• (GFD-2024-20355) [KLARIFIKASI] Manipulasi Foto Henry Ford dan Mobil Pertamanya

    Sumber:
    Tanggal publish: 04/06/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Beredar foto Henry Ford, pendiri perusahaan mobil Ford Motor Company, duduk di atas mobil tua.

    Menurut narasi yang disertakan, mobil tua itu adalah mobil pertama Ford, yaitu Ford Quadricycle, dan momen itu diabadikan sekitar tahun 1896.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, foto itu hasil manipulasi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) generatif.

    Narasi mengenai foto Henry Ford dan mobil Ford Quadricycle dibagikan oleh akun Facebook ini, ini, dan ini, pada Mei 2024.

    Berikut narasi yang dibagikan:

    Henry Ford sits in his first automobile the Ford Quadricycle. Ford made three Quadricycles in total. Ca. 1896.

    (Henry Ford duduk di mobil pertamanya, Ford Quadricycle. Total, Ford membuat tiga Quadricycle. Circa 1896).

    Hasil Cek Fakta

    Tim Cek Fakta Kompas.com menemukan kejanggalan yang mengindikasikan gambar itu dihasilkan perangkat AI generatif.

    Tangan kanan pria dalam foto tampak melebur dengan setir mobil.

    Kemudian, Kompas.com menggunakan Hive Moderation untuk memastikan apakah foto itu dihasilkan oleh AI generatif.

    Hasil pemeriksaan menunjukkan, probabilitas foto Henry Ford dan mobil Ford Quadricycle pada 1896 dihasilkan oleh AI generatif mencapai 93,2 persen.

    Sementara itu, foto asli Henry Ford dan mobil Ford Quadricycle yang diambil pada 1896 ditemukan di situs The Henry Ford.

    Kesimpulan

    foto Henry Ford dan mobil Ford Quadricycle pada 1896 yang dibagikan sejumlah akun Facebook merupakan hasil manipulasi.

    Foto itu dihasilkan oleh perangkat AI generatif. Adapun foto asli Henry Ford dan mobil Quadricycle dapat dilihat di situs The Henry Ford.

    Rujukan

  • (GFD-2024-20354) [HOAKS] Undian Berhadiah Mengatasnamakan Maybank

    Sumber:
    Tanggal publish: 04/06/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Beberapa akun Facebook mengatasnamakan PT Bank Maybank Indonesia Tbk atau Maybank menawarkan undian berhadiah bagi pengguna layanan m-banking M2U.

    Berdasarkan penelusuran tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu tidak benar atau hoaks.

    Akun Facebook yang menawarkan undian berhadiah menggunakan nama dan logo Maybank.

    Misalnya, akun Gabyar undian berhadiah Maybank, Ayo daftar agar bisa menang Festival berhadiah, dan Promo gebyar Festival maybank2u Id.

    Berikut narasi yang ditulis salah satu akun, pada Minggu (2/6/2024):

    Program 2024" bagi semua nasabah Bank Maybank2u ID yang sudah menggunakan layanan M-banking-M2U.

    Gebyar Undian Berhadiah Hadir kembali, Ayo buruan daftar agar memenangkan grand prize1 unit mobil Brio- 4 unit mobil CR-V Turbo- 2 unit mobil HR-V CVT- 5 unit mobil Xpander- 3 unit mobil Fortuner- 8 unit Motor Yamaga Mio- 20 Unit TV Led 50 in.- 20 unit Smartphone 14 promax- 20 emas batangan & Logam mulia- 20 Paket Wisata singgapore- 25 Paket Umroh GratisMasih banyak keuntungan lainnya... Info lebih lanjut tentang pendaftaran (GEBYAR UNDIAN BANK MAYBANK2U) Silakan klik (Daftar).

    Pengguna Facebook diminta untuk mengeklik tautan sebagai syarat pendaftaran undian berhadiah.

    Akun-akun tersebut menyertakan tautan dengan alamat mybankinfo.github.io.

    Hasil Cek Fakta

    Akun-akun Facebook yang menawarkan undian berhadiah bukanlah akun resmi Maybank.

    Akun Facebook Maybank yang asli memiliki centang biru, menandakan akun telah terverifikasi.

    Sementara, tautan yang disebarkan tidak mengarah ke situs resmi Maybank. Situs resmi hanya diakses melalui alamat maybank.co.id.

    Melalui akun media sosialnya, Maybank mengimbau kepada nasabah untuk tidak sembarangan memberikan data pribadi dan perbankan.

    "Rahasiakan data pribadi dan perbankan Anda seperti, One Time Password (OTP), Transaction Activation Code (TAC), PIN, CVC/CVV (3 angka pada kartu), user ID, passcode Secure2u dan password kepada pihak lain, termasuk petugas Bank atau pihak lain yang mengaku dari Bank melalui cara apa pun," dikutip dari akun @maybankid, Selasa (4/6/2024).

    Tim Cek Fakta Kompas.com menggunakan URL Scan untuk menelusuri tautan tersebut. Hasilnya dapat dilihat di sini.

    URL Scan mengidentifikasi, tautan mengarah ke halaman situs web berbahaya atau berniat jahat.

    Belakangan, marak penipuan online dengan modus undian berhadiah yang mengatasnamakan bank tertentu.

    Pelaku menyebarkan tautan untuk mengikuti undian berhadiah. Namun, hal itu diduga upaya phishing.

