• (GFD-2021-6626) [SALAH] Himbauan Disduk Kabupaten Bandung dan Kabupaten Serang tentang KTP

    Sumber: whatsapp.com
    Tanggal publish: 31/03/2021

    Berita

    “Ijin kasih info min 🙏

    Waspada di mohon kepada seluruh masyarakat di wilayah:

    Bandung
    Garut
    Purwakarta
    Subang
    Karawang
    Cirebon
    Majalengka
    Lebak
    Cilegon
    Pandeglang
    Serang
    Bogor
    Depok
    Sukabumi
    Cianjur
    Makasar
    Kendari
    Menado
    Ambon
    Bekasi
    Papua
    Jika ada Pemuda/Pemudi yang mengatasnamakan dari universitas/perguruan tinggi dan meminta anda untuk menunjukkan KTP dengan alasan sebagai bahan untuk skripsi dan orang tersebut akan memphoto KTP anda, jangan diijinkan apalagi dengan imbalan uang sebagai tanda terima kasih .. Karena foto KTP tersebut di gunakan untuk Peminjaman dana secara Online.
    Jika kita menunjukan KTP, maka mereka memphoto KTP kita, KTP yang diminta adalah KTP yang sudah elektik.
    silahkan dishare,

    Berita dari Disduk Kab. Bandung dan Kab. Serang
    Waspada,

    MOHON BANTU DI SEBAR KAN”

    Hasil Cek Fakta

    Telah beredar informasi pesan berantai yang mengatasnamakan Disdukcapil Kabupaten Bandung dan Kabupaten Serang berupa himbauan kepada masyarakat di 21 wilayah Indonesia untuk berhati-hati saat diminta menunjukkan dan memfoto KTP untuk keperluan skripsi. Hal tersebut dikarenakan foto KTP tersebut akan digunakan untuk pinjaman online.

    Berdasarkan hasil penelusuran, pesan berantai tersebut merupakan hoaks lama yang kembali beredar dan sudah pernah dibahas pada dua artikel Turn Back Hoax berjudul “[SALAH] Pesan Berantai Catut Disdukcapil Bandung” tahun 2019 dan “[SALAH] Pemuda/Pemudi Mengatasnamakan Universitas/Perguruan Tinggi Meminta Foto KTP” tahun 2020. Adapun perbedaan antara narasi yang saat ini beredar dengan yang dulu terletak pada jumlah kota yang diklaim.
    Melalui unggahan akun Instagram resmi Disdukcapil Kota Bandung (@disdukcapilbdg) tahun 2019, pihaknya membantah pernah menyebarkan himbauan tersebut, namun tetap dihimbau agar masyarakat waspada dalam pemanfaatan e-KTP untuk berbagai aktivitas.

    “Sehubungan dengan informasi yang tertera dalam broadcast di WhatsApp di atas, kami sampaikan bahwa Disdukcapil Kota Bandung TIDAK PERNAH MENGELUARKAN STATEMENT TERSEBUT.
    Namun demikian masyarakat dihimbau tetap waspada dalam pemanfaatan KTP-el untuk berbagai aktivitas dan pelayanan lainnya. Terima kasih.

    #DisdukcapilBDG #PemkotBDG,” tulis Disdukcapil Kota Bandung.

    Dari berbagai fakta di atas, informasi yang beredar melalui WhatsApp itu dapat dikategorikan sebagai konten tiruan.

    Kesimpulan

    Faktanya, informasi tersebut adalah hoaks lama yang kembali beredar dan telah dibantah oleh Disdukcapil (Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil) Kota Bandung.

    Rujukan

  • (GFD-2021-6625) [SALAH] Denda Mudik Rp100 Juta Pada 6-7 Mei 2021

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 31/03/2021

    Berita

    Nekat mudik, siapkan denda Rp 100 juta
    Sekarang tanggal larangan mudik, yaitu 6-7 Mei 2021

    mudik 2021

    Hasil Cek Fakta

    Sebuah akun Facebook bernama Uce Prasetyo mengunggah poster aturan mudik dengan menambahkan keterangan bahwa aturan denda Rp100 juta bagi pemudik pada tanggal 6-7 Mei 2021.

    Setelah ditelusuri, poster tersebut merupakan poster yang diterbitkan oleh Kumparan pada 26 April 2020 untuk aturan mudik pada tahun lalu.

