"jamur dan terong tidak boleh dikonsumsi bersama
Hoaks atau bukan?"
(GFD-2020-4371) [SALAH] JAMUR VS TERUNG
Sumber: whatsapp.comTanggal publish: 17/07/2020
Berita
Hasil Cek Fakta
Pesan berantai tersebut pada dasarnya tidak memiliki dasar apa pun, termasuk tidak adanya sumber yang valid yang menyertai pesan tersebut. Pesan berantai tersebut setidaknya telah ada di internet sejak 2015 bahkan kemungkinan lebih lama lagi.
Namun juga perlu diketahui bahwa, Di alam, ada beberapa jamur beracun. Setiap tahun di dunia terjadi keracunan jamur liar. Langkah-langkah pencegahan dasar adalah dengan tidak makan jamur liar. Selain itu juga kita harus tahu jamur yang segar atau tidak saat membeli dan memasaknya. Belilah jamur yang umum ada di pasaran yang memang untuk dimasak dan dimakan dengan sekali masak tanpa dipanaskan ulang.
Begitu juga dengan terong. Melansir Livestrong, terong mentah mengandung senyawa solanin yang dapat menghambat penyerapan kalsium. Bahkan senyawa solanin ini bisa menyebabkan keracunan dengan karakteristik neurologis dan gastrointestinal. Gejala umumnya seperti muntah, kram perut, mual, sakit kepala, pusing dan diare. Dengan memasak terong senyawa solanin ini akan ternetralisir.
Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC) Amerika, keracunan makanan bisa terjadi karena beberapa faktor. Hal yang paling sering ditemukan berupa keracunan karena konsumsi ikan, kerang, ayam, atau susu telah terkontaminasi.
Beberapa kasus yang berhubungan dengan penyakit bawaan seperti alergi tidak begitu banyak dilaporkan. Dilansir dari US News (05/04), beberapa cara ini bisa Anda lakukan saat keracunan makanan agar cepat pulih.
1. Masih jadi misteri
Dr. Anthony Ng telah banyak melihat pasien kasus keracunan makanan di GI Health, tempat prakteknya di New York City.
“Sebutan flu perut merupakan penyakit yang disebabkan virus gastroenteritis atau keracunan makanan,” kata Ng. Penyebabnya bisa dari virus, seperti norovirus, bakteri, parasit dan racun.
Kadang-kadang, banyak dialami orang yang kembali dari traveling, atau ketika mereka makan BBQ di luar rumah. Hanya beberapa orang mengalami gejala keracunan, yang lainnya tidak.
Namun, hal ini menjadi misteri untuk mengetahui secara pasti penyebab atau asal dari keracunan makanan. Keracunan makanan bisa terjadi secara tiba-tiba dan prosesnya sangat cepat. Gejalanya mencakup perasaan kembung, nyeri perut ekstrim, mual dan muntah, kram, diare dan demam.
2. Sangat cepat
Diana Taheri, presiden dan pendiri My Breast Choice, sebuah organisasi nirlaba yang berfokus pada pendidikan pasien tentang pilihan alternatif mengalami keracunan makanan.
Hal ini dialami ketika ia menyantap pasta dengan saus cream yang sudah berpuluh kali ia pesan di kafe di gedung perkantorannya. Hari itu beberapa jam setelah makan pasta ia mengalami gejala keracunan. Untung saja bisa segera diatasi dan ia dibawa ke rumah sakit untuk pengobatan.
Melalui hal yang dialami ia mempelajari bahwa wanita dapat mengalami gejala sakit lambung yang parah yang sebenarnya saat itu mereka mengalami serangan jantung. Karena serangan keracunan bisa berlangsung sangat cepat maka perlu juga diatasi dengan cepat. Segala hal bisa terjadi berkaitan dengan keracunan makanan.
3. Pulihkan energi tubuh
Keracunan makanan biasanya akan membaik dengan sendirinya dalam beberapa hari. Anda cukup minum banyak cairan, terutama air, karena tubuh mengalami kekurangan cairan dan dapat dehidrasi.
Minuman suplemen biasanya dapat membantu mengisi elektrolit penting seperti kalsium dan kalium yang hilang. Seperti yang orang yang mual dan muntah seketika merasa lemah dan gemetar. Karena segera minum air soda maka keesokan harinya ia langsung bisa mengonsumsi roti, dan besoknya menjadi semakin baik.
4 Mulai konsumsi makanan lunak
Orang yang menderita keracunan makanan sering membuat satu kesalahan. Mereka cenderung mengonsumsi obat-obatan, seperti Pepto-Bismol dan Imodium untuk menyembuhkan diare.
Hal itu justru semakin parah. Muntah dan diare adalah gejala alami tubuh untuk memberantas terjadinya infeksi. Sebaiknya pilih makanan secara selektif. Susu, makanan berminyak dapat memperburuk diare.
Disarankan untuk tidak mengonsumsi bahan-bahan makanan mentah, seperti salad selama tiga sampai tujuh hari. Makanlah pisang yang mengandung kalium, nasi, saus apel dan roti panggang untuk mengurangi mual.
5. Konsultasilah dengan dokter
Jika di rumah tidak ada cadangan minuman atau makanan yang disarankan untuk mengatasi keracunan makanan, periksakan diri segera ke dokter.
Di rumah sakit mereka bisa mendapat cairan infus atau obat untuk mengurangi mual atau kram. Beberapa pasien juga harus mendapatkan penanganan berbeda, ketika mereka mengalami kondisi tubuh yang tidak bisa menerima cairan dalam jumlah berlebih atau pada ibu hamil.
