Akun X “Faisal Assegraf” pada Kamis (26/12/2024) mengunggah foto [arsip] yang diklaim sebagai potret bandar udara Sana di Yaman usai terkena serangan dari Israel. Unggahan disertai narasi:
“Serangan udara Israel di Yaman menargetkan Bandara Udara Sanaa, Pelabuhan Hudaidah, dan fasilitas minyak selama pidato pemimpin Al-Hutsiyun Abdul-Malik Al-Hutsi.”
[Screenshot Konten]
Per Rabu (22/10/2024), unggahan tersebut telah dilihat hampir 300 kali.
(GFD-2025-25260) [SALAH] Potret “Bandar Udara Sanaa di Yaman Usai Serangan Israel”
Sumber: Twitter.comTanggal publish: 22/01/2025
Berita
Hasil Cek Fakta
Disadur dari artikel Cek Fakta AFP.
Pencarian gambar terbalik di Google menemukan bahwa foto tersebut pertama kali dipublikasikan oleh Yemen Press, dalam sebuah artikel terkait serangan koalisi pimpinan Arab Saudi di Bandara Sanaa pada 28 April, 2015 (tautan arsip). Menurut laporan tersebut, serangan itu mengakibatkan kerusakan pada pesawat dan landasan pacu sehingga penerbangan tidak bisa beroperasi.
Koalisi sembilan negara yang dipimpin Arab Saudi tersebut menghancurkan Bandara Sanaa setelah pesawat Iran "mengabaikan" blokade yang dilakukan di wilayah udara Yaman, menurut laporan AFP pada saat itu (tautan arsip). Pilot tersebut juga mengabaikan panggilan untuk mendarat di bandara Arab Saudi untuk digeledah,
Sebuah video yang didistribusikan AFP pada 29 April 2015 memperlihatkan kejadian di foto yang beredar tersebut. Gambar pada video itu mencantumkan nama Al-Masirah TV sebagai sumbernya. Video itu diberikan judul, "Yaman: landasan pacu Bandara Sanaa dihancurkan."
Pencarian gambar terbalik di Google menemukan bahwa foto tersebut pertama kali dipublikasikan oleh Yemen Press, dalam sebuah artikel terkait serangan koalisi pimpinan Arab Saudi di Bandara Sanaa pada 28 April, 2015 (tautan arsip). Menurut laporan tersebut, serangan itu mengakibatkan kerusakan pada pesawat dan landasan pacu sehingga penerbangan tidak bisa beroperasi.
Koalisi sembilan negara yang dipimpin Arab Saudi tersebut menghancurkan Bandara Sanaa setelah pesawat Iran "mengabaikan" blokade yang dilakukan di wilayah udara Yaman, menurut laporan AFP pada saat itu (tautan arsip). Pilot tersebut juga mengabaikan panggilan untuk mendarat di bandara Arab Saudi untuk digeledah,
Sebuah video yang didistribusikan AFP pada 29 April 2015 memperlihatkan kejadian di foto yang beredar tersebut. Gambar pada video itu mencantumkan nama Al-Masirah TV sebagai sumbernya. Video itu diberikan judul, "Yaman: landasan pacu Bandara Sanaa dihancurkan."
Kesimpulan
Unggahan berisi klaim ”foto Bandar Udara Sanaa di Yaman usai serangan udara dari Israel” merupakan konten dengan konteks yang salah (false context).
(Ditulis oleh Vania Astagina)
(Ditulis oleh Vania Astagina)
Rujukan
(GFD-2025-25259) [HOAKS] Tautan Pendaftaran Bantuan Internet Gratis dari Bakti Kominfo
Sumber:Tanggal publish: 22/01/2025
Berita
KOMPAS.com - Beredar unggahan beserta tautan yang diklaim sebagai akses untuk mendapatkan bantuan internet gratis dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo/sekarang Komdigi).
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, tautan tersebut palsu.
Tautan untuk mendapatkan bantuan internet gratis dari Kominfo dibagikan oleh akun Facebook ini pada 18 Januari 2025.
Berikut narasi yang dibagikan:
BANTUAN INTERNET WIFI GRATIS DARI BAKTI KOMINFOPendaftaran gratis klik link di bawah ini
Screenshot Hoaks, tautan diklaim untuk pendaftaran bantuan internet gratis Kominfo
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, tautan tersebut palsu.
Tautan untuk mendapatkan bantuan internet gratis dari Kominfo dibagikan oleh akun Facebook ini pada 18 Januari 2025.
