(GFD-2020-4754) [SALAH] “Mahfud MD Cium Ada Kelompok Ancang-ancang Mengajak Hantam Pemerintah Bagi Yang Cinta Indonesia Mari Bersama Sama Menjaga NKRI, Dari Orang Orang Yang Ingin Indonesia Hancur”
Sumber: facebook.comTanggal publish: 29/08/2020
Berita
Akun Facebook Afrizal membagikan gambar berupa tangkapan layar artikel berjudul “Mahfud MD Cium Ada Kelompok Ancang-ancang Mengajak Hantam Pemerintah Bagi Yang Cinta Indonesia Mari Bersama Sama Menjaga NKRI, Dari Orang Orang Yang Ingin Indonesia Hancur.”
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan hasil penelusuran, diketahui bahwa tangkapan layar tersebut merupakan hasil suntingan dari artikel jpnn.com dengan judul “Mahfud MD Cium Ada Kelompok Ancang-ancang Mengajak Hantam Pemerintah” yang tayang di portal konten agregator babe.news pada Kamis 27 Agustus 2020.
Kesimpulan
Tangkapan layar tersebut hasil suntingan artikel jpnn.com berjudul “Mahfud MD Cium Ada Kelompok Ancang-ancang Mengajak Hantam Pemerintah” yang tayang di laman konten agregator babe.news pada Kamis 27 Agustus 2020.
Rujukan
- https://web.facebook.com/groups/fafhh/?post_id=1273250156340850
- https://turnbackhoax.id/2020/08/29/salah-mahfud-md-cium-ada-kelompok-ancang-ancang-mengajak-hantam-pemerintah-bagi-yang-cinta-indonesia-mari-bersama-sama-menjaga-nkri-dari-orang-orang-yang-ingin-indonesia-hancur/
- https://babe.topbuzz.com/a/6865623248743170562?app_id=1124&c=sys&gid=6865623248743170562&impr_id=6866428604915501314&language=id®ion=id&user_id=6832610794103145474
- https://www.jpnn.com/news/mahfud-md-cium-ada-kelompok-ancang-ancang-mengajak-hantam-pemerintah
(GFD-2020-4753) [SALAH] “Corona virus sudah ada di RS. Bhayangkara Indramayu”
Sumber: facebook.comTanggal publish: 30/01/2020
Berita
Akun Wiwit Witnaepi (fb.com/wiwit.witnaepi) mengunggah sebuah foto dengan narasi :
“Yg bilang hoax mana suaranya ?
Corona virus sudah ada di RS. Bhayangkara untuk Dokter jaga mohon Rawat pasien yg menderita. Info dari teman”
“Yg bilang hoax mana suaranya ?
Corona virus sudah ada di RS. Bhayangkara untuk Dokter jaga mohon Rawat pasien yg menderita. Info dari teman”
Hasil Cek Fakta
Pasien J (68 tahun) asal Desa Kiajaran Kulon, Kecamatan Lohbener, Kabupaten Indramayu, yang menjalani perawatan di ruang isolasi RSUD Indramayu sejak Rabu (29/01/2020) dipastikan bukan merupakan pasien suspect virus Corona.
Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu mengonfirmasi bahwa tidak ada pasien suspect virus Corona di Kabupaten Indramayu.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, Deden Boni Koswara membantah beredarnya kabar mengenai adanya pasien Corona yang diisolasi di RSUD Indramayu.
“Berdasarkan hasil diagnosis dokter, pasien J menderita TBC Sequele dengan infeksi sekunder (bronchopneumonia) dan bukan suspect virus corona,” ujarnya saaat dihubungi ciremaitoday, Kamis (30/01/2020).
Isu mengenai pasien J sebagai suspect virus Corona di Kabupaten Indramayu itu sebelumnya beredar di media sosial maupun pesan di grup-grup WhatsApp. Informasi ini sempat menimbulkan keresahan di kalangan masyarakat.
Deden menjelaskan, pasien J (68) asal Desa Kiajaran Kulon, Kecamatan Lohbener, Kabupaten Indramayu, semula datang ke dokter dengan keluhan batuk dan sesak. Dokter kemudian mendiagnosa pasien itu menderita radang paru-paru basah, infeksi pada paru-paru bagian bawah.
