Beredar pesan berantai yang menyatakan bahwa pemerintah menyediakan laptop gratis untuk siswa dan guru disertai tautan. Ketika tautan itu dibuka melalui ponsel akan mengarah kepada laman yang meminta data nomor telepon.
Berikut kutipan narasi:
_Pemerintah Menyediakan Laptop Gratis Untuk Siswa dan Guru._
*_Klik Di Bawah Ini untuk Memesan Laptop Gratis Anda Sekarang_*
👉 _http://laptops.offers247.online/id_
notebook gratis
Pemerintah Menyediakan Laptop Gratis Untuk Siswa dan Guru.
*Klik Di Bawah Ini untuk Memesan Laptop Gratis Anda Sekarang*
👉 http://laptops.offers247.online/id
"Bro ini mayan ada* Give Away Laptop GAHARRR EYYY* .. *GRATISSS!!!* .. dan syaratnya pun GAMPAANNGGG BANGEETTT .. Jadi kamu WAJIB bin HARUSS untuk ikutan Give Away ini.. Cara ikutannya langsung sajah klik link ini https://urlqu.com/@eksekutifcomp/formulir/give-away-laptop-gaharrr93a2e?ref=10076016bfdd61838534"
(GFD-2020-4577) [SALAH] Pesan Berantai “Pemerintah Menyediakan Laptop Gratis Untuk Siswa dan Guru”
Sumber: whatsapp.comTanggal publish: 07/08/2020
Berita
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan hasil penelusuran, diketahui bahwa pesan berantai tersebut tidak berasal dari pemerintah. Mengacu kepada laporan dari gadgetren.com, Hasan Chabibie, Kepala Bidang Pengembangan Teknologi Pembelajaran (PTP) Berbasis Multimedia dan Web, Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi (Pustekkom), membantah Kemendikbud membuat program laptop gratis untuk siswa dan guru.
Adapun, tautan yang digunakan dalam pesan berantai tersebut bukan domain resmi milik Pemerintah Indonesia. Untuk domain resmi Pemerintah Indonesia, mengacu kepada Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 28 Tahun 2006 Tentang Penggunaan Domain go.id Untuk Situs Web Resmi Pemerintahan Pusat dan Daerah, selalu menggunakan domain .go.id.
Dilansir dari kompas.com, COO Pengelola Nama Domain Indonesia (Pandi), Sigit Widodo mengatakan peredaran situs web hoaks dan scam marak karena tools untuk membuat situs web semacam itu tersedia lengkap dan mudah untuk digunakan. Dia mencontohkan sebuah layanan yang bisa menjiplak tampilan sebuah website, hanya dengan memasukkan nama domain website yang ingin ditiru. Menurut Sigit, ada kesamaan antara situs-situs hoax dan scam di internet. "Mereka rata-rata mengandalkan social engineering untuk menipu pengguna," katanya
Ian Marlow, dilansir dari liputan6.com, seorang ahli keamanan dunia maya sekaligus chief eksekutif di Fiftech LLC mengatakan nomor ponsel bisa digunakan untuk memverifikasi data diri untuk kepentingan pembayaran tagihan. Secara sederhana, seseorang yang memiliki niat tidak baik kemungkinan bisa menggunakan data diri Anda untuk membeli sebuah produk secara online, kemudian mengirimkan tagihannya ke kartu kredit Anda.
“Nomor ponsel juga bisa digunakan untuk mencari informasi lain yang lebih personal, seperti data anggota keluarga Anda,” tambah Marlow.
Adapun, tautan yang digunakan dalam pesan berantai tersebut bukan domain resmi milik Pemerintah Indonesia. Untuk domain resmi Pemerintah Indonesia, mengacu kepada Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 28 Tahun 2006 Tentang Penggunaan Domain go.id Untuk Situs Web Resmi Pemerintahan Pusat dan Daerah, selalu menggunakan domain .go.id.
Dilansir dari kompas.com, COO Pengelola Nama Domain Indonesia (Pandi), Sigit Widodo mengatakan peredaran situs web hoaks dan scam marak karena tools untuk membuat situs web semacam itu tersedia lengkap dan mudah untuk digunakan. Dia mencontohkan sebuah layanan yang bisa menjiplak tampilan sebuah website, hanya dengan memasukkan nama domain website yang ingin ditiru. Menurut Sigit, ada kesamaan antara situs-situs hoax dan scam di internet. "Mereka rata-rata mengandalkan social engineering untuk menipu pengguna," katanya
Ian Marlow, dilansir dari liputan6.com, seorang ahli keamanan dunia maya sekaligus chief eksekutif di Fiftech LLC mengatakan nomor ponsel bisa digunakan untuk memverifikasi data diri untuk kepentingan pembayaran tagihan. Secara sederhana, seseorang yang memiliki niat tidak baik kemungkinan bisa menggunakan data diri Anda untuk membeli sebuah produk secara online, kemudian mengirimkan tagihannya ke kartu kredit Anda.
“Nomor ponsel juga bisa digunakan untuk mencari informasi lain yang lebih personal, seperti data anggota keluarga Anda,” tambah Marlow.
Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan tersebut, maka tautan pada pesan berantai tersebut tidak menggunakan domain go.id sehingga tidak berasal dari laman resmi pemerintah. Selain itu, memberikan data pribadi berupa nomor ponsel berbahaya lantaran bisa salah gunakan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. Oleh sebab itu, konten tersebut masuk ke dalam kategori Fabricated Content atau Konten Palsu.
Rujukan
- https://web.facebook.com/groups/fafhh/permalink/1253875354944997/
- https://turnbackhoax.id/2020/08/08/salah-pesan-berantai-pemerintah-menyediakan-laptop-gratis-untuk-siswa-dan-guru/
- https://gadgetren.com/2020/08/07/hati-hati-bila-terima-pesan-berantai-laptop-gratis-dari-pemerintah-apa-alasannya/
- https://www.liputan6.com/tekno/read/2555994/3-cara-mudah-mengenali-situs-web-abal-abal
- https://tekno.kompas.com/read/2016/12/15/19130057/begini.cara.kenali.situs.web.hoax.dan.penipu?page=all
- https://jdih.kominfo.go.id/storage/files/1445323128-PM_28_2006_domain_go_id.pdf
- https://www.liputan6.com/lifestyle/read/2659465/jangan-sembarangan-memberi-nomor-telepon-kenapa