Berikut narasi yang dibagikan:
BANTUAN INTERNET WIFI GRATIS DARI BAKTI KOMINFOPendaftaran gratis klik link di bawah ini
Screenshot Hoaks, tautan diklaim untuk pendaftaran bantuan internet gratis Kominfo
Hasil Cek Fakta
Setelah diperiksa oleh Tim Cek Fakta Kompas.com, ditemukan bahwa tautan yang disertakan dalam unggahan tersebut tidak mengarah ke situs resmi Kominfo.
Tautan itu mengarah ke sebuah situs yang meminta pengunjung memasukkan data pribadi, seperti nama lengkap dan nomor akun Telegram aktif.
Tautan tersebut kemungkinan adalah modus phishing atau pencurian data untuk mengambilalih akun Telegram.
Waspada, jangan berikan data pribadi Anda karena bisa dimanfaatkan untuk penipuan.
Sementara itu, situs untuk pendaftaran bantuan internet gratis Kominfo atau Permohonan Akses Telekomunikasi dan Informasi (Pasti) dapat diakses di https://pasti.baktikominfo.id/ .
Pihak yang bisa melakukan pendaftaran program tersebut, antara lain kementerian/lembaga, pemerintah daerah provinsi/kabupaten/kota, atau organisasi masyarakat.
Tautan itu mengarah ke sebuah situs yang meminta pengunjung memasukkan data pribadi, seperti nama lengkap dan nomor akun Telegram aktif.
Tautan tersebut kemungkinan adalah modus phishing atau pencurian data untuk mengambilalih akun Telegram.
Waspada, jangan berikan data pribadi Anda karena bisa dimanfaatkan untuk penipuan.
Sementara itu, situs untuk pendaftaran bantuan internet gratis Kominfo atau Permohonan Akses Telekomunikasi dan Informasi (Pasti) dapat diakses di https://pasti.baktikominfo.id/ .
Pihak yang bisa melakukan pendaftaran program tersebut, antara lain kementerian/lembaga, pemerintah daerah provinsi/kabupaten/kota, atau organisasi masyarakat.
Kesimpulan
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, tautan untuk mendapatkan bantuan internet gratis dari Kominfo yang beredar di Facebook adalah hoks.
Setelah diperiksa, ditemukan bahwa tautan tersebut kemungkinan adalah modus phishing atau pencurian data untuk mengambilalih akun Telegram.
Setelah diperiksa, ditemukan bahwa tautan tersebut kemungkinan adalah modus phishing atau pencurian data untuk mengambilalih akun Telegram.
Rujukan
(GFD-2025-25258) [HOAKS] Taylor Swift Kaitkan Kebakaran LA dengan Dukungan ke Israel
Sumber:Tanggal publish: 21/01/2025
Berita
KOMPAS.com - Sebuah video menampilkan penyanyi asal Amerika Serikat (AS), Taylor Swift berkomentar tentang kebakaran yang melanda Los Angeles, California yang terjadi sejak 7 Januari 2025.
Swift menyebutkan, kebakaran yang terjadi merupakan hukuman Tuhan atas AS, karena membiayai persenjataan Israel yang digunakan untuk menyerang penduduk Gaza.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, video tersebut merupakan konten manipulatif.
Video Taylor Swift mengaitkan kebakaran di California dengan dukungan AS ke Israel disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, ini, dan ini.
Berikut narasi yang ditulis salah satu akun pada Jumat (17/1/2025):
Luar biasa..! Penyanyi Taylor Swift menyebut bhw bencana kebakaran di Amerika terjadi krn Pemerintah Amerika (dgn uang pajak rakyat Amerika) mendukung penindasan Israel di Gaza. #justiceforpalestine
akun Facebook Tangkapan layar konten manipulatif di sebuah akun Facebook, Jumat (17/1/2025), menampilkan video Taylor Swift mengaitkan kebakaran di California dengan dukungan AS ke Israel.
Swift menyebutkan, kebakaran yang terjadi merupakan hukuman Tuhan atas AS, karena membiayai persenjataan Israel yang digunakan untuk menyerang penduduk Gaza.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, video tersebut merupakan konten manipulatif.
Video Taylor Swift mengaitkan kebakaran di California dengan dukungan AS ke Israel disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, ini, dan ini.
