Muhammad Ridwan
0857 3900 9074
(GFD-2024-23039) [PENIPUAN] Akun Tiruan Muhammad Ridwan Kapolres Madiun
Sumber: Whatsapp.comTanggal publish: 30/09/2024
Berita
Hasil Cek Fakta
Artikel disadur dari media sosial Polres Madiun.
Baru-baru ini muncul akun WhatsApp bernomor 0857 3900 9074 mengatasnamakan Muhammad Ridwan. Selain itu ada juga akun Facebook yang mengatasnamakan Muhamad Ridwan.
Faktanya akun-akun tersebut adalah akun tiruan yang mengatasnamakan Muhammad Ridwan. Pada media sosial resminya, Polres Madiun memposting akun-akun tiruan tersebut dan menandainya akun palsu.
Lebih lanjut Polres Madiun meminta warga waspada terhadap akun media sosial palsu yang mengkloning foto dan memakai identitas Kapolres Madiun dengan tujuan tidak baik.
“Hati-hati Penipuan! Diharapkan kepada seluruh masyarakat untuk waspada terhadap akun-akun palsu yang mengatasnamakan Kapolres Madiun. Pastikan selalu memeriksa keaslian informasi dan jangan mudah percaya pada akun yang mencurigakan. Jika menemukan hal mencurigakan, segera laporkan ke pihak berwenang. #Waspada Penipuan #Polres Madiun" tulis Polres Madiun pada akun Facebooknya.
Kesimpulan
Polres Madiun mengimbau warga selalu berhati-hati terhadap akun-akun yang mengatasnamakan Kapolres Madiun.
Rujukan
(GFD-2024-23038) [PENIPUAN] Nomor WhatsApp Mengatasnamakan Pj Wali Kota Bandung 0822 4131 3339
Sumber: Whatsapp.comTanggal publish: 30/09/2024
Berita
PJ WALI KOTA BANDUNG
Hasil Cek Fakta
Beredar nomor WhatsApp Pj Wali Kota Bandung A Koswara yang baru dilantik apada 20 September 2024. Akun tersebut memasang foto profil Koswara dan nama Pj Wali Kota Bandung.
Dengan beredarnya akun tersebut, Pemkot Bandung pada akun media sosial resminya memastikan nomor tersebut bukan milik Koswara.
Selain itu Pemkot Bandung juga meminta masyarakat mewaspadai dan mengabaikan jika dihubungi oleh nomor yang mengatasnamakan Pj Wali Kota Bandung atau pejabat di lingkungan Kota Bandung.
Oleh karena itu akun WhatsApp bernomor 0822 4131 3339 mengatasnamakan Pj Wali Kota Bandung merupakan modus penipuan dengan kategori konten tiruan.
Dengan beredarnya akun tersebut, Pemkot Bandung pada akun media sosial resminya memastikan nomor tersebut bukan milik Koswara.
Selain itu Pemkot Bandung juga meminta masyarakat mewaspadai dan mengabaikan jika dihubungi oleh nomor yang mengatasnamakan Pj Wali Kota Bandung atau pejabat di lingkungan Kota Bandung.
Oleh karena itu akun WhatsApp bernomor 0822 4131 3339 mengatasnamakan Pj Wali Kota Bandung merupakan modus penipuan dengan kategori konten tiruan.
Kesimpulan
Halo Bandung menjelaskan nomor WhatsApp beserta isi pesannya bukan dari Pj Wali Kota Bandung A Koswara.
Rujukan
(GFD-2024-23037) [PENIPUAN] Nomor WhatsApp 0823 3808 7787 Mengaku Sebagai Aditya Mufti Ariffin
Sumber: Whatsapp.comTanggal publish: 30/09/2024
Berita
“Aditya Mufti Ariffin
0823 3808 7787”
0823 3808 7787”
Hasil Cek Fakta
Disadur dari akun Facebook resmi Aditya Mufti Ariffin.
Tersebar nomor WhatsApp Pj Wali Kota Banjarbaru. Akun bernomor 0823 3808 7787 memasang nama dan foto profil Aditya Mufti Ariffin memakai pakaian lengkap.
Aditya Mufti meminta masyarakat mewaspadai akun WhatsApp tersebut. Pada akun Facebook resminya Aditya menuliskan dalam bahasa daerahnya bahwa ia tidak memiliki nomor WhatsApp tersebut.
Maka sesuai dengan penjelasan di atas nomor WhatsApp Aditya Mufti Ariffin merupakan modus penipuan dengan kategori konten tiruan.
Kesimpulan
Aditya Mufti Ariffin mengklarifikasi langsung melalui akun Facebook resminya bahwa nomor yang beredar bukan dirinya.
Rujukan
(GFD-2024-23036) [SALAH] Video 1000 Kader PDIP Subang Mengundurkan Diri Karena PDIP Gagal Usung Anies Baswedan
Sumber: FacebookTanggal publish: 30/09/2024
Berita
“Ayyoooo segera KOSONGkaan”,teruskan himbauan SahabatKu Perubahan untuk mengkosongkan Partai Partai yang bohongi Pak Anies B.Memang di DKI namun terimalah dampaknya seluruh Indonesia,,,teruskan anjuran untuk mengKOSONGkan.
