(GFD-2021-6511) [SALAH] Sentra Vaksinasi Covid-19 Istora Senayan Terbuka untuk Semua Pemegang KTP

Sumber: WhatsApp
Tanggal publish: 12/03/2021

Berita

Cek Fakta Liputan6.com mendapati informasi Sentra Vaksinasi Covid-19 Istora Senayan terbuka untuk semua pemegang KTP.

Informasi tersebut beredar melalui aplikasi percakapan WhatsApp, berikut informasi Sentra Vaksinasi Covid-19 Istora Senayan terbuka untuk semua pemegang KTP tersebut:

Kementerian BUMN bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan, Pemda DKI, dan Indonesia Healthcare Corporation menyulap arena olahraga bersejarah di ibu kota, Istora Senayan menjadi Sentra Vaksinasi Covid-19 Bersama.

Kegiatan yang dimulai pada hari ini, Senin (8/3/2021), ditujukan untuk mendorong percepatan program vaksinasi nasional.

Setiap hari, Sentra Vaksinasi Covid-19 Bersama ini menargetkan tak kurang dari 5 ribu pendaftar akan divaksin, dan akan dilakukan secara berturut-turut selama sekitar 4 bulan.

Kementerian BUMN menjadi lokomotif hadirnya Sentra Vaksinasi Bersama, demi mempermudah akses bagi publik. Serta mempercepat dan memperluas cakupan vaksinasi program pemerintah.

"Ini momen krusial, agar kita semua mempercepat program Indonesia Sehat demi mendukung Indonesia Bekerja. Lansia sebagai yang paling rentan, harus didahulukan," ujar Menteri BUMN, Erick Thohir di Jakarta, Selasa (8/3/2021).

Sentra Vaksinasi Covid-19 Bersama juga akan digelar di kota-kota lain yang membutuhkan percepatan.

Wah… Indonesia benar-benar bergerak cepat nih... agar program vaksinasi ini mencapai target yang direncanakan.

#VaksinUntukKIta
*Terbuka untuk semua pemegang KTP*.
Kuota hanya 5000 orang/hari

Lansia pagi hari, yg dibawah 60 tahun siang hari
Ktp NON DKI juga bisa
Go show, tanpa daftar2
Setiap hari termsk hari Sabtu dan Minggu
Pukul : 8.00 SD 16.00
vaksin nasional istora
vaksin gbk
Vaksin di GBK
Halo, apakah berita vaksin di GBK bisa untuk masyarakat luas walaupun bukan warga DKI Jakarta?
Vaksin covid gratis di istora
Vaksin di istora
Istora Senayan GBK

Vaksin utk 3 golongan:

PINTU A. Diatas 60.

PINTU B. Antara 40 sd 60.

PINTU C. Dibawah 40.

Semoga Berguna 👍🏽👍🏽👍🏽
Cepat kok ......

Kita datang minta No,
Bawa KTP Asli,
Isi form ,
Serahkan ,
Kita duduk tunggu,
Ntar di panggil nama,
Cek tensi ,
Berapa pertanyaan hal Diabets, dll....

Kita balik tunggu di panggil,
Setelah di suntik ,
Hrs tunggu 30 Menit,
Ambil sertifikat ,
Pulang ......Beres......
Kementerian BUMN bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan, Pemda DKI, dan Indonesia Healthcare Corporation menyulap arena olahraga bersejarah di ibu kota, Istora Senayan menjadi Sentra Vaksinasi Covid-19 Bersama.

Kegiatan yang dimulai pada hari ini, Senin (8/3/2021), ditujukan untuk mendorong percepatan program vaksinasi nasional.

Setiap hari, Sentra Vaksinasi Covid-19 Bersama ini menargetkan tak kurang dari 5 ribu pendaftar akan divaksin, dan akan dilakukan secara berturut-turut selama sekitar 4 bulan.

Kementerian BUMN menjadi lokomotif hadirnya Sentra Vaksinasi Bersama, demi mempermudah akses bagi publik. Serta mempercepat dan memperluas cakupan vaksinasi program pemerintah.

