Akun Jack (fb.com/100007939669078) mengunggah sebuah gambar tangkapan layar postingan dari akun Akwam Al-tanjung (fb.com/akwam.altanjung) dengan narasi :
“Hati’ untuk wilayah tnjng enim Dan sktar nya. Virus KORONA lh sdh msuk!”
Postingan akun Akwam Al-tanjung yang dimaksud adalah unggahan foto paspor dan gelang pasien dengan narasi “Benarkah suspek CORONA sudah masuk di RSUD Rabain Muara Enim..dari Karyawan PLTU Tanjung Lalang..???”
(GFD-2020-4772) [SALAH] “Hati-hati untuk wilayah Tanjung Enim, Muara Enim dan sekitarnya. Virus CORONA sudah masuk!”
Sumber: facebook.comTanggal publish: 03/02/2020
Berita
Hasil Cek Fakta
“Itu tidak benar (Hoax) informasi yang beredar di media sosial yang menyebutkan RS HM Rabain, merawat pasien Virus Corona,” tegas Hendriyatno Direktur Rumah Sakit H.M. Rabain Kabupaten Muara Enim pada Kamis (30/01/2020).
Ia juga membenarkan, kalau ada pasien TKA asal Tiongkok, yang berobat di RS.
“Benar ada pasien TKA warga Tiongkok yang bekerja di Proyek PLTU Sumsel VI Tanjung Lalang, bahwa pasien belum positif suspect virus corona, pasien asal Tiongkok ini merupakan kiriman dari RS BAM Tanjung Enim,” katanya.
Menurutnya, data pasien dalam dua minggu terakhir tidak ada riwayat dan berpergian ke Tiongkok, tetapi pasien memang banyak kontak dengan sesama orang Tiongkok.
“Pasien sudah kita diperiksa rontgen parunya dan tidak terdapat gambaran pneumonia,” ungkapnya.
Pihaknya juga tidak menemukan gejala sesak nafas terhadap pasien tersebut.
“Ya, suhu tubuhnya 38 derajat celcius, sudah kita beri obat dan kondisinya membaik. Kalau dilihat dari kondisinya sekarang belum mendukung kearah virus corona. Namun, kita tetap akan melakukan satu langkah lagi untuk melakukan pemeriksaan sputum dan swab tenggorokan pada pasien tersebut,” terangnya.
Ia juga menyampaikan, bahwa hari ini pihaknya akan berkoordinasi bersama Tim RS HM Rabain dalam siaga penanggulangan wabah virus corona.
“Ya, kita sudah membentuk tim khusus, dan besok kita akan berkoordinasi dulu untuk mengambil langkah selanjutnya. Saya harap masyarakat tidak segera langsung menyimpulkan, namun tetap harus waspada.”
Sementara itu, pemilik akun Akwam Al-tanjung sendiri sudah menghapus dan meminta maaf terkait postingannya tersebut.
“Assalamu ‘alaikum..
Sehubungan dg postingan tentang adanya berita suspek Corona di RSUD Muara Enim dan ternyata tidak benar dengan demikian postingan telah dihapus, dengan denikian saya mohon maaf yg sebesar-besarnya krn telah meresahkan masyarakat.
Atas perhatiannya diucapkan terima kasih…
Salam” tulis akun Akwam Al-tanjung pada postingannya tertanggal 30 Januari 2020.
Ia juga membenarkan, kalau ada pasien TKA asal Tiongkok, yang berobat di RS.
“Benar ada pasien TKA warga Tiongkok yang bekerja di Proyek PLTU Sumsel VI Tanjung Lalang, bahwa pasien belum positif suspect virus corona, pasien asal Tiongkok ini merupakan kiriman dari RS BAM Tanjung Enim,” katanya.
Menurutnya, data pasien dalam dua minggu terakhir tidak ada riwayat dan berpergian ke Tiongkok, tetapi pasien memang banyak kontak dengan sesama orang Tiongkok.
“Pasien sudah kita diperiksa rontgen parunya dan tidak terdapat gambaran pneumonia,” ungkapnya.
Pihaknya juga tidak menemukan gejala sesak nafas terhadap pasien tersebut.
“Ya, suhu tubuhnya 38 derajat celcius, sudah kita beri obat dan kondisinya membaik. Kalau dilihat dari kondisinya sekarang belum mendukung kearah virus corona. Namun, kita tetap akan melakukan satu langkah lagi untuk melakukan pemeriksaan sputum dan swab tenggorokan pada pasien tersebut,” terangnya.
