(GFD-2022-9417) [SALAH] Video “Jangan membiasakan anak Anda bermain HP, sangat berbahaya bisa terinfeksi radiasi HP dan bisa membutakan”

Sumber: facebook.com
Tanggal publish: 12/03/2022

Berita

Akun Facebook Andre Khenyot (fb.com/andre.khenyot) pada 9 Maret 2022 mengunggah sebuah video yang memperlihatkan seorang anak yang menangis dengan kondisi mata melotot dengan narasi sebagai berikut:

“Bagi orang tua yang sayang anaknya batasi anak anda main HP, Jangan membiasakan anak Anda bermain HP, sangat berbahaya bisa terinfeksi radiasi HP dan bisa membutakan inilah akibatnya”

Hasil Cek Fakta

Berdasarkan hasil penelusuran, adanya video yang memperlihatkan seorang anak yang menangis dengan kondisi mata melotot yang diklaim sebagai akibat dari infeksi radiasi handphone merupakan konten yang menyesatkan.

Faktanya bukan karena bermain handphone. Anak di video itu adalah Margarette Perez, anak asal Filipina yang penderita sindrom Crouzon atau Crouzon syndrome.

Potongan video yang identik, diunggah di kanal Youtube GMA Public Affairs pada 22 Februari 2022 dengan judul “Brigada: Ang panaghoy ni Marga” atau yang jika diterjemahkan: “Brigada: Ratapan Marga”

Dikutip dari deskripsinya, beberapa bulan setelah Marga lahir, keluarga mereka dilaporkan memperhatikan pertumbuhan salah satu matanya. Marga ternyata menderita sindrom Crouzon.

Sindrom Crouzon atau Crouzon syndrome adalah cacat genetik langka yang ditandai dengan menyatunya sutura (sendi fibrosa) tulang tengkorak sebelum waktunya. Penyatuan yang prematur (disebut dengan craniosynostosis) ini membuat tengkorak anak tumbuh dengan tidak normal sehingga memengaruhi bentuk kepala dan wajah anak. Anak yang menderita Crouzon syndrome juga bisa mengalami gangguan penglihatan akibat rongga mata yang dangkal, masalah pada fungsi gigi, dan gangguan pendengaran.

Kesimpulan

BUKAN karena bermain handphone. Anak di video itu adalah Margarette Perez, anak asal Filipina yang penderita sindrom Crouzon atau Crouzon syndrome.

Rujukan