(GFD-2021-6972) [SALAH] Gejala Baru pada Virus Corona Covid-19 yang Bermutasi

Sumber: Facebook
Tanggal publish: 22/05/2021

Berita

Beredar di aplikasi percakapan dan media sosial postingan terkait gejala pada virus corona covid-19 yang sudah bermutasi. Postingan ini ramai dibagikan sejak pekan lalu.

Salah satu yang mempostingnya adalah akun bernama Wulandari Ramadhani. Dia mengunggahnya di Facebook pada 20 Mei 2021.

Berikut isi postingannya:

"Kepada teman-teman yang cari nafkah di bidang yang sering "bertemu dengan orang", varian baru yang ditemukan di India (B 1617) memiliki gejala yang unik tidak menimbulkan panas tapi virus varian baru ini menyerang langsung ke paru-paru.

Tes-tes yang ada (rapid, swab antigen maupun swab PCR), semua hasilnya negatif, hanya LDCT (low dose CT Scan paru) Scan paru-paru yang bisa mendeteksi varian baru ini. Biasanya langsung sesak napas dan 1~2 hari meninggal dunia.

Virus mematikan ini sudah ditemukan di Bali (B1351), Jakarta(B1617/B117),

Sumber informasi:

https://nasional.kompas.com/read/2021/05/03/16035411/kemenkes-varian-b117-b1617-dan-b1351-sudah-masuk-indonesia?page=all

Gejala:

1. Diare.

2. Swab & PCR negatif.

3. Hari ke 3 diare makin parah.

4. Sesak nafas / nafas tersengal-sengal

4. CT scan paru hasilnya berwarna putih semua.

5. Setelah paru-paru menjadi putih,biasanya 1-2 hari kemudian meninggal.

Mari sama-sama ketatkan prokes :

1. Memakai Masker

2. Mencuci Tangan

3. Menjaga Jarak

4. Menjauhi Kerumunan

5. Mengurangi Mobilitas

Sayangi diri Anda, Sayangi Keluarga Anda, dan Sayangi Negeri ini.."

Hasil Cek Fakta

Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dengan menghubungi dr RA Adaninggar, SpPD. Ia menjelaskan belum ada bukti ilmiah terkait gejala baru pada virus corona covid-19 yang sudah bermutasi.

"Belum ada bukti ilmiah terkait gejala baru yang disebutkan dalam postingan. Memang virus corona covid-19 telah bermutasi dan lebih menular tetapi gejalanya masih sama. Bahkan hingga sekarang belum ada gejala khas dari covid-19 itu sendiri," ujar dr Ning, sapaan akrabnya saat dihubungi Jumat (21/5/2021).

"Hingga saat ini varian virus corona covid-19 masih bisa terdeteksi PCR. Jadi tidak bisa disimpulkan secara terburu-buru terkait gejala baru pada virus yang sudah bermutasi," katanya menambahkan.

Dr. Ning menjelaskan terpenting adalah untuk tetap menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah covid-19. "Poin utamanya adalah kita harus terus menjalankan program 5M. Itulah senjata utama untuk melawan covid-19."

Selain itu Cek Fakta Liputan6.com juga menghubungi dr.Muhamad Fajri Adda'i untuk meminta penjelasan. Senada dengan dr. Ning ia juga menyebut gejala yang disebut dalam postingan belum terbukti.

"Belum ada di jurnal manapun perbedaan gejala dari varian virus corona covid-19 yang ada sekarang. Yang ada bukti ilmiahnya adalah varian-varian yang ada sekarang memang lebih cepat menular atau bisa masuk sel lebih cepat, tetapi untuk perbedaan gejala belum ada buktinya," ujar dr. Fajri.

"Sejauh ini varian baru dari virus corona covid-19 juga masih bisa terbaca PCR. Belum ada bukti mutasi virus tidak bisa terdeteksi PCR," katanya menambahkan.

"Butuh penelitian lebih lanjut untuk bisa menyimpulkan bahwa varian baru tak bisa terbaca PCR."

Kesimpulan

Postingan yang mengklaim ada gejala baru pada virus corona covid-19 yang sudah bermutasi belum terbukti.

Rujukan