• (GFD-2021-7072) [SALAH] BPKH Sebut Jemaah Tarik Dana Haji Terancam Tidak Bisa Berhaji Seumur Hidup

    Sumber: Facebook
    Tanggal publish: 11/06/2021

    Berita

    Kabar tentang Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) menyebut bahwa jemaah haji yang menarik dana haji tidak bisa berhaji seumur hidup beredar di media sosial. Kabar tersebut disebarkan akun Facebook Syemil pada 9 Juni 2021.

    Akun Facebook Syemil mengunggah gambar tangkapan layar artikel berjudul "BPKH: Jemaah yang Tarik Dana Haji Konsekuensinya Kemungkinan Tidak Berhaji Seumur Hidup" yang dimuat situs gelora.co pada 8 Juni 2021.

    "Boleh tarik dana, tapi ngancam... Innalilahi !!!....

    #TogogDunguAkut," tulis akun Facebook Syemil.

    Konten yang disebarkan akun Facebook Syemil telah 6 kali dibagikan dan mendapat 36 komentar warganet.

    Hasil Cek Fakta

    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri kabar BPKH menyebeut bahwa jemaah haji yang menarik dana haji tidak bisa berhaji seumur hidup.

    Penelusuran dilakukan dengan memasukkan kata kunci "BPKH: Jemaah yang Tarik Dana Haji Konsekuensinya Kemungkinan Tidak Berhaji Seumur Hidup" di kolom pencarian Google Search.

    Hasilnya, memang ada artikel tersebut dimuat situs gelora.co. Namun jika diperhatikan secara teliti, tidak ada kalimat langsung dan pernyataan dari BPKH yang menyebut bahwa jemaah haji yang menarik dananya tidak bisa berhaji seumur hidup.

    Liputan6.com justru menemukan artikel yang menjelaskan bahwa BPKH siap mengembalikan dana haji jika ada calon jemaah haji yang ingin menariknya.

    Artikel tersebut berjudul "BPKH siap kembalikan dana jemaah haji yang ingin tarik dananya" yang dimuat situs antaranews.com padad 7 Juni 2021.

    Jakarta (ANTARA) - Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) mengaku siap mengembalikan dana calon jemaah haji yang ingin menarik kembali dananya setelah pembatalan haji 2021.

    "Pada prinsipnya kami akan mengembalikan permintaan untuk pembatalan dan pencairan, karena ini uangnya jemaah kami harus layani," ujar Kepala BPKH Anggito Abimanyu dalam webinar terkait dana haji di Jakarta, Senin.

    Kendati demikian, ia mengingatkan bagi calon jemaah haji yang menarik dana hajinya bakal kehilangan antrean pemberangkatan haji.

    "Kalau ditarik tentu akan mengakibatkan kehilangan antrean, proses awal lagi. Jadi memang ada konsekuensinya," ucapnya.

    Anggito mengakui, beberapa calon jemaah haji ada yang melakukan penarikan dananya, namun masih dalam tahap wajar.

    "Tidak ada tumpukan penarikan dana. Jemaah lunas tunda reguler sebanyak 196.865 jemaah, kemudian yang membatalkan itu kira-kira 600-an jemaah, angka terus bergerak, jadi kurang lebih 0,3 persen. Jadi relatif masih terkelola dengan baik," paparnya.

    Ia mengimbau calon jemaah haji untuk tetap menempatkan dananya di BPKH atau di bank syariah yang ditunjuk oleh BPKH karena ada nilai manfaatnya.

    "Kami mengelola dengan baik dan nilai manfaatnya juga bisa dirasakan oleh jemaah tunggu dalam bentuk virtual account," katanya.

    Dalam kesempatan itu, Anggito juga mengatakan bahwa hampir separuh dari biaya pemberangkatan haji disubsidi oleh BPKH melalui pengelolaan dana manfaat jamaah haji.

    Ia menambahkan rata-rata biaya pemberangkatan haji sebesar Rp70 juta. Namun, jemaah hanya membayar tunainya sebesar Rp35 juta

    "BPKH itu diberikan amanah untuk mensubsidi, mencarikan dana untuk mensubsidi biaya riil jamaah haji waktu berangkat. Seperti banyak diketahui bahwa biaya riil Haji atau BPIH (Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji) itu Rp70 juta. Jadi sisanya itu memang harus dicarikan dari sumber-sumber pengembangan dana haji oleh BPKH," paparnya.

    Anggito mengemukakan, alokasi investasi ditujukan kepada investasi dengan profil risiko "low to moderate". Sebesar 90 persen investasinya dalam bentuk surat berharga syariah negara dan sukuk korporasi.

    "Tentu masih ada investasi-investasi lain yang seluruh profil risiko yang low to moderate," tegasnya.

