikan pada momen pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022 di Istana Negara, Jakarta, Senin 16 Oktober 2017. Pada momen itu, di dekat Jokowi dan Prabowo, juga ada Ibu Negara, Iriana Jokowi, Wakil Presiden saat itu, Jusuf Kalla (JK), serta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Sementara itu, Presiden Jokowi melantik Prabowo sebagai Menteri Pertahanan pada Rabu 23 Oktober 2019. Jokowi meminta Prabowo untuk berhati-hati dengan anggaran negara. Prabowo kemudian menceritakan perintah yang diminta Jokowi kepadanya. Itu adalah permintaan Presiden yang akan dia laksanakan.
“Jadi sidang pertama yang dipimpin Pak Jokowi, saya senang karena dapat petunjuk pertama. Petunjuk pertama saya jangan korupsi,” jelasnya.
Kesimpulan
Tidak ada informasi valid mengenai klaim tersebut. Foto asli pada Oktober 2017. Saat itu, Prabowo belum menjadi menteri. Sementara perintah pertama Presiden Jokowi ke Prabowo setelah menjadi Menhan adalah “Jangan Korupsi!”
Rujukan
- https://www.medcom.id/telusur/cek-fakta/3NOGR9oN-beredar-foto-jokowi-perintahkan-prabowo-bubarkan-fpi-ini-faktanya
- https://www.merdeka.com/peristiwa/jk-beberkan-guyonan-antara-jokowi-dan-prabowo-di-istana.html
- https://kabar24.bisnis.com/read/20191111/15/1168947/perintah-pertama-jokowi-ke-prabowo-jangan-korupsi
(GFD-2020-4322) [SALAH] Foto “Perkumpulan maling suara”
Sumber: facebook.comTanggal publish: 13/07/2020
Berita
“Perkumpulan maling suara,”
Hasil Cek Fakta
Akun Facebook Zack Loggiss atau @zack.loggiss mengunggah foto yang didalamnya terdapat Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri, beserta Sekretaris Jendral (Sekjen), Hasto Kristiyanto dan beberapa komisioner KPU serta Bawaslu.
Dalam unggahan foto tersebut, akun Facebook Zack Loggiss menambahkan narasi “Perkumpulan maling suara”.
Setelah menelusuri melalui mesin pencari, unggahan akun Facebook Zack Loggiss diketahui salah atau keliru.
Foto aslinya diketahui dijadikan sampul dalam artikel Bali Post yang berjudul “PDIP LOLOS VERIFIKASI FAKTUAL KPU” yang ditayangkan pada Selasa, 30 Januari 2018 lalu. Keterangan dari foto tersebut adalah sebagai berikut, “PDIP diverifikasi faktual oleh KPU untuk menjadi peserta Pemilu 2019. (BP/ist)”. Dan dalam artikel tersebut diketahui tidak ada tulisan, narasi maupun substansi seperti yang diklaim akun Facebook Zack Loggiss yakni “Perkumpulan maling suara”.
Diketahui, proses verifikasi faktual partai politik pada proses Pemilu 2019, KPU dan Bawaslu mendatangi langsung kantor DPP partai politik yang akan mengikuti Pemilu, tidak hanya PDIP saja.
Dengan begitu, unggahan akun Facebook Zack Loggiss menurut kategori Misinformasi dan Disiformasi dari First Draft dapat disebut sebagai Misleading Content atau Konten yang Menyesatkan.
Dalam unggahan foto tersebut, akun Facebook Zack Loggiss menambahkan narasi “Perkumpulan maling suara”.
Setelah menelusuri melalui mesin pencari, unggahan akun Facebook Zack Loggiss diketahui salah atau keliru.
Foto aslinya diketahui dijadikan sampul dalam artikel Bali Post yang berjudul “PDIP LOLOS VERIFIKASI FAKTUAL KPU” yang ditayangkan pada Selasa, 30 Januari 2018 lalu. Keterangan dari foto tersebut adalah sebagai berikut, “PDIP diverifikasi faktual oleh KPU untuk menjadi peserta Pemilu 2019. (BP/ist)”. Dan dalam artikel tersebut diketahui tidak ada tulisan, narasi maupun substansi seperti yang diklaim akun Facebook Zack Loggiss yakni “Perkumpulan maling suara”.
Diketahui, proses verifikasi faktual partai politik pada proses Pemilu 2019, KPU dan Bawaslu mendatangi langsung kantor DPP partai politik yang akan mengikuti Pemilu, tidak hanya PDIP saja.
Dengan begitu, unggahan akun Facebook Zack Loggiss menurut kategori Misinformasi dan Disiformasi dari First Draft dapat disebut sebagai Misleading Content atau Konten yang Menyesatkan.
Kesimpulan
Foto dan klaimnya salah. Aslinya foto tersebut adalah sampul dari artikel Bali Post berjudul “PDIP LOLOS VERIFIKASI FAKTUAL KPU” yang ditayangkan pada Selasa, 30 Januari 2018 lalu. Dalam melakukan verifikasi faktual ini, KPU dan Bawaslu juga mendatangi kantor DPP partai politik lain, tidak hanya PDIP saja.
Rujukan
(GFD-2020-4321) [SALAH] Surat Panggilan Wawancara Kerja PT Pertamina 14 Juli 2020
Sumber: SuratTanggal publish: 13/07/2020
Berita
Berdasarkan hasil evaluasi tim seleksi terhadap lamaran kerja Saudara yang kami terima,Dengan ini kami sampaikan bahwa berkas lamaran Saudara memenuhi persyaratan yang telah ditentukanPanitia seleksi Recruitment karyawan (i) PT PertaminaDiharapkan kehadiran Saudara untuk mengikuti Tes seleksi Wawancara
Hasil Cek Fakta
Informasi seputar lowongan kerja yang mengatasnamakan PT Pertamina kembali beredar di masyarakat. Kali ini informasi tersebut mengklaim bahwa PT Pertamina akan mengadakan tes calon karyawan pada 14 Juli 2020. Menanggapi informasi yang mengatasnamakan pihaknya, PT Pertamina akhirnya angkat bicara.
Melansir dari liputan6.com, Vice Presiden Corporate Communication Pertamina Fajryah Usman menegaskan bahwa surat tersebut tidak pernah dikeluarkan oleh PT Pertamina secara resmi. Fajriyah memastikan bahwa surat tersebut adalah palsu alias hoaks.
“Itu hoaks. Ya itu kop surat dan sebagainya bukan punya Pertamina,” jelas Fajriyah.
Fajriyah juga turut mengimbau masyarakat agar selalu waspada dalam menyerap informasi yang tidak mempunyai kejelasan sumber valid, serta mencari informasi terkait PT Pertamina melalui media sosial dan situs resmi.
Melansir dari liputan6.com, Vice Presiden Corporate Communication Pertamina Fajryah Usman menegaskan bahwa surat tersebut tidak pernah dikeluarkan oleh PT Pertamina secara resmi. Fajriyah memastikan bahwa surat tersebut adalah palsu alias hoaks.
“Itu hoaks. Ya itu kop surat dan sebagainya bukan punya Pertamina,” jelas Fajriyah.
Fajriyah juga turut mengimbau masyarakat agar selalu waspada dalam menyerap informasi yang tidak mempunyai kejelasan sumber valid, serta mencari informasi terkait PT Pertamina melalui media sosial dan situs resmi.
Kesimpulan
Informasi tersebut tidak benar alias hoaks. PT Pertamina secara resmi menyatakan jika pihaknya tidak pernah mengeluarkan surat undangan seperti halnya yang tengah beredar di masyarakat.
Rujukan
Halaman: 6332/6873



