(GFD-2022-9575) [SALAH] Video “Vladimir Putin Marah Besar, Kapal Tanker Pertamina Yang Angkut Minyak Rusia, Dicegat Di Denmark”

Sumber: Youtube.com
Tanggal publish: 08/04/2022

Berita

Kanal YouTube dengan nama pengguna “Clean Infotainment” mengunggah sebuah video berjudul “Vladimir Putin Marah Besar, Kapal Tanker Pertamina Yang Angkut Minyak Rusia, Dicegat Di Denmark”, di mana terlihat Presiden Rusia, Vladimir Putin tengah berpidato.

Video tersebut juga menunjukkan dokumentasi kapal tanker milik Pertamina yang diberhentikan di pelabuhan Denmark, serta judul berita yang menyatakan bahwa Putin marah karena peristiwa tersebut.

NARASI:

“Vladimir Putin Marah Besar, Kapal Tanker Pertamina Yang Angkut Minyak Rusia, Dicegat Di Denmark”

Hasil Cek Fakta

Berdasarkan hasil penelusuran, video tersebut bukan merupakan video Vladimir Putin yang marah karena kapal tanker Pertamina diberhentikan di pelabuhan Denmark. Faktanya, video tersebut merupakan video pidato Putin yang menuduh negara-negara Barat melakukan “cancel culture” atau budaya pengenyahan terhadap Rusia, yang kemudian digabungkan dengan video kapal tanker Pertamina yang diberhentikan di pelabuhan Denmark oleh aktivis Greenpeace sebagai bentuk larangan impor bahan bakar fosil dari Rusia.

Video pidato Putin tersebut sudah pernah diunggah oleh kanal YouTube “NBC News” pada 26 Maret 2022. Dalam video yang berjudul “Putin Claims West Is Trying To Cancel Russia” tersebut, Putin menuduh negara-negara Barat melakukan “cancel culture” terhadap Rusia dan membandingkan perbuatan tersebut dengan kebijakan Nazi Jerman pada saat Perang Dunia Kedua.

Dengan demikian, video yang diunggah oleh kanal YouTube dengan nama pengguna “Clean Infotainment” tersebut dapat dikategorikan sebagai Konten yang Dimanipulasi/Manipulated Content.

Kesimpulan

Hasil Periksa Fakta Khairunnisa A.

Bukan video Vladimir Putin yang marah karena kapal tanker Pertamina diberhentikan di pelabuhan Denmark. Faktanya, video tersebut merupakan video pidato Putin yang menuduh negara-negara Barat melakukan “cancel culture” atau budaya pengenyahan terhadap Rusia.

Rujukan