“Assalamu’alaikum wr wb”
“Waalaikumsalam Wr. Wb”
“Apa benar saat ini saya berbicara dengan pengurus Yayasan Pondok Pesantren Al Quran nurul falah ketintang timur”
“Iya benar ada yg bisa dibantu”
“Baik, dengan Bpk/ibu siapa saya bicaya”
“Daimil”
“Saya perkenalkan, saya dengan Bpk ERI CAHYADI. Selaku BPK WALI KOTA Surabaya ingin menyalurkan dana donasi. Sebagai yayasan dan pondok pesantren di Seluruh kota yang ada di surabaya”
“Baik bapak daimil, apa Pesantren alquran nurul falah sudah dibuatkan rekening yayasan”.
(GFD-2022-9519) [SALAH] Akun WhatsApp Wali Kota Surabaya dengan Nomor “082137781134” Memberikan Donasi Kepada Yayasan dan Pondok Pesantren
Sumber: Whatsapp.comTanggal publish: 29/03/2022
Berita
Hasil Cek Fakta
Beberapa waktu lalu sempat beredar informasi terkait dengan nomor WhatsApp yang mengatasnamakan Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi terkait dengan pemberian donasi dari Pemerintah Kota Surabaya kepada Yayasan dan Pondok Pesantren di wilayah Surabaya.
Namun melansir dari akun Instagram pribadinya, yaitu @ericahyadi_, ia menegaskan bahwa informasi terkait dengan pemberian donasi dari Pemerintah Kota Surabaya dengan mengatasnamakan dirinya ialah informasi salah. Ia menyatakan bahwa terdapat banyak modus terkait dengan berbagai donasi yang diberikan oleh Pemkot Surabaya kepada yayasan/tempat ibadah dengan mengatasnamakan dirinya, tetapi pihak penerima donasi harus memberikan uang terlebih dahulu untuk keperluan administrasi. Sehingga ia menegaskan kembali apabila terdapat peristiwa serupa yang mengatasnamakan dirinya dalam hal pemberian donasi namun meminta biaya administrasi kepada pihak penerima donasi, maka hal tersebut ialah penipuan.
Melansir dari jawapos.com, telah dilakukan penelusuran oleh kepolisian terkait dengan oknum yang mencatut nama Eri Cahyadi dalam hal pemberian donasi dari Pemkot Surabaya. Kasatereskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Mirzal Maulana menyatakan bahwa modus penipuan seperti itu bukanlah hal yang baru. Banyak nama besar yang pernah dicatut dengan modus penipuan seperti itu. Maka AKBP Mirzal juga mengimbau kepada masyarakat agar lebih berhati-hati apabila terdapat pesan dengan mengatasnamakan nama besar seperti yang saat ini terjadi kepada Eri Chayadi.
Berdasarkan pada seluruh referensi, informasi terkait dengan akun WhatsApp Wali Kota Surabaya dengan nomor “082137781134” memberikan donasi kepada Yayasan dan Pondok Pesantren
ialah informasi salah dan masuk ke dalam konten tiruan.
Namun melansir dari akun Instagram pribadinya, yaitu @ericahyadi_, ia menegaskan bahwa informasi terkait dengan pemberian donasi dari Pemerintah Kota Surabaya dengan mengatasnamakan dirinya ialah informasi salah. Ia menyatakan bahwa terdapat banyak modus terkait dengan berbagai donasi yang diberikan oleh Pemkot Surabaya kepada yayasan/tempat ibadah dengan mengatasnamakan dirinya, tetapi pihak penerima donasi harus memberikan uang terlebih dahulu untuk keperluan administrasi. Sehingga ia menegaskan kembali apabila terdapat peristiwa serupa yang mengatasnamakan dirinya dalam hal pemberian donasi namun meminta biaya administrasi kepada pihak penerima donasi, maka hal tersebut ialah penipuan.
Melansir dari jawapos.com, telah dilakukan penelusuran oleh kepolisian terkait dengan oknum yang mencatut nama Eri Cahyadi dalam hal pemberian donasi dari Pemkot Surabaya. Kasatereskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Mirzal Maulana menyatakan bahwa modus penipuan seperti itu bukanlah hal yang baru. Banyak nama besar yang pernah dicatut dengan modus penipuan seperti itu. Maka AKBP Mirzal juga mengimbau kepada masyarakat agar lebih berhati-hati apabila terdapat pesan dengan mengatasnamakan nama besar seperti yang saat ini terjadi kepada Eri Chayadi.
Berdasarkan pada seluruh referensi, informasi terkait dengan akun WhatsApp Wali Kota Surabaya dengan nomor “082137781134” memberikan donasi kepada Yayasan dan Pondok Pesantren
ialah informasi salah dan masuk ke dalam konten tiruan.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Novita Kusuma Wardhani. Informasi tersebut salah. Faktanya, melansir dari akun Instagram pribadinya, yaitu @ericahyadi_, ia menegaskan bahwa informasi terkait dengan pemberian donasi dari Pemerintah Kota Surabaya dengan mengatasnamakan dirinya ialah informasi salah.