"Ini momen krusial, agar kita semua mempercepat program Indonesia Sehat demi mendukung Indonesia Bekerja. Lansia sebagai yang paling rentan, harus didahulukan," ujar Menteri BUMN, Erick Thohir di Jakarta, Selasa (8/3/2021).

Sentra Vaksinasi Covid-19 Bersama juga akan digelar di kota-kota lain yang membutuhkan percepatan.

Wah… Indonesia benar-benar bergerak cepat nih... agar program vaksinasi ini mencapai target yang direncanakan.

#VaksinUntukKIta
Terbuka untuk semua pemegang KTP.
Kuota hanya 5000 orang/hari
Lansia pagi hari*,

yg dibawah 60 tahun siang hari

* Ktp NON DKI juga bisa*
*Go show, *

tanpa daftar2
Setiap hari termsk hari Sabtu dan Minggu

Pukul : 8.00 SD 16.00
vaksin gratis di Istora Senayan

Hasil Cek Fakta

Cek Fakta Liputan6.com mendapati informasi Sentra Vaksinasi Covid-19 terbuka untuk semua pemegang KTP, dengan mendapati penjelasan dari Staf Khusus Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Arya Sinulingga.

Arya mengatakan, informasi tentang Sentra Vanksinasi Covid-19 terbuka untuk semua pemegang KTP yang beredar dijejaring sosial tidak benar.

"Jadi ini adalah hoaks yang tersebar dan perlu diluruskan," kata Arya dalam pesan suara.

Menurutnya, Sentra Vanksinasi Covid-19 hanya melayani pegawai publik dan lansia yang terdata sebagai warga DKI Jakarta.

"Jadi bukan untuk yang bukan pegawai publik dan bukan lansia," tutur Arya.

Penelusuran juga mengarah pada artikel berjudul "Sentra Vaksin Bersama BUMN di Istora Senayan Bukan untuk Masyarakat Umum" yang dimuat situs Liputan6.com, pada 10 Maret 2021.

Artikel situs Liputan6.com menyebutkan, sejak pergelaran perdananya, muncul informasi di ranah media sosial yang menyebutkan Sentra Vaksinasi Covid-19 terbuka untuk semua pemegang KTP. Salah satu informasi menyebutkan, kegiatan vaksinasi ini bisa diikuti tanpa harus mendaftar dan terbuka selama 7 hari, termasuk Sabtu dan Minggu.

Menanggapi kabar tersebut, Koordinator Program Management Office (PMO) Komunikasi Publik Komite Penanganan Covid-19 am Pemulihan Ekonomi Nasional (KCPPEN), Arya Sinulingga, meluruskan bahwa Sentra Vaksinasi Covid-19 hanya melayani lansia dan pelayan publik (frontliner BUMN).

Kedua kelompok itu pun hanya bisa mendaftar vaksinasi di Istora Senayan jika memiliki KTP DKI Jakarta.

"Ini untuk meluruskan, bahwa Sentra Vaksinasi yang dilakukan oleh Kementerian BUMN itu adalah untuk pegawai publik dan lansia yang terdata di DKI Jakarta," ujar Arya, Rabu (10/3/2021).

Staf Khusus Menteri BUMN ini pun menegaskan, Sentra Vaksinasi Covid-19 tidak diperuntukkan untuk yang bukan pegawai publik dan non-lansia.

"Jadi ini adalah hoax yang tersebar dan perlu diluruskan supaya jangan sampai ada yang mencoba membuat cara-cara yang tidak benar, membuat (program) vaksinasi kita menjadi berantakan," ucap Arya.

Kesimpulan

Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, informasi Sentra Vanksinasi Covid-19 Istora Senayan terbuka untuk semua pemegang KTP tidak benar.

Sentra Vanksinasi Covid-19 Istora Senayan hanya melayani pegawai publik dan lansia yang terdata sebagai warga DKI Jakarta.

Rujukan