Berikut narasi yang ditulis salah satu akun pada Jumat (17/1/2025):
Luar biasa..! Penyanyi Taylor Swift menyebut bhw bencana kebakaran di Amerika terjadi krn Pemerintah Amerika (dgn uang pajak rakyat Amerika) mendukung penindasan Israel di Gaza. #justiceforpalestine
akun Facebook Tangkapan layar konten manipulatif di sebuah akun Facebook, Jumat (17/1/2025), menampilkan video Taylor Swift mengaitkan kebakaran di California dengan dukungan AS ke Israel.
Hasil Cek Fakta
Video Taylor Swift bersumber dari acara The Tonight Show Starring Jimmy Fallon, 12 November 2021.
Dalam video aslinya, Swift membagikan cerita di balik peluncuran album RED (Taylor's Version) yang salah satunya membuat lagu "All Too Well" berdurasi 10 menit.
Tampak pakaian dan latar belakang videonya sama.
Dalam video itu tidak ada pernyataan Swift mengenai kebakaran di California atau pun perang di Gaza.
Pengguna media sosial menyunting video tersebut dengan mengubah suara aslinya.
Pakar forensik media digital di Universitas Buffalo, Siwei Lyu menggambarkannya video yang beredar sebagai deep-sync, video manipulatif yang disinkronkan dengan gerak bibir.
Dilansir USA Today, apabila diperhatikan gigi Swift tampak tidak konsisten, bergantian antara buram dan jernih, dan menunjukkan bahwa setelah sekitar 30 detik, video dan audio menjadi tidak sinkron.
Pendapat senada disampaikan oleh James O'Brien, seorang profesor ilmu komputer di Universitas California.
Bahasa tubuh Swift dalam video, menurut O'Brien, tidak senada dengan ucapannya.
Karakteristik audionya juga terdengar lebih mirip Siri, asisten suara di perangkat Apple. Misalnya, ada bagian suara yang tiba-tiba berubah menjadi aksen Inggris.
Sebagai informasi, AS memang memberikan dukungan kepada Israel.
Watson Institute dari Brown University melaporkan, AS menghabiskan 22,76 miliar dollar AS untuk mendukung perang Israel di Gaza dan operasi melawan Houthi di Yaman.
Dikutip dari Al Jazeera, sebagian besar persenjataan yang dikirim AS adalah amunisi, termasuk peluru artileri dan bom seberat 2.000 pon.
Sejauh ini, belum ada komentar atau pernyataan dari Swift mengenai dukungan AS ke Israel.
Dalam video aslinya, Swift membagikan cerita di balik peluncuran album RED (Taylor's Version) yang salah satunya membuat lagu "All Too Well" berdurasi 10 menit.
Tampak pakaian dan latar belakang videonya sama.
Dalam video itu tidak ada pernyataan Swift mengenai kebakaran di California atau pun perang di Gaza.
Pengguna media sosial menyunting video tersebut dengan mengubah suara aslinya.
Pakar forensik media digital di Universitas Buffalo, Siwei Lyu menggambarkannya video yang beredar sebagai deep-sync, video manipulatif yang disinkronkan dengan gerak bibir.
Dilansir USA Today, apabila diperhatikan gigi Swift tampak tidak konsisten, bergantian antara buram dan jernih, dan menunjukkan bahwa setelah sekitar 30 detik, video dan audio menjadi tidak sinkron.
Pendapat senada disampaikan oleh James O'Brien, seorang profesor ilmu komputer di Universitas California.
Bahasa tubuh Swift dalam video, menurut O'Brien, tidak senada dengan ucapannya.
Karakteristik audionya juga terdengar lebih mirip Siri, asisten suara di perangkat Apple. Misalnya, ada bagian suara yang tiba-tiba berubah menjadi aksen Inggris.
Sebagai informasi, AS memang memberikan dukungan kepada Israel.
Watson Institute dari Brown University melaporkan, AS menghabiskan 22,76 miliar dollar AS untuk mendukung perang Israel di Gaza dan operasi melawan Houthi di Yaman.
Dikutip dari Al Jazeera, sebagian besar persenjataan yang dikirim AS adalah amunisi, termasuk peluru artileri dan bom seberat 2.000 pon.
Sejauh ini, belum ada komentar atau pernyataan dari Swift mengenai dukungan AS ke Israel.
Kesimpulan
Video Taylor Swift mengaitkan kebakaran di California dengan dukungan AS ke Israel merupakan konten manipulatif.
Video aslinya bersumber dari wawancara The Tonight Show Starring Jimmy Fallon, 12 November 2021. Namun video itu disunting dengan mengubah suara Swift.
Dalam video aslinya, Swift membagikan cerita di balik peluncuran album RED (Taylor's Version).