    “Perlu ditegaskan poster tersebut merupakan aturan tahun 2020, di masa awal pandemi corona. Pada 2020 lalu, mudik memang juga dilarang. Untuk kendaraan darat, masyarakat dilarang mudik menggunakan bus, mobil penumpang, mobil pribadi, maupun sepeda motor,” dilansir dari kumparan.

    Ada pun mengenai mudik lebaran tahun 2021, Menko PMK Muhadjir Effendy menyebutkan bahwa akan diberlakukan larangan mudik lebaran mulai tanggal 6 hingga 17 Mei 2021. Artinya, selama 12 hari itulah masyarakat dilarang mudik.

    Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memastikan belum merilis aturan tentang pengendalian transportasi di masa pelarangan mudik Lebaran 2021. Aturan tersebut masih disusun bersama Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Kementerian Kesehatan, pemerintah daerah, dan TNI/Polri.

    “Kami tengah menyusun aturan pengendalian transportasi yang melibatkan berbagai pihak,” tutur Budi Karya.

    Sehingga, klaim mengenai denda mudik Rp100 juta pada 6-7 Mei 2021 adalah hoaks dengan kategori konteks yang salah.

    Kesimpulan

    Hasil periksa fakta Aisyah Adilah (Anggota Komisariat MAFINDO Institut Ilmu Sosial Ilmu Politik Jakarta)

    Klaim tersebut keliru. Faktanya, itu merupakan aturan mudik pada tahun lalu. Ada pun posternya diterbitkan oleh kumparan pada 26 April 2020.

    Rujukan

  • (GFD-2021-6624) [SALAH] Postingan Terkait Antibodi dan Covid-19 dari Dekan IPB

    Sumber: Facebook
    Tanggal publish: 31/03/2021

    Berita

    Beredar kembali di aplikasi percakapan dan media sosial postingan terkait antibodi untuk melawan covid-19 yang diklaim dari tulisan dosen IPB. Postingan ini sebenarnya sudah beredar sejak tahun lalu namun dibagikan lagi di aplikasi percakapan belakangan ini.

    Salah satu akun yang mengunggahnya bernama Aprilia Mulyaningsih. Dia mempostingnya di Facebook pada 27 Maret 2021.

    Berikut isi postingannya:

    "Inilah pakar yg benar Pakar, memberikan pencerahan dan harapan, tidak menakut- nakuti

    *sumber:*DR. Ir. Hj. Sri Nurdiati (Dekan FMIPA IPB dan Dosen Biokimia IPB)

    *_Mhn di sosialisasikan :_```Banyak orang nggak sadar pentingnya "ANTIBODI" stoknya harus selalu ada. Orang lebih panik masker atau hand sanitizer hilang di pasaran. Harusnya kita lebih panik kalau "ANTIBODI" hilang di tubuh, karena virus tidak mungkin dihindari.```*Point penting dari diskusi:

    *```1. Virus itu hanya bisa dikalahkan oleh "ANTIBODI"``````

    2. "Antibodi" yg di dlm tubuh itu kyk pabrik, kadang banyak kadang sedikit.``````

    3. Supaya produksi "anti bodi" banyak, sering konsumsi vitamin C dan E setiap hari serta berjemur Sinar Matahari Pagi.``````

    4. Virus itu ngga mungkin dihindari, jadi pasti selalu ada, contohnya kalau bersin, bisa dipastikan ada virus disitu. Bersin indikasi tubuh menolak.``````

    5. Kalau berhasil tembus ke hidung dekat tenggorokan, tubuh akan batuk, tanda menolak.``````

    6. Kalau masih tembus juga, baru demam. Kalau masih tembus juga, barulah "antibodi" keluar dr pabrik utk melawan perang dgn virus.``````

    7. Kelemahan virus itu sm sabun. Kalau ngga ada hands sanitizer, pake sabun apa saja bisa bahkan sabun cuci piring jg bisa. Dlm 3-5 menit, virus akan mati sama sabun.``````

    8. Selama 14 hari "antibodi" kita akan merekam virus ini dan disimpan dlm *sel memori* di otak.``````

    9. Jadi kalau kita sembuh dan suatu saat kena corona lagi, sel memori ini akan aktif dlm 24 jam (ngga perlu menunggu 14 hari lagi)``````

    Jadi, mari kita lebih fokus ke dalam tubuh dgn meyakinkan``` "STOCK ANTIBODI" ```cukup alias vitamin C/E rutin dikonsumsi dan Berjemur Sinar Matahari yg paling mudah.``````