Namun, untuk memutuskan pasien termasuk suspect Corona atau bukan, maka harus mengacu pada kriteria yang ditetapkan Kementerian Kesehatan yakni pasien mengalami demam, batuk, disertai sesak dengan infeksi paru bagian bawah, dan pernah bepergian ke Cina atau kontak dengan penderita Corona dalam waktu 14 hari sebelumnya.
”Pasien J ini tidak masuk dalam kriteria itu karena dia tidak pernah bepergian ke Cina ataupun kontak dengan penderita virus Corona dalam waktu 14 hari sebelumnya,” kata dia.
Deden mengakui, pasien J memang dirawat di ruang isolasi RSUD Indramayu. Namun, tindakan mengisolasi itu dikarenakan diagnosa penyakit TBC yang dideritanya.
”Pasien TBC memang diisolasi karena takutnya dia menyebarkan penyakitnya ke orang lain dan dia juga rentan terinfeksi dari orang lain. Jadi isolasi itu bukan hanya untuk kasus virus Corona,” ujarnya.
Deden pun mengimbau masyarakat di Kabupaten Indramayu untuk tetap tenang dan tidak panik menghadapi penyebaran virus Corona. Dia meminta masyarakat selalu menerapkan pola hidup bersih dan sehat setiap hari agar terhindar dari berbagai penyakit.
Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu mengonfirmasi bahwa tidak ada pasien suspect virus Corona di Kabupaten Indramayu.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, Deden Boni Koswara membantah beredarnya kabar mengenai adanya pasien Corona yang diisolasi di RSUD Indramayu.
“Berdasarkan hasil diagnosis dokter, pasien J menderita TBC Sequele dengan infeksi sekunder (bronchopneumonia) dan bukan suspect virus corona,” ujarnya saaat dihubungi ciremaitoday, Kamis (30/01/2020).
Isu mengenai pasien J sebagai suspect virus Corona di Kabupaten Indramayu itu sebelumnya beredar di media sosial maupun pesan di grup-grup WhatsApp. Informasi ini sempat menimbulkan keresahan di kalangan masyarakat.
Deden menjelaskan, pasien J (68) asal Desa Kiajaran Kulon, Kecamatan Lohbener, Kabupaten Indramayu, semula datang ke dokter dengan keluhan batuk dan sesak. Dokter kemudian mendiagnosa pasien itu menderita radang paru-paru basah, infeksi pada paru-paru bagian bawah.
Namun, untuk memutuskan pasien termasuk suspect Corona atau bukan, maka harus mengacu pada kriteria yang ditetapkan Kementerian Kesehatan yakni pasien mengalami demam, batuk, disertai sesak dengan infeksi paru bagian bawah, dan pernah bepergian ke Cina atau kontak dengan penderita Corona dalam waktu 14 hari sebelumnya.
”Pasien J ini tidak masuk dalam kriteria itu karena dia tidak pernah bepergian ke Cina ataupun kontak dengan penderita virus Corona dalam waktu 14 hari sebelumnya,” kata dia.
Deden mengakui, pasien J memang dirawat di ruang isolasi RSUD Indramayu. Namun, tindakan mengisolasi itu dikarenakan diagnosa penyakit TBC yang dideritanya.
”Pasien TBC memang diisolasi karena takutnya dia menyebarkan penyakitnya ke orang lain dan dia juga rentan terinfeksi dari orang lain. Jadi isolasi itu bukan hanya untuk kasus virus Corona,” ujarnya.
Deden pun mengimbau masyarakat di Kabupaten Indramayu untuk tetap tenang dan tidak panik menghadapi penyebaran virus Corona. Dia meminta masyarakat selalu menerapkan pola hidup bersih dan sehat setiap hari agar terhindar dari berbagai penyakit.
Kesimpulan
Tidak ada pasien suspect virus Corona di Kabupaten Indramayu. Pernyataan tersebut disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, Deden Boni Koswara. Berdasarkan hasil diagnosis dokter, pasien J menderita TBC Sequele dengan infeksi sekunder (bronchopneumonia) dan bukan suspect virus corona.