Ia juga menyampaikan, bahwa hari ini pihaknya akan berkoordinasi bersama Tim RS HM Rabain dalam siaga penanggulangan wabah virus corona.
“Ya, kita sudah membentuk tim khusus, dan besok kita akan berkoordinasi dulu untuk mengambil langkah selanjutnya. Saya harap masyarakat tidak segera langsung menyimpulkan, namun tetap harus waspada.”
Sementara itu, pemilik akun Akwam Al-tanjung sendiri sudah menghapus dan meminta maaf terkait postingannya tersebut.
“Assalamu ‘alaikum..
Sehubungan dg postingan tentang adanya berita suspek Corona di RSUD Muara Enim dan ternyata tidak benar dengan demikian postingan telah dihapus, dengan denikian saya mohon maaf yg sebesar-besarnya krn telah meresahkan masyarakat.
Atas perhatiannya diucapkan terima kasih…
Salam” tulis akun Akwam Al-tanjung pada postingannya tertanggal 30 Januari 2020.
Kesimpulan
Direktur RS H.M. Rabain Muara Enim membantah dengan tegas adanya pasien terjangkit virus corona yang dirawat inap. Akun Akwam Al-tanjung sendiri sudah meminta maaf dan menghapus postingannya terkait isu pasien suspek corona tersebut.
Rujukan
- https://www.antaranews.com/berita/1276165/disinformasi-pasien-corona-dirawat-di-rsud-rabain-muara-enim
- https://pelitasumsel.com/2020/01/30/pihak-rs-rabain-muara-enim-bantah-isu-ada-pasien-virus-corona/
- https://www.facebook.com/akwam.altanjung/posts/3013539861992177 (
- https://perma.cc/J79N-YN4T – Arsip)
(GFD-2020-4771) [SALAH] Tidak Memakai Masker, Pengendara Motor dan Mobil Didenda Rp 5 Juta atau Kurungan Penjara Dua Minggu
Sumber: whatsapp.comTanggal publish: 05/05/2020
Berita
Pengendara sepeda motor atau mobil dikabarkan akan dikenakan sanksi tilang sebesar Rp 5 juta atau kurungan penjara selama dua minggu apabila tidak menggunakan masker saat berkendara. Informasi tersebut beredar baik melalui pesan berantai Whatsapp dan juga media sosial Facebook.
Hasil Cek Fakta
Guna meluruskan informasi yang disebar oleh oknum tidak bertanggung jawab, pihak kepolisian pun akhirnya angkat bicara terkait hal tersebut. Melansir dari prokal.co, Polres Tarakan melalui Kasat Lantas Polres Tarakan AKP Rofiek Aprilian menyatakan bahwa informasi tersebut adalah palsu alias hoaks.
Mengutip dari media sosial Humas Polda Kalteng @HumasPoldaKalteng, dinyatakan pula bahwa informasi seputar sanksi berupa denda apabila tidak menggunakan masker saat berkendara adalah tidak benar alias hoaks. Kepolisian Negara Republik Indonesia tidak pernah mengeluarkan kebijakan semacam itu. Lebih lanjut dijelaskan bahwa peraturan tersebut tidak tertera dalam UU Nomor 22 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.
Mengutip dari media sosial Humas Polda Kalteng @HumasPoldaKalteng, dinyatakan pula bahwa informasi seputar sanksi berupa denda apabila tidak menggunakan masker saat berkendara adalah tidak benar alias hoaks. Kepolisian Negara Republik Indonesia tidak pernah mengeluarkan kebijakan semacam itu. Lebih lanjut dijelaskan bahwa peraturan tersebut tidak tertera dalam UU Nomor 22 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.
Rujukan
(GFD-2020-4770) [SALAH] “Mereka menyebutnya disinfeksi?”
Sumber: facebook.comTanggal publish: 03/02/2020
Berita
“Mereka menyebutnya disinfeksi? Indonesia… kehabisan kata-kata.”
(“They call it disinfection? Indonesia… no words.”).
(“They call it disinfection? Indonesia… no words.”).
Hasil Cek Fakta
SUMBER membagikan video warga negara Indonesia yang tiba dari Wuhan yang disemprot dengan cairan antiseptik. Narasi SUMBER telah menimbulkan kesimpulan yang salah mengenai proses penanganan yang lengkap sebagai bagian dari evakuasi.