    Catatan tambahan dari Redaksi:Sumber vitamin C dan E terdapat pada Buah2an, kacang2an dan sayur2an, antara lain:```

    *✔ Jeruk Manis/nipis*

    *✔ Tomat**✔ Jambu Biji*

    *✔ Kacang Tanah*

    *✔ Kacang Hijau*

    *✔ Bayam*

    *✔ Pucuk Melinjo*

    *✔ Pucuk Kates.*

    *✔ Apokat*

    *✔ Buah Pisang*

    *✔ Brokolli*

    *✔ Air Putih hangat*

    *✔ Wedang Rempah (Serai, Jahe, Kunir, Jeruk nipis)*

    ```Semoga bermanfaat Untuk kita semua & masyarakat...```" *Ingat ! Perkuat AntiBodi anda*

    "Terus semangat berusaha melawan Virus Covid 19 & jangan lupa selalu berdoa pada Tuhan, agar di beri kesehatan, kekuatan, dan keselamatan kita sekeluarga dan segenap bangsa Indonesia."

    Hasil Cek Fakta

    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dan menemukan artikel "[INFORMASI PENTING] Dekan FMIPA IPB: yang viral itu bukan tulisan saya" yang tayang di website Institut Pertanian Bogor, ppid.ipb.ac.id pada 20 April 2020.

    Dalam artikel tersebut terdapat penjelasan dari Dekan FMIPA IPB DR. Ir. Hj. Sri Nurdiati yang namanya disebut dalam postingan.

    "Di awal-awal masa WFH diberlakukan, ada artikel yang viral beredar, isinya tentang bagaimana memperkuat antibodi di dalam tubuh manusia. Sebenarnya isinya cukup bagus dan bisa menjadi edukasi bagi masyarakat umum. Namun sayang, artikel itu mencantumkan nama saya, lengkap dengan jabatan dan institusi saya, padahal bukan saya yang menulisnya.Akibatnya, saya harus mengklarifikasi pertanyaan yang datang tertubi-tubi ke saya, bahwa itu bukan tulisan saya." ujar Sri Nurdiati dalam artikel tersebut.

    "Awalnya, saya ingin mengabaikan masalah ini, apalagi dengan WFH ternyata kesibukan saya malah bertambah. Namun atas saran beberapa teman, saya kemudian mengirimkan email protes kepada pimpinan redaksi dari sebuah website yang memuat tulisan tersebut. Protes saya ditanggapi dengan permintaan maaf dari pimpinan redaksi dan janji akan menghapus artikel tersebut dari website nya. Setelah itu, pertanyaan yang isinya mengklarifikasi apakah itu tulisan saya atau bukan, sudah mulai mereda dan sempat terhenti beberapa saat."

    Pernyataan lengkap Sri Nurdiati bisa dilihat di link berikut ini...

    Terkait antibodi dan covid-19, Cek Fakta Liputan6.com meminta penjelasan dari dr. RA Adaninggar, SP.PD. Dia menjelaskan bahwa antibodi tidak bisa terbentuk sendiri tanpa adanya paparan virus atau kuman ke dalam tubuh.

    "Sistem imun manusia terdiri dari sistem imun alami (innate) dan sistem imun adaptif. Sistem imun alami ini terdiri atas sel epitel, mukosa, refleks batuk atau bersin, sel-sel darah putih yang akan bereaksi cepat secara non spesifik berupa keradangan bila ada 'benda asing apapun' yang masuk ke dalam tubuh manusia (kuman, virus, alergen, dan lain-lain)," ujar dr. Ning, sapaan akrabnya saat dihubungi Senin (29/3/2021).

    "Sedangkan antibodi, ini adalah bagian dari sistem imun adaptif yang baru terbentuk lambat setelah melalui proses pengenalan terhadap 'sosok benda asing' dan menyimpan ingatan terhadap sosok tesebut dalam bentuk sel memori. Sifatnya sangat spesifik."

    "Jadi dalam konteks infeksi, antibodi tidak mungkin terbentuk bila sosok kuman atau virus itu belum pernah masuk ke dalam tubuh baik melalui infeksi atau vaksin. Antibodi inilah yang berfungsi utama menetralisir kuman atau virus bila terjadi infeksi," ujarnya menambahkan.

    Dia juga menjelaskan vitamin, sayur-sayuran dan pola hidup sehat tidak bisa membentuk antibodi dengan sendirinya. "Tetapi pola hidup sehat dapat membantu pembentukan antibodi yang optimal," ujarnya.

