(GFD-2020-4504) [SALAH] Ang Tjoen Min Berada Di Balik Organisasi Teror Densus 88

Sumber: facebook.com
Tanggal publish: 30/07/2020

Berita

Akun Facebook Tony Harahap mengunggah narasi yang disertai dengan tautan okenews berjudul “Siapa Otak Dibalik Densus 88?” di akun grup KONTRA INTELIJEN pada 7 Juli 2020. Unggahan tersebut telah mendapat respon sebanyak 547 reaksi, 34 komentar, dan telah dibagikan sebanyak 521 kali.

“DENSUS 88 NEO CAKRA BIRAWA
(Ang Tjoeng Ming {ipar J Riyadi} berada dibalik organisasi teror Densus88.
Orang terdekat mafia taipan 9naga ini menjadi "Raja diraja" dalam organisasi Polri tersebut.)
Gerakan Komunis selalu memberikan bencana genosida di NKRI.

Dari 1948, 1965 hingga saat ini.
Dimasa lalu Korban genosida yang dilakukan oleh PKI terdiri dari Aktivis Islam ,TNI dan tokoh Pemerintahan yang berlawanan dengan Komunis.

Jaman Now, PKI menyerang (Diseluruh Media) secara intensif seluruh Organisasi Islam yang tak dapat disetir oleh Rezim Pemerintah Jokowi.
PKI jaman now lebih leluasa membantai.
Setiap korban difitnah radikal, teroris kemudian tim resmi (PKI) yg berkedok Densus 88 menculik korban dan membantainya.
Issue² teroris terus menerus dihembuskan oleh media² corong komunis (MetroTV, Kompas, Tempo, Detik, MediaIndonesia dll)
Seluruh korban penculikan PKI jaman now(Densus 88) tewas disiksa.

Komnas HAM pada semester 2 tahun 2019 merilis jumlah korban yg diculik Densus88 sepanjang tahun 2004-2019 sekitar 895 orang yg seluruhnya terdiri dari para aktivis Islam semuanya tewas akibat disiksa.
Tak satupun dibiarkan hidup.

Sumber : Komunitas Intelijen”

Hasil Cek Fakta

Berdasarkan hasil penelusuran, klaim mengenai Densus 88 merupakan PKI zaman now dan kerap kali melakukan aksi teror dalam unggahan tersebut tidak tepat. Detasemen Khusus 88 atau Densus 88 adalah satuan khusus Kepolisian Negara Republik Indonesia yang dibentuk pada 26 Agustus 2004 untuk menangani segala ancaman teror, termasuk teror bom di Indoensia. Meskipun demikian, Peneliti KontraS (Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan) Feri Kusuma mengatakan, tim Densus 88 kerap berlaku semena-mena ketika menggerebek terduga teroris.

"Dalam investigasi kami, tim Densus 88 kerap menembak terduga teroris di area vital yang mematikan. Polisi mengklaim korban adalah teroris dan melakukan perlawanan. Padahal, korban baru diduga teroris,” kata Feri yang dikutip dari portal berita suara.

Terkait data jumlah korban yang diculik Densus 88 sepanjang tahun 2004-2019 yang disebutkan dalam narasi tersebut, tidak ditemukan bukti apakah data tersebut valid atau tidak.

Selain itu, isu mengenai Ang Tjoen Min (Dato Sri Tahir) menjadi bagian di Polri sudah pernah beberapa kali diperiksa dalam artikel [SALAH] Foto Ang Tjoen Ming Anak Lim Seng Komandan Pasukan Pao An Thui, [SALAH] Thahir Pembina Brimob, [SALAH] Bos Mayapada Jadi Pembina Brimob dan TNI, dan [SALAH] “Duo Sipit… Yg Satu sudah menjadi Dewan Penasehat DenSus….yg Satunya Hendak mau Jadi Dewan Penasehat Mabes Polri”. Dari hasil pemeriksaan fakta yang sudah dilakukan, Ang Tjoen Min tidak diangkat menjadi bagian Polri ataupun di balik organisasi Densus 88, melainkan dianugerahi sebagai warga kehormatan Brimob.

Kesimpulan

Dengan demikian, unggahan akun Facebook Tony Harahap tersebut dapat masuk ke dalam Konten yang Menyesatkan. Hal ini dikarenakan narasi mengenai Densus 88 adalah organisasi teror dan Ang Tjoen Min berada di balik organisasi tersebut tidak benar.

Rujukan