Video aslinya bersumber dari wawancara The Tonight Show Starring Jimmy Fallon, 12 November 2021. Namun video itu disunting dengan mengubah suara Swift.
Dalam video aslinya, Swift membagikan cerita di balik peluncuran album RED (Taylor's Version).
Rujukan
- https://www.facebook.com/mohammad.ismet/videos/1309771573657847
- https://www.facebook.com/mohammad.ismet/videos/1309771573657847
- https://www.facebook.com/dinitriazra.tri/videos/1028322926006604/
- https://www.facebook.com/reel/616337191337544
- https://www.youtube.com/watch?v=0Kr4JO9591c&t=257s
- https://www.usatoday.com/story/news/factcheck/2025/01/16/taylor-swift-california-wildfires-us-israel-aid-fact-check/77715749007/
- https://www.aljazeera.com/news/2024/10/7/us-spends-more-than-20bn-in-aid-to-israel-middle-east-conflicts-report
- https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D
(GFD-2025-25257) [KLARIFIKASI] Pemprov Sumut Bantah Larang Pengajian di Masjid Kompleks Rumah Dinas Gubernur
Sumber:Tanggal publish: 21/01/2025
Berita
KOMPAS.com - Di media sosial beredar unggahan video dengan narasi yang menyatakan bahwa sejumlah ibu-ibu dilarang melakukan pengajian rutin di masjid kompleks rumah dinas Gubernur Sumatera Utara (Sumut).
Larangan itu disebut berasal dari Gubernur Sumut terpilih, Bobby Nasution. Namun, setelah ditelusuri narasi tersebut keliru dan perlu diluruskan.
Informasi keliru ini menyinggung isu sensitif terkait agama dan perlu diklarifikasi untuk mencegah perpecahan di masyarakat.
Narasi mengenai adanya larangan melakukan pengajian rutin di masjid kompleks rumah dinas Gubernur Sumut muncul di media sosial, salah satunya dibagikan akun Facebook ini, ini, dan ini.
Video itu menampilkan sejumlah ibu-ibu sedang membaca Al Quran. Kemudian, perekam video mengatakan bahwa itu adalah pengajian terakhir di masjid kompleks rumah dinas Gubernur Sumut karena telah dilarang oleh Bobby Nasution.
Salah satu akun menuliskan keterangan:
*Mesjid Kompleks Rumah Dinas GUBERNUR PROV SUMATERA UTARA, di Jln. Sudirman MEDAN Tidak Boleh lagi Ada Kegiatan membaca mentadabburi Kitab Suci Al Quran dan didalam masjid sudah tidak tersedia lagi mushaf Al Qur:an*.
*Pelarangan Baca Al-Qur'an Juga Berlaku di Masjid2 lain *
*Instruksi Dari Gubernur MEDAN Boby Nasution (Mantu Jokowi)*.
*TANGKAP, ADILI & HUKUM MATI JOKOWI dan DINASTINYA....*
*VIRALKAN *Mana nih.. Orang Medan.. SumUt Ayo bergerak...
Akun Facebook Tangkapan layar Facebook narasi soal pelarangan melakukan pengajian di masjid kompleks rumah dinas Gubernur Sumatera Utara
Larangan itu disebut berasal dari Gubernur Sumut terpilih, Bobby Nasution. Namun, setelah ditelusuri narasi tersebut keliru dan perlu diluruskan.
Informasi keliru ini menyinggung isu sensitif terkait agama dan perlu diklarifikasi untuk mencegah perpecahan di masyarakat.
Narasi mengenai adanya larangan melakukan pengajian rutin di masjid kompleks rumah dinas Gubernur Sumut muncul di media sosial, salah satunya dibagikan akun Facebook ini, ini, dan ini.
Video itu menampilkan sejumlah ibu-ibu sedang membaca Al Quran. Kemudian, perekam video mengatakan bahwa itu adalah pengajian terakhir di masjid kompleks rumah dinas Gubernur Sumut karena telah dilarang oleh Bobby Nasution.
Salah satu akun menuliskan keterangan:
*Mesjid Kompleks Rumah Dinas GUBERNUR PROV SUMATERA UTARA, di Jln. Sudirman MEDAN Tidak Boleh lagi Ada Kegiatan membaca mentadabburi Kitab Suci Al Quran dan didalam masjid sudah tidak tersedia lagi mushaf Al Qur:an*.
*Pelarangan Baca Al-Qur'an Juga Berlaku di Masjid2 lain *
*Instruksi Dari Gubernur MEDAN Boby Nasution (Mantu Jokowi)*.
