(GFD-2020-4582) [SALAH] Foto Satelit Pangkalan Militer China di Natuna

Sumber: facebook.com
Tanggal publish: 08/08/2020

Berita

Akun facebook bernama Bang Bima Bim mengunggah status pada tanggal 05/8/2020 berupa sebuah berita dari laman MILITERMETER[dot]com yang berjudul “Google Earth Rilis Gambar Pangkalan Militer China di Laut Natuna.” Dalam narasinya pemilik status menyebut pembangunan pangkalan militer di laut Natuna adalah alasan China mendukung Jokowi.

Berikut kutipan narasinya:

“*_”Akhirnya KETAHUAN Kenapa CHINA Dukung Penuh Jokowi !”_*
*_Google Earth RILIS Gambar Proyek Pembangunan Pangkalan Militer China Dilaut Natuna, Tidak Jauh Dari Pulau Batam-Riau dan Tidak Jauh Dari Pontianak !_*
*_TERNYATA ADA HAL BESAR YANG DITUTUP-TUTUPI DARI RAKYAT !_*
*_POTENSI TERBESAR DALAM MEMAKSAKAN KEHENDAK UNTUK TETAP BERKUASA, TERKESAN ADA YANG INGIN Di SELESAIKAN !_*
https://t.co/jlFRUcn3WB
*_TOLONG DIVIRALKAN AGAR SEMUA BANGSA INDONESIA TAHU DAN SADAR BAHWA NKRI DIUJUNG TANDUK ... KALAU PANGKALAN MILITER CHINA SUDAH SELESAI ... DAN PELABUHAN JUGA BANDARA DIKUASAI ... LALU BANGSA INDONESIA BISA LARI KEMANA ... MUNGKIN AKAN DIBERANGUS ... !!!_*
Lihat Tweet @Unkwon_mouse: https://twitter.com/Unkwon_mouse/status/1125401766973984768…"

Hasil Cek Fakta

Dari hasil penelusuran foto pangkalan militer China di pulau Natuna sempat beredar pada bulan Januari lalu. Foto pangkalan militer Tiongkok itu terletak di Kepulauan Spratly yang berjarak sekitar 1.120 kilometer dari Natuna berdasarkan hitungan Google Map dan bukan di Natuna, Kepulauan Riau. Dilansir dari artikel berjudul “[SALAH] Foto “Ternyata China Telah Membangun Persenjataan Militer Di Natuna, Dengan Senjata Mengerikan..”” yang tayang pada laman turnbackhoax.id pada tanggal 09/1/2020, Foto itu direkam pada 2017 melalui citra satelit dan dirilis oleh Asia Martitim Transparency Initiative (AMTI). Lembaga kajian pakar ini bagian dari Center for Strategic and International Studies (CSIS) di Washington DC, AS. Pulau Spratly sendiri memang wilayah sengketa, tapi tidak ada sangkut pautnya dengan wilayah Indonesia.

Dilansir dari cekfakta.tempo.co, menurut AMTI selain di Kepulauan Spratly, Cina memiliki pangkalan lain di Pulau Woody dan Kepulauan Paracel. Keduanya berada di utara Kepulauan Spratly. "Ini akan memungkinkan pesawat tempur militer Cina beroperasi ke hampir seluruh Laut Cina Selatan," kata AMTI.

Selain itu dari penelusuran tirto.id, Sejak kepemimpinan Xi Jinping, Beijing telah mereklamasi sekitar 1.290 hektar tanah di tujuh terumbu atau batuan di Kepulauan Spratly. Di atasnya dibangun pelabuhan, mercusuar dan landasan pacu, baterai rudal, dan peralatan militer lainnya. Tiga pangkalan militer Cina didirikan di kepulauan Spratly, yakni pangkalan udara militer Yongshu di Terumbu Fiery Cross, pangkalan udara militer Zhubi di terumbu Subi, dan pangkalan udara militer Meiji di terumbu Mischief.

Merujuk pada Google Map, jarak Kepulauan Spratly ke Natuna, Kepulauan Riau adalah 1.120 kilometer. Atau hampir setara dengan jarak Jakarta-Bali (1.155 kilometer) via Jalan Raya Pantura.

Kesimpulan

Bukan di pulau Natuna, Kepulauan Riau. Foto satelit pangkalan militer China tersebut berada di kepulauan Spratly, tepatnya di pulau karang Subi dan Fiery Cross, serta di Pulau Woody yaitu pulau di luar wilayah Indonesia.

Rujukan