    "Untuk sekarang pencegahan terbaik dari risiko tertular covid-19 adalah menerapkan protokol kesehatan. Meskipun sudah divaksin tetap harus menerapkan protokol kesehatan juga."

    Kesimpulan

    Postingan terkait informasi antibodi dengan covid-19 adalah tidak benar.

    Rujukan

  • (GFD-2021-6623) [SALAH] Air Rebusan Pare Bisa Membunuh Sel Kanker

    Sumber: WhatsApp
    Tanggal publish: 31/03/2021

    Berita

    Kabar tentang air rebusan pare dapat membunuh sel kanker beredar di media sosia. Kabar tersebut beredar lewat pesan berantai di aplikasi percakapan WhatsApp pada 31 Maret 2021.

    Berikut isinya:

    Air Paré/Paria melawan KANKER*

    Tolong sebar luaskan. RS pusat angkatan darat (RSPAD Gatot Soebroto )Jakarta. menegaskan bila setiap orang yg mendapatkan info ini kemudian membagikan ke 10 orang lainnya,di pastikan sedikitnya ada satu nyawa yg akan terselamatkan..saya sudah melakukan , Mohon anda juga membantu melakukan bagian anda.Tks!

    Air pare yang panas dapat Membunuh Sel Kangker

    Pare dapat membunuh sel kanker!Potong 2-3 irisan tipis pare taruh dalam gelas,tuang air panas, air akan menjadi alkalin(basa),minum setiap hari,terhadap siapapun akan bermanfaat.

    Air panas pare tsb akan mengeluarkan suatu zat anti kanker, ini adalah sebuah perkembangan baru didalam dunia kedokteran yg bermanfaat dalam mengobati kanker.

    Air panas ekstrak pare akan berpengaruh terhadap kista dan tumor.sudah di buktikan dapat menolong pelbagai macam kanker.

    Menggunakan pare dalam mengobati kanker,hanya akan mematikan sel sel jahat tumor,dia tidak akan mempengaruhi sel sel yg sehat.

    Selain itu asam amino dan polyphenol oxidase drpd pare,dapat menyeimbangkan tekanan darah tinggi,melancarkan peredaran darah,mengurangi penggumpalan darah dan dapat mencegah terjadinya penggumpalan vena dalam(deep vein thrombosis).

    Setelah selesai membaca ini,sebar luaskan! Harus jaga dgn baik kesehatan masing masing.mensana in coporesano...🤲

    https://nasihatcanggih.blogspot.com/2019/08/tolong-sebar-luaskan-rs-pusat-angkatan.html

    Pare obat kanker
    RSPAD pare obat kanker
    Air panas eksteak pare

    Hasil Cek Fakta

    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim tentang air rebusan pare dapat membunuh sel kanker. Penelusuran dilakukan dengan memasukkan kata kunci "pare obat kanker" di kolom pencarian Google Search.

    Hasilnya terdapat beberapa artikel yang membantah klaim tersebut. Satu di antaranya artikel berjudul "Hoax atau Bukan: Pare Bisa Sembuhkan Kanker?" yang dimuat situs Liputan6.com pada 10 Desember 2019 lalu.

    Dalam artikel tersebut terdapat kutipan wawancara dari Dokter Gizi Medis dr Karina Anastasya, M.Kes. Ia mengungkapkan, air rebusan pare tidak terbukti menyembuhkan kanker.

    "Air rebusan pare tidak bisa dibilang menyembuhkan kanker," kata dr Karina.

    Dr Karina menjelaskan, berdasarkan penelitian pare punya senyawa antikanker. Senyawa itu didapat dari ekstrak pare bukan air rebusan pare.

    "Senyawa dalam pare itu memiliki efektifitas sebagai antikanker. Namun pada saat ini masih terbatas dari pengambilan ekstrak dari pare itu sendiri, belum sampai ke tahap air rebusan pare," ucap dr Karina.

    Meski demikian, pare ternyata punya manfaat lain bagi tubuh. Di antaranya membantu memperbaiki lapisan dinding pembuluh darah dan berkhasiat untuk diet.

    "Ketiga pare itu membantu menurunkan kadar gula darah dengan membantu menstimulasi stresi insulin," terang dr Karina.

    Kesimpulan

    Klaim tentang air rebusan pare dapat membunuh sel kanker ternyata tidak benar. Faktanya tidak ada bukti ilmah yang mendukung klaim tersebut.

    Rujukan