(GFD-2021-7623) [SALAH] Tukul Arwana Alami Pendarahan Otak karena Vaksin
Sumber: facebook.comTanggal publish: 30/09/2021
Berita
Beredar sebuah narasi yang diunggah oleh akun Facebook Ryandi Saputra yang mengatakan bahwa Pendarahan Otak yang dialami oleh Tukul Arwana disebabkan karena vaksin Covid-19. Unggahan tersebut juga mencantumkan sebuah foto yang menunjukkan bahwa Tukul Arwana sedang disuntik vaksin Covid-19.
Hasil Cek Fakta
Setelah melakukan penelusuran, hal tersebut tidak benar. Melansir dari laman berita Liputan6, Direktur Utama Rumah Sakit tempat Tukul dirawat yakni Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RSPON), Mursyid Bustami mengatakan bahwa hingga saat ini belum ada bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa pendarahan otak dapat diakibatkan oleh vaksin, termasuk vaksin Covid-19. Dalam klarifikasinya, ia menegaskan bahwa tidak ada hubungannya stroke pendarahan dengan vaksin Covid-19 dan apapun jenis vaksinnya. Sehingga dapat dikatakan bahwa pendarahan otak yang dialami oleh Tukul tidak disebabkan oleh vaksin Covid-19.
Dengan demikian, narasi yang diunggah oleh akun Facebook Ryandi Saputra tidak sesuai fakta dan termasuk ke dalam kategori misleading content atau konten yang menyesatkan.
Dengan demikian, narasi yang diunggah oleh akun Facebook Ryandi Saputra tidak sesuai fakta dan termasuk ke dalam kategori misleading content atau konten yang menyesatkan.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Nadine Salsabila (Universitas Diponegoro)
Hal tersebut tidak benar. Melansir dari laman berita Liputan6, Direktur Utama Rumah Sakit tempat Tukul dirawat yakni Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RSPON), Mursyid Bustami mengatakan bahwa hingga saat ini belum ada bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa pendarahan otak dapat diakibatkan oleh vaksin, termasuk vaksin Covid-19.
Hal tersebut tidak benar. Melansir dari laman berita Liputan6, Direktur Utama Rumah Sakit tempat Tukul dirawat yakni Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RSPON), Mursyid Bustami mengatakan bahwa hingga saat ini belum ada bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa pendarahan otak dapat diakibatkan oleh vaksin, termasuk vaksin Covid-19.