(GFD-2022-9429) [SALAH] “Anak-anak disuntik dgn zat bius dan akan diekspor ke Thailand, mereka akan dibunuh untuk diambil organnya”

Sumber: Facebook.com
Tanggal publish: 14/03/2022

Berita

Akun Facebook Asri Maliki Mbs (fb.com/asrimaliki.mbs) pada 12 Maret 2022 mengunggah sebuah gambar dengan narasi sebagai berikut:

“Ya Allah so di paket ini begini manusia kasian”

Di gambar itu terdapat kolase foto petugas tampak memeriksa sebuah truk dan foto seorang anak di dalam kardus juga terdapat narasi: “Kemarin sore telah ditemukan di bukit Kayu Hitam. Polisi telah menahan 1 truk pengangkut ayam. Ternyata di atas truk tsb ada 6 anak-anak, 3 dari mereka sdh tdk dpt berbicara lagi. Mereka disuntik dgn zat bius & akan diekspor ke Thailand, di mana mereka akan dibunuh untuk diambil organnya. Mereka masing-masing dikemas dlm kotak & diletakkan di tengah truk. Truk itu membawa ayam & kotak dgn anak-anak yg tersembunyi di dalamnya. Utk keselamatan anak2, JANGAN biarkan mereka pergi sendirian atau hrs tahu tujuan perginya serta cek keadaannya di tempat tujuan. Komunikasi dgn anak harus selalu on stand by. Di copy dari group kepolisian untuk diantisipasi & sampaikan kpd masyarakat !!! ngeerrill banget deh…”

Hasil Cek Fakta

Berdasarkan hasil penelusuran, adanya kolase foto petugas tampak memeriksa sebuah truk dan foto seorang anak di dalam kardus yang diklaim sebagai temuan enam anak-anak yang disuntik zat bius dan dikemas di dalam kotak yang akan diekspor ke Thailand untuk dibunuh dan diambil organnya merupakan klaim yang menyesatkan.

Faktanya klaim itu merupakan hoaks lama beredar kembali. Jenazah anak di dalam kardus itu bukan korban penculikan yang akan diekspor ke Thailand. Anak itu merupakan korban pembunuhan dan kekerasan seksual pada Jumat 2 Oktober 2015 di kawasan Kamal, Kalideres, Jakarta Barat.

Sebelumnya, klaim ini sendiri pernah diperiksa faktanya di artikel berjudul [SALAH] “Hoaks Penculikan Anak Kecil Usia 1-12 Tahun Mengatasnamakan Kapolri” yang terbit di turnbackhoax.id pada 17 Maret 2018. Dilansir dari artikel ini, kabar tersebut sebenarnya hanya salinan dari hoax lama yang pernah beredar. Yaitu kabar temuan enam anak di atas truk pengangkut ayam yang dihentikan di Bukit Kayu Hitam. Daerah tersebut merupakan perbatasan Malaysia dengan Thailand.

Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Mabes Polri pada saat itu, Kombespol Martinus Sitompul menegaskan bahwa informasi tersebut hoax.

Foto kardus yang identik dimuat di dalam artikel berita berjudul “Bocah Tewas dalam Kardus Dimakamkan, Ibu Sempat Pingsan” yang terbit di Medcom pada 4 Oktober 2015. Dikutip dari artikel ini, Putri Nur Fauziah, bocah yang ditemukan tewas dalam kardus telah diantarkan ke tempat peristirahatan terakhirnya.

Mayat Putri ditemukan tewas dalam kondisi mengenaskan dalam kardus di Kampung Belakang Jalan Sahabat RT06/05 Kelurahan Kamal Kecamatan Kalideres Jakarta Barat pada Jumat (2/10/2015) sekitar pukul 22.30 WIB.

Bocah kelas 2 SD itu didapati mengeluarkan darah pada bagian kemaluan dan mulut. Tangan dan kaki Putri, juga diikat lakban warna coklat tanpa mengenakan pakaian. Badan Putri juga dalam posisi ditekuk.

Berdasarkan berita ini, ditemukan berita terkait yang dimuat di Tempo pada 12 Oktober 2015 dengan judul “Ini Alasan Agus Membunuh Putri”. Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Krishna Murti mengungkapkan sejumlah alasan Agus Darmawan, 39 tahun, tega membunuh Putri Nur Fauziah, bocah yang ditemukan tewas dalam kardus. Menurut Krishna, Agus membunuh Putri karena ia memang gemar menganiaya bocah atau sosok yang lemah dan tidak berani melawan.

Agus resmi ditetapkan sebagai tersangka pembunuhan Putri, bocah yang ditemukan tewas di dalam kardus pada 2 Oktober 2015, di Kampung Belakang, Kamal, Jakarta Barat. Polisi menetapkan Agus sebagai tersangka berdasarkan dua alat bukti, yakni jejak DNA yang tertinggal di kaus kaki Putri serta jejak darah milik Putri yang terdapat pada kasur Agus.

Kesimpulan

Hoaks lama beredar kembali. Jenazah anak di dalam kardus itu bukan korban penculikan yang akan diekspor ke Thailand. Anak itu merupakan korban pembunuhan dan kekerasan seksual pada Jumat 2 Oktober 2015 di kawasan Kamal, Kalideres, Jakarta Barat.

Rujukan