Namun juga perlu diketahui bahwa, Di alam, ada beberapa jamur beracun. Setiap tahun di dunia terjadi keracunan jamur liar. Langkah-langkah pencegahan dasar adalah dengan tidak makan jamur liar. Selain itu juga kita harus tahu jamur yang segar atau tidak saat membeli dan memasaknya. Belilah jamur yang umum ada di pasaran yang memang untuk dimasak dan dimakan dengan sekali masak tanpa dipanaskan ulang.
Begitu juga dengan terong. Melansir Livestrong, terong mentah mengandung senyawa solanin yang dapat menghambat penyerapan kalsium. Bahkan senyawa solanin ini bisa menyebabkan keracunan dengan karakteristik neurologis dan gastrointestinal. Gejala umumnya seperti muntah, kram perut, mual, sakit kepala, pusing dan diare. Dengan memasak terong senyawa solanin ini akan ternetralisir.
Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC) Amerika, keracunan makanan bisa terjadi karena beberapa faktor. Hal yang paling sering ditemukan berupa keracunan karena konsumsi ikan, kerang, ayam, atau susu telah terkontaminasi.
Beberapa kasus yang berhubungan dengan penyakit bawaan seperti alergi tidak begitu banyak dilaporkan. Dilansir dari US News (05/04), beberapa cara ini bisa Anda lakukan saat keracunan makanan agar cepat pulih.
1. Masih jadi misteri
Dr. Anthony Ng telah banyak melihat pasien kasus keracunan makanan di GI Health, tempat prakteknya di New York City.
“Sebutan flu perut merupakan penyakit yang disebabkan virus gastroenteritis atau keracunan makanan,” kata Ng. Penyebabnya bisa dari virus, seperti norovirus, bakteri, parasit dan racun.
Kadang-kadang, banyak dialami orang yang kembali dari traveling, atau ketika mereka makan BBQ di luar rumah. Hanya beberapa orang mengalami gejala keracunan, yang lainnya tidak.
Namun, hal ini menjadi misteri untuk mengetahui secara pasti penyebab atau asal dari keracunan makanan. Keracunan makanan bisa terjadi secara tiba-tiba dan prosesnya sangat cepat. Gejalanya mencakup perasaan kembung, nyeri perut ekstrim, mual dan muntah, kram, diare dan demam.
2. Sangat cepat
Diana Taheri, presiden dan pendiri My Breast Choice, sebuah organisasi nirlaba yang berfokus pada pendidikan pasien tentang pilihan alternatif mengalami keracunan makanan.
Hal ini dialami ketika ia menyantap pasta dengan saus cream yang sudah berpuluh kali ia pesan di kafe di gedung perkantorannya. Hari itu beberapa jam setelah makan pasta ia mengalami gejala keracunan. Untung saja bisa segera diatasi dan ia dibawa ke rumah sakit untuk pengobatan.
Melalui hal yang dialami ia mempelajari bahwa wanita dapat mengalami gejala sakit lambung yang parah yang sebenarnya saat itu mereka mengalami serangan jantung. Karena serangan keracunan bisa berlangsung sangat cepat maka perlu juga diatasi dengan cepat. Segala hal bisa terjadi berkaitan dengan keracunan makanan.
3. Pulihkan energi tubuh
Keracunan makanan biasanya akan membaik dengan sendirinya dalam beberapa hari. Anda cukup minum banyak cairan, terutama air, karena tubuh mengalami kekurangan cairan dan dapat dehidrasi.
Minuman suplemen biasanya dapat membantu mengisi elektrolit penting seperti kalsium dan kalium yang hilang. Seperti yang orang yang mual dan muntah seketika merasa lemah dan gemetar. Karena segera minum air soda maka keesokan harinya ia langsung bisa mengonsumsi roti, dan besoknya menjadi semakin baik.
4 Mulai konsumsi makanan lunak
Orang yang menderita keracunan makanan sering membuat satu kesalahan. Mereka cenderung mengonsumsi obat-obatan, seperti Pepto-Bismol dan Imodium untuk menyembuhkan diare.
Hal itu justru semakin parah. Muntah dan diare adalah gejala alami tubuh untuk memberantas terjadinya infeksi. Sebaiknya pilih makanan secara selektif. Susu, makanan berminyak dapat memperburuk diare.
Disarankan untuk tidak mengonsumsi bahan-bahan makanan mentah, seperti salad selama tiga sampai tujuh hari. Makanlah pisang yang mengandung kalium, nasi, saus apel dan roti panggang untuk mengurangi mual.
5. Konsultasilah dengan dokter
Jika di rumah tidak ada cadangan minuman atau makanan yang disarankan untuk mengatasi keracunan makanan, periksakan diri segera ke dokter.
Di rumah sakit mereka bisa mendapat cairan infus atau obat untuk mengurangi mual atau kram. Beberapa pasien juga harus mendapatkan penanganan berbeda, ketika mereka mengalami kondisi tubuh yang tidak bisa menerima cairan dalam jumlah berlebih atau pada ibu hamil.
Kesimpulan
“Pesan berantai tersebut pada dasarnya tidak memiliki dasar apa pun, termasuk tidak adanya sumber yang valid yang menyertai pesan tersebut. Namun yang juga perlu diketahui, Terung akan beracun jika dikonsumsi mentah, dan tidak semua jamur dapat dikonsumsi. Pesan berantai mengenai jamur vs terung ini setidaknya sudah ada sejak 2015”