CNBC Indonesia: “Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto, menjelaskan kalau 7 orang WNI yang gagal pulang diantaranya 4 orang lebih memilih untuk tetap tinggal di Wuhan sedangkan tiga orang tidak lolos screening dari pemerintah China.
Lebih lanjut, Terawan menyatakan pemerintah China telah melakukan screening terhadap semua WNI yang akan dievakuasi yang meliputi proses tiga tahapan.”
TEMPO.CO: “Petugas medis menyemprot warga negara Indonesia dengan antiseptik setelah mereka tiba dari Wuhan, pusat epidemi koronavirus China, sebelum memindahkan mereka ke pangkalan militer Kepulauan Natuna untuk dikarantina, di Bandara Hang Nadim di Batam, Kepulauan Riau, Indonesia, 2 Februari 202. Sebuah pesawat Indonesia yang membawa 243 warga negara tiba di Batam pada hari Minggu setelah dievakuasi dari Cina yang dilanda virus.”
BBC: “Seorang pejabat Kemenkes menyatakan dia mengkhawatirkan kondisi psikologis lebih dari 240 orang WNI ketika mereka kembali ke lingkungan sekitar rumahnya, usai mengikuti proses observasi di Pulau Natuna, Provinsi Kepulauan Riau, selama dua pekan.
Sekretaris Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Sesditjen P2P) Kementerian Kesehatan, Achmad Yurianto, mengatakan beberapa mahasiswa Indonesia yang sudah dievakuasi mengaku takut ditolak lingkungan sekitar rumah lantaran dianggap sebagai penyebar penyakit.”
CNBC Indonesia: “Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto, menjelaskan kalau 7 orang WNI yang gagal pulang diantaranya 4 orang lebih memilih untuk tetap tinggal di Wuhan sedangkan tiga orang tidak lolos screening dari pemerintah China.
Lebih lanjut, Terawan menyatakan pemerintah China telah melakukan screening terhadap semua WNI yang akan dievakuasi yang meliputi proses tiga tahapan.”
TEMPO.CO: “Petugas medis menyemprot warga negara Indonesia dengan antiseptik setelah mereka tiba dari Wuhan, pusat epidemi koronavirus China, sebelum memindahkan mereka ke pangkalan militer Kepulauan Natuna untuk dikarantina, di Bandara Hang Nadim di Batam, Kepulauan Riau, Indonesia, 2 Februari 202. Sebuah pesawat Indonesia yang membawa 243 warga negara tiba di Batam pada hari Minggu setelah dievakuasi dari Cina yang dilanda virus.”
BBC: “Seorang pejabat Kemenkes menyatakan dia mengkhawatirkan kondisi psikologis lebih dari 240 orang WNI ketika mereka kembali ke lingkungan sekitar rumahnya, usai mengikuti proses observasi di Pulau Natuna, Provinsi Kepulauan Riau, selama dua pekan.
Sekretaris Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Sesditjen P2P) Kementerian Kesehatan, Achmad Yurianto, mengatakan beberapa mahasiswa Indonesia yang sudah dievakuasi mengaku takut ditolak lingkungan sekitar rumah lantaran dianggap sebagai penyebar penyakit.”
Kesimpulan
TIDAK hanya menyemprotkan antiseptik. Selain dikarantina selama 14 hari untuk observasi di pulau terpisah, mereka yang tidak lolos tes penyaringan di Wuhan TIDAK diperbolehkan berangkat.
Rujukan
(GFD-2020-4769) [SALAH] Empat Ton Telur Bansos Pemprov Jabar Membusuk di Gudang Penyimpanan Bulog Garut
Sumber: facebook.comTanggal publish: 14/05/2020
Berita
Beredar unggahan foto ditambahkan narasi melalui akun Facebook Jasmine Greentea II. Akun tersebut menyebutkan bahwa bantuan sosial yang diberikan oleh pemerintah Jawa Barat berupa beras, mie instan, telur, vitamin, minyak sayur, gula, dan terigu, masih tersimpan dan tidak dibagikan kepada masyarakat. Akibat terlalu lama disimpan, empat ton telur membusuk didalam gudang Bulog Garut.
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan hasil penelusuran, faktanya klaim tersebut salah. Dikutip dari laman prfmnews.pikiran-rakyat.com, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jawa Barat, Mohammad Arifin Soedjayana membantah informasi tersebut. Menurutnya, tidak ada bansos telur di Bulog Garut yang busuk.