Rujukan
- https://kumparan.com/ciremaitoday/dinkes-bantah-ada-pasien-yang-terkena-virus-corona-di-rsud-indramayu-1sk0kDJ98Nf
- https://jabar.tribunnews.com/2020/01/30/beredar-kabar-ada-suspect-virus-corona-di-rsud-indramayu-ini-penjelasan-dinkes
- https://www.ayocirebon.com/read/2020/01/30/4397/pemerintah-indramayu-bantah-tangani-pasien-suspect-corona
(GFD-2020-4752) [SALAH] “MEREKA JUGA MEMAKAN JANIN BAYI”
Sumber: facebook.comTanggal publish: 30/01/2020
Berita
(1) “: أَسْتَغفر اللّٰه العظيم .
.
SETELAH BEBERAPA VIDEO MENJIJIKAN MEREKA MEMAKAN BINATANG2 LIAR,
DAN BINATANG HIDUP2 MEREKA SANTAP.
.
.
TAPI MEREKA JUGA MEMAKAN JANIN BAYI YANG DI REBUS DI SUP BUAT SANTAPAN JUGA.
.
.
YA ROBB.
SUNGGUH HAMBA KEHABISAN KATA2 UNTUK MENANGGAPI KELAKUAN KAUM MEREKA INI.
KAUM YANG KINI SEDANG MESRA DENGAN PEMIMPIN BANGSA INI.
😔😔😔apakah ini seorang manusia ciptaan allah yng maha kuasa 👇👇😥😥😥😥#”.
–
(2) “
“INNALILLAHI, ko bisa kemakan itu loh, ngga ada sama sekali rasa iba dihatinya, memang patut negeri itu di binasakan
#chinavirus #corona #coronavirus”
.
SETELAH BEBERAPA VIDEO MENJIJIKAN MEREKA MEMAKAN BINATANG2 LIAR,
DAN BINATANG HIDUP2 MEREKA SANTAP.
.
.
TAPI MEREKA JUGA MEMAKAN JANIN BAYI YANG DI REBUS DI SUP BUAT SANTAPAN JUGA.
.
.
YA ROBB.
SUNGGUH HAMBA KEHABISAN KATA2 UNTUK MENANGGAPI KELAKUAN KAUM MEREKA INI.
KAUM YANG KINI SEDANG MESRA DENGAN PEMIMPIN BANGSA INI.
😔😔😔apakah ini seorang manusia ciptaan allah yng maha kuasa 👇👇😥😥😥😥#”.
–
(2) “
“INNALILLAHI, ko bisa kemakan itu loh, ngga ada sama sekali rasa iba dihatinya, memang patut negeri itu di binasakan
#chinavirus #corona #coronavirus”
Hasil Cek Fakta
SUMBER membagikan Foto yang dibagikan adalah pertunjukan seni “Memakan Orang” di festival seni Shanghai pada tahun 2000. SUMBER menambahkan narasi yang tidak sesuai dengan konteks foto yang sesungguhnya sehingga menimbulkan kesimpulan yang salah.
Snopes @ 19 Juni 2001: “Pria di foto-foto itu bukan pelindung restoran yang menikmati hidangan Taiwan yang umum, tetapi seniman pertunjukan Tiongkok Zhu Yu, yang menggelar karya kejutan konseptual yang disebut “Orang Makan” di sebuah festival seni Shanghai pada tahun 2000.”
Snopes @ 19 Juni 2001: “Pria di foto-foto itu bukan pelindung restoran yang menikmati hidangan Taiwan yang umum, tetapi seniman pertunjukan Tiongkok Zhu Yu, yang menggelar karya kejutan konseptual yang disebut “Orang Makan” di sebuah festival seni Shanghai pada tahun 2000.”
Kesimpulan
Pelintiran daur ulang. Foto yang dibagikan adalah pertunjukan seni “Memakan Orang” di festival seni Shanghai pada tahun 2000, oleh artis Tiongkok bernama Zhu Yu.