*TANGKAP, ADILI & HUKUM MATI JOKOWI dan DINASTINYA....*
*VIRALKAN *Mana nih.. Orang Medan.. SumUt Ayo bergerak...
Akun Facebook Tangkapan layar Facebook narasi soal pelarangan melakukan pengajian di masjid kompleks rumah dinas Gubernur Sumatera Utara
Hasil Cek Fakta
Dikutip dari Tribun Medan, Bobby Nasution mengatakan, dirinya hingga saat ini belum tinggal di rumah dinas Gubernur Sumut.
Dengan demikian, ia tidak bisa memberikan instruksi di lingkungan rumah dinas tersebut.
"Saya belum tinggal di sana, apalagi sampai memberikan instruksi di lingkungan rumah dinas Gubsu. Secara aturan belum bisa masuk ke rumah dinas gubernur, tinggal daja belum boleh apalagi kasih instruksi," ucapnya.
Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Provinsi Sumut Juliadi Zurdani Harahap juga membantah narasi soal larangan mengaji di masjid kompleks rumah dinas gubernur.
Menurut dia, tidak ada pelarangan terkait pengajian.
"Video yang mengklaim demikian (pelarangan pengajian) itu tidak benar, Pemprov Sumut tidak pernah melarang masyarakat melakukan kegiatan di masjid gubernur," kata Juliadi dikutip dari laman Pemrov Sumut.
Juliadi pun mengimbau masyarakat lebih bijak ketika menerima informasi yang belum terverifikasi kebenarannya.
"Kami juga mengimbau masyarakat agar memverifikasi lebih dulu informasi yang bentuknya konten video, suara atau teks, cari tahu dulu sebenarnya baru disebarkan," kata Juliadi.
Dengan demikian, ia tidak bisa memberikan instruksi di lingkungan rumah dinas tersebut.
"Saya belum tinggal di sana, apalagi sampai memberikan instruksi di lingkungan rumah dinas Gubsu. Secara aturan belum bisa masuk ke rumah dinas gubernur, tinggal daja belum boleh apalagi kasih instruksi," ucapnya.
Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Provinsi Sumut Juliadi Zurdani Harahap juga membantah narasi soal larangan mengaji di masjid kompleks rumah dinas gubernur.
Menurut dia, tidak ada pelarangan terkait pengajian.
"Video yang mengklaim demikian (pelarangan pengajian) itu tidak benar, Pemprov Sumut tidak pernah melarang masyarakat melakukan kegiatan di masjid gubernur," kata Juliadi dikutip dari laman Pemrov Sumut.
Juliadi pun mengimbau masyarakat lebih bijak ketika menerima informasi yang belum terverifikasi kebenarannya.
"Kami juga mengimbau masyarakat agar memverifikasi lebih dulu informasi yang bentuknya konten video, suara atau teks, cari tahu dulu sebenarnya baru disebarkan," kata Juliadi.
Kesimpulan
Narasi soal larangan melakukan pengajian rutin di masjid kompleks rumah dinas Gubernur Sumut keliru dan dibantah oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut.
Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Provinsi Sumut, Juliadi Zurdani Harahap menjelaskan, tidak ada larangan melakukan pengajian di masjid rumah dinas gubernur.
Sementara, Gubernur Sumut terpilih, Bobby Nasution juga mengungkapkan, saat ini ia belum tinggal di rumah dinas sehingga tidak mungkin memberikan instruksi tersebut.
Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Provinsi Sumut, Juliadi Zurdani Harahap menjelaskan, tidak ada larangan melakukan pengajian di masjid rumah dinas gubernur.
Sementara, Gubernur Sumut terpilih, Bobby Nasution juga mengungkapkan, saat ini ia belum tinggal di rumah dinas sehingga tidak mungkin memberikan instruksi tersebut.
Rujukan
- https://www.facebook.com/watch/?v=928724986069901&rdid=XqIYzXXCax5s5Isl
- https://www.facebook.com/reel/1752286005343267
- https://www.facebook.com/watch/?v=920682183378271&rdid=Fv6P9S8ALBXf1zDw
- https://medan.tribunnews.com/2025/01/13/heboh-masjid-di-rumdis-gubsu-tak-boleh-dipakai-pengajian-bobby-nasution-belum-tinggal-di-sana
- https://sumutprov.go.id/artikel/artikel/pemprov-sumut-tegaskan-tidak-ada-pelarangan-pengajian-masyarakat-di-masjid-gubernur
- https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D
Halaman: 1378/7054