Seluruh kader PDIP ngundurkan diri dari PDIP daerah Subang Ayoo daerah lain Boikot partai partai Indonesia Itu bagus Coblos semuanya DKI Jakarta Agar tidak sah semuanya
Rakyat Indonesia Demo secara Dingin Coblos semuanya Itu calon gubernur Tanpa Anies Baswedan
Berjuang semua nya Allahuakbar Boikot partai partai Indonesia Semua nya Oleh seluruh rakyat Indonesia
Kareena Pro PKI prro komunis China Oligarki
Bukan dukung Orang’ Yg jujur adil amanah Bangkit seluruh rakyat Indonesia”.
Seluruh kader PDIP ngundurkan diri dari PDIP daerah Subang Ayoo daerah lain Boikot partai partai Indonesia Itu bagus Coblos semuanya DKI Jakarta Agar tidak sah semuanya
Rakyat Indonesia Demo secara Dingin Coblos semuanya Itu calon gubernur Tanpa Anies Baswedan
Berjuang semua nya Allahuakbar Boikot partai partai Indonesia Semua nya Oleh seluruh rakyat Indonesia
Kareena Pro PKI prro komunis China Oligarki
Bukan dukung Orang’ Yg jujur adil amanah Bangkit seluruh rakyat Indonesia”.
Hasil Cek Fakta
Akun Facebook dengan nama “Susi Nander” mengunggah video yang menunjukkan mundurnya 1,000 kader PDIP Subang. Susi Nander kemudian melengkapi konteks video itu sebagai gerakan perubahan mengkosongkan partai-partai yang membohongi Anies Baswedan. Susi Nander juga menghimbau warga Indonesia untuk mencoblos semua partai agar suaranya tidak sah semua, karena calon gubernur DKI Jakarta tidak mengusung Anies Baswedan. Postingan itu diunggah pada 1 September 2024.
Berdasarkan hasil penelusuran, 1,000 kader PDIP Subang yang mundur itu tidak ada hubungannya dengan Anies Baswedan. Versi lengkap video tersebut pernah diunggah di kanal YouTube resmi Official News dengan judul “1.000 Kader PDIP Subang Kembalikan KTA, Kecewa Jelang Pilkada 2024” yang diunggah pada 3 Agustus 2024. Melansir dari keterangan yang ditulis Official News, gerakan mundurnya 1,000 kader PDIP Subang itu merupakan bagian dari aksi long march yang dimulai dari terminal Subang hingga kantor DPC PDIP yang jaraknya sekitar 1 km. Gerakan itu dilakukan dalam rangka pengembalian kartu tanda anggota (KTA) karena kecewa dengan kebijakan partai yang tidak sejalan pada saat Pilpres dan Pilkada 2024. Kebijakan partai yang diprotes di sini berkaitan dengan tidak diusungnya mantan bupati Subang, Ruhimat, karena DPC PDIP Subang menilai Ruhimat berkhianat pada Pilpres 2024 dengan mendukung Prabowo-Gibran.
Aksi tersebut juga diberitakan di YouTube resmi Metro TV di videonya yang berjudul “Ribuan Kader Undurkan Diri? Karena Alih Dukungan!” yang diunggah pada 4 Agustus 2024.
Dengan demikian, informasi yang disebarkan oleh akun Facebook Susi Nander merupakan konteks yang salah.
Berdasarkan hasil penelusuran, 1,000 kader PDIP Subang yang mundur itu tidak ada hubungannya dengan Anies Baswedan. Versi lengkap video tersebut pernah diunggah di kanal YouTube resmi Official News dengan judul “1.000 Kader PDIP Subang Kembalikan KTA, Kecewa Jelang Pilkada 2024” yang diunggah pada 3 Agustus 2024. Melansir dari keterangan yang ditulis Official News, gerakan mundurnya 1,000 kader PDIP Subang itu merupakan bagian dari aksi long march yang dimulai dari terminal Subang hingga kantor DPC PDIP yang jaraknya sekitar 1 km. Gerakan itu dilakukan dalam rangka pengembalian kartu tanda anggota (KTA) karena kecewa dengan kebijakan partai yang tidak sejalan pada saat Pilpres dan Pilkada 2024. Kebijakan partai yang diprotes di sini berkaitan dengan tidak diusungnya mantan bupati Subang, Ruhimat, karena DPC PDIP Subang menilai Ruhimat berkhianat pada Pilpres 2024 dengan mendukung Prabowo-Gibran.
Aksi tersebut juga diberitakan di YouTube resmi Metro TV di videonya yang berjudul “Ribuan Kader Undurkan Diri? Karena Alih Dukungan!” yang diunggah pada 4 Agustus 2024.
Dengan demikian, informasi yang disebarkan oleh akun Facebook Susi Nander merupakan konteks yang salah.
Kesimpulan
Konteks yang salah. Video tersebut menunjukkan 1,000 kader PDIP Subang yang mengundurkan diri sebagai bentuk dukungan kepada Prabowo-Gibran di Pilpres 2024 dan Ruhimat di pilkada Subang 2024. Aksi pengunduran diri itu juga sebagai protes kepada DPC PDIP Subang yang menganggap Ruhimat berkhianat karena mendukung Prabowo-Gibran pada Pilpres 2024. Tidak ada hubungannya dengan Anies Baswedan.
Rujukan
Halaman: 1014/6140