Rujukan
(GFD-2020-4751) [SALAH] Hukuman Masuk Peti Mati Karena Tidak Pakai Masker
Sumber: whatsapp.comTanggal publish: 29/08/2020
Berita
Beredar pesan berantai di WhatsApp berupa foto sekumpulan orang lengkap menggunakan APD dan peti mati dengan narasi yang menyebutkan sanksi tidak mengenakan masker akan dihukum selama lima menit di dalam peti mati di jalan Fatmawati.
Berikut kutipan narasinya:
“Yg lewat Fatmawati tdk menggunakan masker akan di hukum peti mati selama 5 mnt……. Bagaimana gaesss msh gk mau pake masker?????”
Berikut kutipan narasinya:
“Yg lewat Fatmawati tdk menggunakan masker akan di hukum peti mati selama 5 mnt……. Bagaimana gaesss msh gk mau pake masker?????”
Hasil Cek Fakta
Dari hasil penelusuran melalui laman wartakota.tribunnews.com diketahui foto tersebut merupakan salah satu dokumentasi kegiatan sosialisasi Covid-19 di perempatan Jalan Raya Fatmawati, Cilandak, Jakarta pada Rabu (26/8/2020) pagi. Camat Cilandak, Jakarta Selatan, Mundari membantah kabar tersebut. Dirinya menegaskan sanksi berupa berdiam diri di dalam peti mati adalah hoax.
"Yang kabar itu ya, nggak benar itu," katanya. Mundari menuturkan, sanksi sangat tidak manusiawi. Sebab, seseorang dipastikannya akan kesulitan untuk bernafas apabila berdiam diri dalam peti mati.
Dilansir dari kompas.com, aksi sosialisasi dengan menggunakan peti mati tersebut bertujuan untuk mengingatkan bahaya penularan Covid-19 di tengah masyarakat. Mundari menyebutkan, peti mati nantinya akan digunakan sebagai alat sosialisasi bahaya Covid-19.
Selain peti mati, dilansir dari suara.com dan poskota.co.id sosialisasi tersebut turut serta menggunakan beberapa properti lain seperti APD, keranda dan pocong. Namun tidak ditemukan pembahasan mengenai sanksi berdiam diri di peti mati selama 5 menit bagi yang tidak menggunakan masker.
"Yang kabar itu ya, nggak benar itu," katanya. Mundari menuturkan, sanksi sangat tidak manusiawi. Sebab, seseorang dipastikannya akan kesulitan untuk bernafas apabila berdiam diri dalam peti mati.
Dilansir dari kompas.com, aksi sosialisasi dengan menggunakan peti mati tersebut bertujuan untuk mengingatkan bahaya penularan Covid-19 di tengah masyarakat. Mundari menyebutkan, peti mati nantinya akan digunakan sebagai alat sosialisasi bahaya Covid-19.
Selain peti mati, dilansir dari suara.com dan poskota.co.id sosialisasi tersebut turut serta menggunakan beberapa properti lain seperti APD, keranda dan pocong. Namun tidak ditemukan pembahasan mengenai sanksi berdiam diri di peti mati selama 5 menit bagi yang tidak menggunakan masker.
Kesimpulan
Peti mati yang diarak hanya sebatas properti sosialisasi bahaya Covid-19. Tidak ada hukuman masuk dalam peti mati di kegiatan sosialisasi tersebut.
Rujukan
- https://turnbackhoax.id/2020/08/29/salah-hukuman-masuk-peti-mati-karena-tidak-pakai-masker/
- https://wartakota.tribunnews.com/2020/08/28/berita-terkonfirmasi-sanksi-disekap-dalam-peti-mati-karena-tidak-pakai-masker-dipastikan-hoax?page=all
- https://megapolitan.kompas.com/read/2020/08/26/13363951/sosialisasi-covid-19-ppsu-di-kecamatan-cilandak-panggul-peti-mati
- https://www.suara.com/news/2020/08/26/125440/ngeri-camat-cilandak-sosialisasi-bahaya-covid-19-sambil-bawa-peti-jenazah?page=all
- https://poskota.co.id/2020/8/26/kecamatan-cilandak-lakukan-sosialisasi-ekstrim-arak-peti-jenazah-dan-pocong
- https://mediaindonesia.com/read/detail/339932-arak-arakan-peti-mati-camat-cilandak-jangan-sepelekan-covid-19
Halaman: 6235/6864