    Dalam melakukan investasi dana haji, ia menambahkan, BPKH juga sudah mendapatkan izin dari pemilik dana.

    "Sudah ada izin dalam bentuk surat kuasa atau akad wakalah dari jemaah haji kepada BPKH sebagai wakil yang sah dari jemaah untuk menerima setoran, mengembangkan dan memanfaatkan untuk keperluan jemaah haji melakukan perjalanan ibadah haji," paparnya.

    Kesimpulan

    Kabar tentang BPKH menyebut bahwa jemahaan haji yang menarik dana haji tidak bisa berhaji seumur hidup ternyata tidak benar.

    Faktanya, tidak ada kalimat langsung dari BPKH yang menyebut bahwa jemaah haji yang menarik dananya tidak bisa berhaji seumur hidup.

    BPKH menyatakan siap mengembalikan dana calon jemaah haji yang ingin menarik kembali dananya setelah pembatalan haji 2021. Kendati demikian, BPKH mengingatkan jemaah haji yang menarik dananya akan kehilangan nomor antrean pemberangkatan dan mengulang kembali dari proses awal lagi, bukan tidak bisa berhaji seumur hidup.

    Rujukan

  • (GFD-2021-7071) [SALAH] Seorang Wanita Kikuyu Menggendong Mandor Kulit Putih

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 11/06/2021

    Berita

    Beredar postingan oleh akun berupa laman web di Facebook bernama “Atheists In Kenya Society”. Akun tersebut mengunggah sebuah foto jadul yang memperlihatkan seorang wanita warga lokal asli menggendong seorang pria. Dalam narasinya, dikatakan pria tersebut adalah “Nyapara”, dan wanita yang menggendongnya sampai ke perkebunan kopi berasal dari etnis Gikūyū.

    Hasil Cek Fakta

    Etnis Gikūyū atau disebut juga dengan Kikuyu adalah etnis asli yang berasal dari Kenya, Afrika Timur. Etnis Kikuyu merupakan etnis terbesar yang menempati Kenya, sedangkan penyebutan Nyapara berasal dari bahasa Swahili dan digunakan sebagai bahasa sehari-hari di Afrika Timur. Penyebutan Nyapara merujuk pada mandor kulit putih yang mengawasi para pekerja di lahan pertanian pada jaman kolonial.

    Meski begitu, setelah dilakukan penelusuran fakta menggunakan pencarian gambar di Yandex, ditemukan bahwa wanita tersebut bukan berasal dari etnis Kikuyu, namun etnis Sikkimese. Melansir dari website alamy.com, foto yang sama persis diberi caption “A Sikkimese woman carrying a European man on her back, West Bengal, India, c. 1900” (Seorang wanita Sikkimese menggendong orang Eropa, Bengali Barat, India, tahun 1990). Website lain yakni sevendiary.com, dengan foto yang persis pula, diberikan judul yakni “British merchant being carried by a barefooted Sikkimese lady” (pedagang dari Inggris menggendong wanita sikkimese yang bertelanjang kaki). Keterangan lebih lanjut menyebutkan, foto tersebut diambil di Bengali Barat, sekitar tahun 1903. Etnis Sikkimese adalah etnis mayoritas dari Nepal yang kemudian berpindah di India dan bertempat di provinsi Sikkim.

    Berdasarkan data yang terkumpul dapat disimpulkan bahwa, klaim wanita dalam foto berasal dari etnis Kikuyu adalah HOAX dan termasuk kategori Konten yang Salah.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Ani Nur MR (Universitas Airlangga).

    Bukan wanita dari Etnis Kikuyu, dari Kenya, Afrika Timur. Wanita tersebut adalah etnis Sikkimese, yang menggendong seorang pedagang dari Eropa, pada jaman penjajahan di Bengala Barat, India, sekitar tahun 1900.

    Rujukan

  • (GFD-2021-7070) [SALAH] Foto Penampakan Tebing Berbentuk Gajah yang Membeku

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 11/06/2021

    Berita

    Beredar postingan gambar di Facebook oleh akun bernama Tunzale Zakirqizi. Dalam postingannya terlihat sebuah tebing yang diselimuti salju dan tebing tersebut berbentuk seekor gajah. Sebanyak 53 akun Facebook mengomentari postingan dari Tunzale, diketahui beberapa komentar dari netizen mempercayai pemandangan tersebut adalah asli, yakni seekor gajah yang sedang membeku, ada pula yang beranggapan bahwa tebing berbentuk gajah tersebut adalah asli dari alam.

    Hasil Cek Fakta

    Setelah dilakukan penelusuran terkait, foto sebuah tebing berbentuk gajah yang diposting Tunzale adalah hasil editan. Hasil pencarian gambar menggunakan TinEye menemukan, gambar asli tebing serta pemandangan di sekitarnya adalah foto yang terpisah, masing-masing dapat ditemukan di website shutterstock.com dan pixabay.com.