    Selain Maybank, Kompas.com juga menemukan iming-iming undian berhadiah mengatasnamakan bank lainnya.

    Kesimpulan

    Undian berhadiah kendaraan bermotor, ponsel, alat elektronik, paket wisata, dan umrah dari Maybank merupakan hoaks.

    Akun-akun Facebook yang menyebarkan tawaran undian berhadiah bukan akun resmi Maybank.

    Selain itu, tautan yang disebarkan teridentifikasi situs berbahaya atau berniat jahat.

    Rujukan

  • (GFD-2024-20353) Cek Fakta: Tidak Benar Video Anies Baswedan Menjadi Murtad

    Sumber:
    Tanggal publish: 05/06/2024

    Berita


    Liputan6.com, Jakarta - Beredar di media sosial postingan video yang mengklaim Anies Baswedan menjadi murtad. Postingan itu beredar sejak awal pekan ini.
    Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mengunggahnya pada 5 Juni 2024.
    Dalam video berdurasi 29 detik tampak Anies Baswedan sedang membakar dupa di sebuah vihara. Video itu disertai narasi "Sampe Segitunya ya Wan Yohanes"
    Akun itu menambahkan narasi "susah deh sudah murtad kalah pula..."
    Lalu benarkah postingan video yang mengklaim Anies Baswedan menjadi murtad?

    Hasil Cek Fakta


    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dan menemukan bahwa postingan tersebut merupakan hoaks lama yang muncul lagi. Cek Fakta Liputan6.com pernah menulisnya dalam artikel berjudul "Cek Fakta: Tidak Benar Video Anies Baswedan Pindah Agama Sembahyang di Vihara" yang tayang pada 4 Oktober 2023.
    Dalam artikel tersebut terdapat penjelasan dari tokoh Tionghoa Lieus Sungkharisma dalam artikel Fajar.co.id berjudul "Bakar Dupa di Vihara, Anies Dikecam Netizen, Lieus Sungkharisma: Itu Bukan Sembahyang".
    Lieus menegaskan, dalam ritual agama di vihara (klenteng), ada tiga unsur utama yang harus dipenuhi untuk bisa disebut sembahyang. Yakni pembakaran dupa, kertas emas, dan lilin. Ketiga ritual itu wajib dilakukan dalam sembahyang di vihara maupun klenteng.
    Kata Lieus, Anies tak melakukan ketiga hal itu, hanya membakar dan memasang dupa (hio) lalu memberi hormat. Penelusuran juga menemukan bahwa peristiwa itu terjadi di Vihara Dharma Jaya Toasebio Jakarta Barat, 4 September 2021 lalu.
    Artikel terkait kunjungan Anies tersebut juga pernah diunggah website berita resmi Pemprov DKI Jakarta, Beritajakarta.id pada 4 September 2021.
    Kunjungan Anies saat itu adalah untuk mengungkapkan rasa terima kasih kepada pihak pengurus vihara tersebut, karena telah turun tangan dalam menyukseskan kegiatan vaksinasi di Jakarta, agar warga di Ibu Kota bisa mencapai herd immunity.
    "Kami sampaikan terima kasih karena Vihara Toasebio menjadi fasilitator, dan kami berharap dengan penyelenggaraan ini, maka lebih banyak lagi warga yang mau datang ikut program vaksinasi. Lalu, khususnya untuk Walubi, kami sampaikan terima kasih dengan organisasi keagamaan ikut turun tangan langsung terhadap umatnya, akan lebih yakin untuk mengikuti vaksinasi," ujar Anies.

    Kesimpulan


    Postingan video yang mengklaim Anies Baswedan menjadi murtad adalah tidak benar.

    Rujukan

  • (GFD-2024-20352) Cek Fakta: Hoaks Bantuan Lunasi Utang Bank dan Pinjol Hanya dengan Unggah Nomor Rekening di Facebook

    Sumber:
    Tanggal publish: 05/06/2024

    Berita


    Liputan6.com, Jakarta - Beredar di media sosial postingan yang mengklaim bantuan melunasi utang bank dan pinjol hanya dengan mengunggah nomor rekening di Facebook. Postingan itu beredar sejak pekan lalu.
    Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 29 Mei 2024.
    Dalam postingannya terdapat narasi sebagai berikut:
    "Bismillah khusus untuk membayar utang pinjol dan bank riba akan langsung bunda bantu melunasinya. Kirim nomor rekeningmu"
    Hingga saat ini postingan tersebut telah dilihat 318,9 ribu kali mendapat 4,1 ribu likes dan 4,7 ribu komentar.
    Lalu benarkah postingan yang mengklaim bantuan melunasi utang bank dan pinjol hanya dengan mengunggah nomor rekening di Facebook?

    Hasil Cek Fakta


    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dan menemukan di kolom komentar ada arahan untuk menghubungi nomor WhatsApp tertentu sebagai syarat pemberian bantuan.
    Ini merupakan modus pencurian data ataupun terhubung dengan pinjaman online ilegal.
    Selain itu sangat berbahaya jika memberikan data pribadi seperti buku tabungan dan nomor rekening untuk diunggah di media sosial. Pasalnya data pribadi ini rawan digunakan untuk penipuan.

    Kesimpulan


    Postingan yang mengklaim bantuan melunasi utang bank dan pinjol hanya dengan mengunggah nomor rekening di Facebook adalah hoaks.