Beredar sebuah postingan dari akun Facebook Ratih Ganda Setiawan berupa sebuah narasi yang berisikan klaim bahwa virus penyebab COVID-19 buatan manusia dari laboratorium Carolina Utara, Amerika Serikat dan adanya pasien nol yang bernama Maatje Benassi. Postingan ini dipublikasikan pada tanggal 1 Desember 2020 dan telah disebarkan kembali sebanyak 17 kali, dikomentari sebanyak 10 kali, dan disukai 5 kali.
Vaksin senjata perang biokimia
senjata genetik
Vaksin itu senjata biologi
(GFD-2020-5793) [SALAH] COVID-19 Merupakan Buatan Manusia sebagai Senjata Biologis dari Carolina Utara, Amerika Serikat dan Pasien Nol Bernama Maatje Benassi
Sumber: facebook.comTanggal publish: 11/12/2020
Berita
Hasil Cek Fakta
Setelah ditelusuri, ternyata pesan berantai tersebut merupakan salah satu dari teori konspirasi yang sudah beredar di berbagai negara sejak bulan April 2020. Menurut analisis data urutan genom public dari virus SARS-CoV-2 tidak ditemukan bukti bahwa virus tersebut dibuat di laboratorium. Virus ini sendiri muncul di kota Wuhan, China pada tahun 2019.
“Dengan membandingkan data urutan genom yang tersedia untuk strain virus corona yang diketahui, kita dapat dengan tegas menyatakan SARS-CoV-2 berasal dari proses alami,” kata Kristian Andersen, PhD seorang profesor imunologi dan mikrobiologi di Scripps Research.
Maatje Benassi yang diklaim adalah Patient Zero atau pasien nol dari virus tersebut menjelaskan bahwa ia tidak dinyatakan positif ataupun mengalami gejala COVID-19. Hoax ini awalnya beredar melalui konten video Youtube yang menyebar hingga ke media China dan menjadikan Maatje Benassi bahan diskusi di sosial media tentang asal-usul virus korona. Sejak informasi tersebut menyebar telah mempengaruhi kehidupan mereka seperti alamat rumahnya yang disebarkan secara online dan mendapat cyberbullying dari orang-orang yang mempercayai hoax tersebut. Ini menjadi pengingat bahwa misinformasi yang mungkin terlihat tidak benarpun dapat menyebabkan konsekuensi yang nyata.
Melihat dari penjelasan tersebut, virus penyebab COVID-19 buatan manusia dari laboratorium Carolina Utara, Amerika Serikat dan adanya pasien nol yang bernama Maatje Benassi adalah tidak benar sehingga termasuk dalam kategori Konten Palsu/Fabricated Content.
“Dengan membandingkan data urutan genom yang tersedia untuk strain virus corona yang diketahui, kita dapat dengan tegas menyatakan SARS-CoV-2 berasal dari proses alami,” kata Kristian Andersen, PhD seorang profesor imunologi dan mikrobiologi di Scripps Research.
Maatje Benassi yang diklaim adalah Patient Zero atau pasien nol dari virus tersebut menjelaskan bahwa ia tidak dinyatakan positif ataupun mengalami gejala COVID-19. Hoax ini awalnya beredar melalui konten video Youtube yang menyebar hingga ke media China dan menjadikan Maatje Benassi bahan diskusi di sosial media tentang asal-usul virus korona. Sejak informasi tersebut menyebar telah mempengaruhi kehidupan mereka seperti alamat rumahnya yang disebarkan secara online dan mendapat cyberbullying dari orang-orang yang mempercayai hoax tersebut. Ini menjadi pengingat bahwa misinformasi yang mungkin terlihat tidak benarpun dapat menyebabkan konsekuensi yang nyata.
Melihat dari penjelasan tersebut, virus penyebab COVID-19 buatan manusia dari laboratorium Carolina Utara, Amerika Serikat dan adanya pasien nol yang bernama Maatje Benassi adalah tidak benar sehingga termasuk dalam kategori Konten Palsu/Fabricated Content.
Rujukan
- https://weehingthong.org/2020/06/08/dr-ralph-baric-didnt-create-covid-19/
- https://edition.cnn.com/2020/04/27/tech/coronavirus-conspiracy-theory/index.html
- https://www.medcom.id/telusur/cek-fakta/aNrXaXPk-cek-fakta-covid-19-adalah-senjata-biologis-dari-laboratorium-di-north-carolina-cek-faktanya
- https://www.kompas.com/sains/read/2020/03/18/190200123/bukan-rekayasa-genetika-ini-bukti-virus-corona-dari-epidemi-alami
- https://www.washingtonpost.com/world/2020/01/29/experts-debunk-fringe-theory-linking-chinas-coronavirus-weapons-research/