    Tim pemeriksa fakta dari indiatoday.in, menemukan akun seniman yang telah mengedit gambar tebing menjadi berbentuk seekor gajah. Akun Facebook dari seniman tersebut bernama @mirekis7. Jika dilihat dari biodata di laman Facebooknya, @mirekis7 adalah seorang seniman surealisme dan fotografer artistik.

    Karya fotografi yang diupload ke laman Facebooknya menampilkan pemandangan seperti berada dalam sebuah dunia fantasi, meski begitu foto-foto tersebut sudah diedit. @mirekis7 mengungkapkan secara langsung, saat seorang dari penikmat karyanya menanyakan letak tebing berbentuk gajar agar ia bisa mengunjunginya secara langsung. Mirekis menyatakan gambar tersebut sudah diedit, @mirekis7 menggabungkan beberapa foto kemudian diedit menggunakan software editing.

    @mirekis7 mengupload karya tebing berbentuk gajah yang sama persis seperti postingan Tunzale Zakirqizi, pada tahun 2018. Postingannya itu disertai narasi berbahasa Polandia.
    Berdasarkan data yang terkumpul dapat disimpulkan bahwa postingan dari Tunzale Zakirqizi adalah hoaks dan termasuk kategori Konten yang Dimanipulasi.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Ani Nur MR (Universitas Airlangga).

    Foto hasil editan. Gambar aslinya adalah sebuah tebing tanpa bentuk gajah.

    Rujukan

  • (GFD-2021-7069) [SALAH] Video “BNN Periksa Truk Containner Yang Sengaja Diekspor Oleh Cina Tiongkok”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 10/06/2021

    Berita

    Akun Facebook Inne Indriani Suryatmana (fb.com/inne.indriani) pada 8 Juni 2021 mengunggah sebuah video dengan narasi sebagai berikut:

    “BNN PERIKSA TRUK CONTAINNER YANG SENGAJA DIEKSPOR OLEH CINA TIONGKOK, JELAS KAN SIAPA PERUSAK NEGERI INI MASIH MAU BELA?”

    Dalam video tersebut terlihat petugas membongkar plat besi bagian dalam kontainer yang berisi narkotika.

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, video petugas membongkar plat besi bagian dalam kontainer yang berisi narkotika yang diklaim sebagai Badan Narkotika Nasional (BNN) yang sedang truk kontainer yang sengaja diekspor oleh Cina merupakan konten yang salah.

    Faktanya, truk itu bukan diekspor dari Cina. Kejadian di video tersebut adalah ketika BNN menyita ganja seberat 1,4 ton asal Aceh yang diselundupkan melalui jalur darat dan udara pada tahun 2019.

    Video yang identik, dimuat di situs vidio.com pada 31 Januari 2019 dengan judul “Lihat Aksi BNN Sergap Truk Pembawa Ganja”. Video ini juga ditampilkan di artikel berita berjudul “Bau Ganja Kering di Truk Asal Aceh” yang terbit di situs Liputan6 pada 1 Februari 2019.

    DIlansir dari artikel tersebut, Badan Narkotika Nasional (BNN) menyita ganja seberat 1,4 ton asal Aceh. Selain barang bukti, petugas juga meringkus lima orang tersangka di tempat berbeda. Kepala BNN RI Komjen Pol Heru Winarko menjelaskan, ganja yang disita diselundupkan melalui jalur darat dan jalur udara (via kargo).

    “Keseluruhan barang bukti di tiga lokasi berbeda, yakni di kargo Bandara Soekarno Hatta, Depok, dan Bogor, Jawa Barat,” kata Heru, Jumat (1/2/2019) di Kantor BNN, Cawang Jakarta Timur.

    Heru menceritakan terungkapnya kasus tersebut. Awalnya, petugas menyelidiki truk jenis engkel yang berangkat dari Aceh. Petugas pun membuntuti truk hingga menuju Baranangsiang, Bogor, Jawa Barat. Petugas pun menangkap dan menggeledah truk menggunakan anjing pelacak. Ternyata ditemukan bungkusan-bungkusan ganja yang disembunyikan dalam kompartemen khusus di dasar truk yang ditutup dengan pelat besi.

    “Kami menangkap sopir truk berinisial BS saat akan meninggalkan kendaraan dan menitipkan kuncinya kepada tukang parkir. BS ditangkap Rabu, 30 Januari 2019 sekitar pukul 13.35 WIB. Jadi, oleh tersangka truk dikamuflase sebagal reefer truck,” ucap dia.

    Kesimpulan

    BUKAN dari Cina. Kejadian di video tersebut adalah ketika BNN menyita ganja seberat 1,4 ton asal Aceh yang diselundupkan melalui jalur darat dan udara pada tahun 2019.

    Rujukan