“Teman-teman terkasih, mohon hapus semua foto dan video selamat datang dalam format Selamat Pagi dan sejenisnya. Baca artikel di bawah ini sampai akhir, yang akan jelas mengapa saya bertanya tentang itu. Mulai sekarang saya hanya akan mengirim salam yang disiapkan secara pribadi.
Baca semuanya !!! Kirim pesan ini secepatnya kepada sebanyak mungkin teman untuk menghentikan invasi.”
(GFD-2020-5376) [SALAH] Bahaya Menyebarkan Ucapan Selamat Dengan Gambar dan Video
Sumber: facebook.comTanggal publish: 27/10/2020
Berita
Hasil Cek Fakta
Beredar pesan berantai yang berisi klaim tentang bahaya menyebarkan ulang ucapan selamat dalam bentuk gambar dan video karena dapat mengambil data pribadi dan data perbankan yang beredar di aplikasi WhatsApp. Klaim itu juga menyatakan bahwa ada 500.000 korban telah ditipu.
Penelusuran dilakukan dengan mesin pencari Google dengan kata kunci “good morning messages private banking information” dan ditemukan artikel dari situs thelocalindia.com yang dimuat pada 21 Juli 2020 dengan judul “Fact Check: Does Sending Good Morning Messages Expose One’s Private Banking Information?”.
Dalam artikel tersebut menunjukkan bahwa di India, pesan berantai berisi tentang bahaya menyebarkan ulang ucapan selamat dalam bentuk gambar dan video juga viral. Artikel tersebut juga menerangkan bahwa tidak ada peringatan resmi mengenai ancaman ini dari tim Tanggap Darurat Komputer India atau CERT-In. CERT-In berada di bawah naungan Kementerian Teknologi Informasi yang bertugas untuk melindungi orang India dari ancaman dunia maya. Di laman resmi Kementerian Teknologi Informasi India, tidak ada menunjukkan adanya korban dalam kasus ini.
Penelusuran berikutnya merujuk pada situs detikcom dengan judul “Hoax! Ancaman Ucapan Selamat .gif di WhatsApp” yang ditulis oleh Alfons Tanujaya, ahli keamanan cyber dari Vaksincom.
“Ucapan selamat dalam bentuk multimedia atau .gif secara teknis tidak mungkin bisa mengeksekusi malware atau pencurian data. Walaupun memerlukan kemampuan teknis yang sangat tinggi, secara teknis gambar .gif, .jpg atau video bisa saja digunakan untuk mengeksploitasi program lain yang melakukan pencurian data. Namun hal ini belum pernah terjadi dalam ucapan .gif yang dikirimkan melalui WA sampai saat artikel ini dibuat sehingga broadcast ancaman .gif ucapan selamat dapat dikategorikan hoax.” tulis Alfons Tanujaya di laman Detik yang dimuat tanggal 17 Januari 2018.
Informasi dengan topik serupa pernah dibahas Turn Back Hoax dengan judul “[HOAX] BAHAYA MEMBERI UCAPAN SELAMAT DENGAN .GIF DI WHATSAPP” pada 18 Januari 2018.Dengan demikian, pesan berantai yang berisi klaim tentang bahaya menyebarkan ucapan selamat dengan gambar dan video adalah palsu dan masuk dalam kategori konten palsu.
Penelusuran dilakukan dengan mesin pencari Google dengan kata kunci “good morning messages private banking information” dan ditemukan artikel dari situs thelocalindia.com yang dimuat pada 21 Juli 2020 dengan judul “Fact Check: Does Sending Good Morning Messages Expose One’s Private Banking Information?”.
Dalam artikel tersebut menunjukkan bahwa di India, pesan berantai berisi tentang bahaya menyebarkan ulang ucapan selamat dalam bentuk gambar dan video juga viral. Artikel tersebut juga menerangkan bahwa tidak ada peringatan resmi mengenai ancaman ini dari tim Tanggap Darurat Komputer India atau CERT-In. CERT-In berada di bawah naungan Kementerian Teknologi Informasi yang bertugas untuk melindungi orang India dari ancaman dunia maya. Di laman resmi Kementerian Teknologi Informasi India, tidak ada menunjukkan adanya korban dalam kasus ini.
Penelusuran berikutnya merujuk pada situs detikcom dengan judul “Hoax! Ancaman Ucapan Selamat .gif di WhatsApp” yang ditulis oleh Alfons Tanujaya, ahli keamanan cyber dari Vaksincom.
“Ucapan selamat dalam bentuk multimedia atau .gif secara teknis tidak mungkin bisa mengeksekusi malware atau pencurian data. Walaupun memerlukan kemampuan teknis yang sangat tinggi, secara teknis gambar .gif, .jpg atau video bisa saja digunakan untuk mengeksploitasi program lain yang melakukan pencurian data. Namun hal ini belum pernah terjadi dalam ucapan .gif yang dikirimkan melalui WA sampai saat artikel ini dibuat sehingga broadcast ancaman .gif ucapan selamat dapat dikategorikan hoax.” tulis Alfons Tanujaya di laman Detik yang dimuat tanggal 17 Januari 2018.
Informasi dengan topik serupa pernah dibahas Turn Back Hoax dengan judul “[HOAX] BAHAYA MEMBERI UCAPAN SELAMAT DENGAN .GIF DI WHATSAPP” pada 18 Januari 2018.Dengan demikian, pesan berantai yang berisi klaim tentang bahaya menyebarkan ucapan selamat dengan gambar dan video adalah palsu dan masuk dalam kategori konten palsu.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Muhammad Padhliansyah (Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin)
Pesan berantai palsu. Faktanya, klaim ini juga beredar di India dan tidak ada kasus pembobolan data pribadi akibat mengirim dan menerima pesan ucapan selamat dengan gambar dan video.Selengkapnya di bagian penjelasan.
Pesan berantai palsu. Faktanya, klaim ini juga beredar di India dan tidak ada kasus pembobolan data pribadi akibat mengirim dan menerima pesan ucapan selamat dengan gambar dan video.Selengkapnya di bagian penjelasan.