Pasalnya, bansos untuk Kabupaten Garut ditunda karena masih ada masalah terkait pendataan Keluarga Rumah Tangga Sasaran (KRTS) Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). Arifin menjelaskan bahwa bansos tersebut diredistribusi ke daerah lain, yaitu ke Kabupaten dan Kota Tasikmalaya.
“Karena ada penundaan, telur digeser ke kabupaten/kota lain,” kata dia.
“Telur yang ada sekarang di Garut itu kiriman baru, dan akan dilaunching besok (Selasa, 12 Mei),” kata dia.
“Jadi bukan sudah busuk, tapi ada potensi (potensi busuk) kalau tidak ada penyaluran,” tambahnya.
Sementara itu dikutip melalui akun Facebook resmi Wakil Gubernur Jawa barat Uu Ruzhanul Ulum ditemukan unggahan foto beliau yang tengah melepas distribusi bantuan sembako dari Provinsi Jawa Barat yang dibagikan pada tanggal 12 Mei 2020 kepada masyarakat Kabupaten Garut yang terdampak Covid-19 di kantor Pos Garut, Jl. Ahmad Yani No. 40 Garut bersama Bupati @kang_rudy_gunawan dan Wabup @kanghelmi_budiman.
Info akurat terkait bansos Provinsi Jawa Barat ini bisa dicek di akun @humas_jabar, @pikobar_jabar, @dinsosjabar, @disperindag_jbr, @jabarquickrespons dan akun resmi pemerintah kabupaten serta pemerintah kota setempat.
Pada bagian akhir postingan Wakil Gubernur Jawa Barat, Ia memberikan klarifikasi bahwa informasi terkait busuknya empat ton telur di gudang milik Bulog Garut adalah hoaks.
Berdasarkan penjelasan tersebut maka konten yang beredar di Facebook dapat masuk ke dalam kategori Misleading Content atau Konten yang Menyesatkan
Pasalnya, bansos untuk Kabupaten Garut ditunda karena masih ada masalah terkait pendataan Keluarga Rumah Tangga Sasaran (KRTS) Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). Arifin menjelaskan bahwa bansos tersebut diredistribusi ke daerah lain, yaitu ke Kabupaten dan Kota Tasikmalaya.
“Karena ada penundaan, telur digeser ke kabupaten/kota lain,” kata dia.
“Telur yang ada sekarang di Garut itu kiriman baru, dan akan dilaunching besok (Selasa, 12 Mei),” kata dia.
“Jadi bukan sudah busuk, tapi ada potensi (potensi busuk) kalau tidak ada penyaluran,” tambahnya.
Sementara itu dikutip melalui akun Facebook resmi Wakil Gubernur Jawa barat Uu Ruzhanul Ulum ditemukan unggahan foto beliau yang tengah melepas distribusi bantuan sembako dari Provinsi Jawa Barat yang dibagikan pada tanggal 12 Mei 2020 kepada masyarakat Kabupaten Garut yang terdampak Covid-19 di kantor Pos Garut, Jl. Ahmad Yani No. 40 Garut bersama Bupati @kang_rudy_gunawan dan Wabup @kanghelmi_budiman.
Info akurat terkait bansos Provinsi Jawa Barat ini bisa dicek di akun @humas_jabar, @pikobar_jabar, @dinsosjabar, @disperindag_jbr, @jabarquickrespons dan akun resmi pemerintah kabupaten serta pemerintah kota setempat.
Pada bagian akhir postingan Wakil Gubernur Jawa Barat, Ia memberikan klarifikasi bahwa informasi terkait busuknya empat ton telur di gudang milik Bulog Garut adalah hoaks.
Berdasarkan penjelasan tersebut maka konten yang beredar di Facebook dapat masuk ke dalam kategori Misleading Content atau Konten yang Menyesatkan
Rujukan
- https://prfmnews.pikiran-rakyat.com/jawa-barat/pr-13380859/ini-klarifikasi-pemprov-jabar-soal-telur-bansos-yang-busuk-di-garut?page=2
- https://www.medcom.id/telusur/cek-fakta/8koBMn5b-tak-dibagi-bagikan-4-ton-telur-bansos-pemprov-jabar-membusuk
- https://web.facebook.com/UuRuzhanul/posts/4554846247874583
- https://news.detik.com/berita/d-5010335/distribusi-bansos-garut-ditunda-stok-telur-dialihkan-ke-daerah-lain
- https://archive.fo/IMgSH
- https://www.fixindonesia.com/4-ton-telur-bansos-pemprov-membusuk-dprd-jabar-pemprov-jabar-ceroboh/
Halaman: 6230/6863



