Beredar narasi yang menyebutkan bahwa pasta gigi, pemutih pakaian, gula, dan cuka bisa digunakan untuk tes kehamilan. Salah satunya diunggah oleh akun Tips Dokter OZ (fb.com/tipsdokteroz) pada 16 April 2020 dan sudah dibagikan 24 ribu kali saat tangkapan layar diambil.
Berikut kutipannya,
“Saat Terlambat Haid Jangan Buru-Buru Beli Test Pack, Pakai Alternatif Mudah dan Murah Pakai “Pemutih Pakaian” untuk “Deteksi Kehamilan”!
Ladies, saat terlambat haid kita pasti senenga banget ya. Apalagi yang baru nikah. Bawaannya pengen beli tes pack aja. Malah ada yang langsung pengen USG ke dokter, padahalkan belum kelihatan apa-apa ya. Sebenarnya ada lo bahan-bahan di rumah kita yang bisa dipakai buat tes kehamilan, Ladies. Jadi buat kamu yang segera pengen tahu tapi nggak punya persediaan test pack bisa pakai bahan-bahan berikut. Akurat nggak? Tingkat keakuratannya tentu saja lebih rendah daripada test pack karena mengandalkan indra kamu sendiri. Tapi tidak ada salahnya untuk dicoba lo! Yuk intip caranya…”
Selain itu, akun ini menuliskan Pasta gigi, Pemutih Pakaian, Gula, dan Cuka sebagai bahan sekaligus cara untuk tes kehamilan menggunakan cara tersebut.
pasta gigi dicampur pemutih pakaian, gula dan cuka dapat deteksi *kehamilan*
(GFD-2020-4370) [SALAH] “Pakai Pasta gigi, Pemutih Pakaian, Gula, dan Cuka untuk Deteksi Kehamilan”
Sumber: facebook.comTanggal publish: 17/07/2020
Berita
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan hasil penelusuran, klaim bahwa pasta gigi, pemutih pakaian, gula, dan cuka bisa digunakan untuk tes kehamilan adalah klaim yang menyesatkan.
Faktanya, tidak ada bukti ilmiah bahwa bahan-bahan tersebut bisa digunakan untuk tes kehamilan. Semua cara yang disebutkan tidak ada dasar penelitiannya, melainkan hanya berdasarkan bukti anekdotal, dan juga merupakan reaksi kimia umum.
Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi dari Rumah Sakit Pondok Indah (RSPI), dr Yassin Yanuar, Sp.OG, MIB mengatakan penggunaan pasta gigi, pemutih pakaian, gula, dan cuka tidak terbukti secara ilmiah untuk tes kehamilan.
“Untuk mengetahui seseorang hamil sangatlah mudah, menggunakan kit tes urin yang mudah diperoleh, murah dan hasil reliable atau dapat dipercaya, dengan akurasi 97 persen. Tes ini mendeteksi manakala di urin seorang prempuan mengandung human chorionic gonadotropin, yaitu suatu hormon yang dihasilkan oleh hasil konsepsi,” ungkap dr Yassin kepada Liputan6.com, Kamis (16/7/2020).
Sementara Dokter Spesialis Ginekologi Onkologi Rumah Sakit Kanker Dharmais, dokter Muhammad Yusuf, SpOG tidak merekomendasikan penggunaan pasta gigi, pemutih pakaian, gula, dan cuka untuk tes kehamilan.
“100 persen dokter ga merekomendasikan. Jika ingin tau apakah terjadi kehamilan, yang di cek adalah hormon beta HCG,” kata dr Yusuf kepada Liputan6.com, Kamis (16/7/2020).
Dokter Yusuf memastikan, klaim soal pasta gigi, pemutih pakaian, gula, dan cuka bisa untuk tes kehamilan adalah hoaks.
Semua cara yang disebutkan tidak ada dasar penelitiannya, hanya berdasarkan bukti anekdotal, dan juga merupakan reaksi kimia umum, misalnya pemutih pakaian (bleach) jika terkena asam akan menghasilkan buih, makin tinggi tingkat keasaman makin banyak buih yang dihasilkan, dan tingkat keasaman urine yang tinggi bukanlah indikator kehamilan, melainkan kadar hormon hCG, human chorionic gonadotropin, yang diproduksi oleh plasenta saat embrio menempel pada dinding uterus.
Faktanya, tidak ada bukti ilmiah bahwa bahan-bahan tersebut bisa digunakan untuk tes kehamilan. Semua cara yang disebutkan tidak ada dasar penelitiannya, melainkan hanya berdasarkan bukti anekdotal, dan juga merupakan reaksi kimia umum.
Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi dari Rumah Sakit Pondok Indah (RSPI), dr Yassin Yanuar, Sp.OG, MIB mengatakan penggunaan pasta gigi, pemutih pakaian, gula, dan cuka tidak terbukti secara ilmiah untuk tes kehamilan.
“Untuk mengetahui seseorang hamil sangatlah mudah, menggunakan kit tes urin yang mudah diperoleh, murah dan hasil reliable atau dapat dipercaya, dengan akurasi 97 persen. Tes ini mendeteksi manakala di urin seorang prempuan mengandung human chorionic gonadotropin, yaitu suatu hormon yang dihasilkan oleh hasil konsepsi,” ungkap dr Yassin kepada Liputan6.com, Kamis (16/7/2020).
Sementara Dokter Spesialis Ginekologi Onkologi Rumah Sakit Kanker Dharmais, dokter Muhammad Yusuf, SpOG tidak merekomendasikan penggunaan pasta gigi, pemutih pakaian, gula, dan cuka untuk tes kehamilan.
“100 persen dokter ga merekomendasikan. Jika ingin tau apakah terjadi kehamilan, yang di cek adalah hormon beta HCG,” kata dr Yusuf kepada Liputan6.com, Kamis (16/7/2020).
Dokter Yusuf memastikan, klaim soal pasta gigi, pemutih pakaian, gula, dan cuka bisa untuk tes kehamilan adalah hoaks.
Semua cara yang disebutkan tidak ada dasar penelitiannya, hanya berdasarkan bukti anekdotal, dan juga merupakan reaksi kimia umum, misalnya pemutih pakaian (bleach) jika terkena asam akan menghasilkan buih, makin tinggi tingkat keasaman makin banyak buih yang dihasilkan, dan tingkat keasaman urine yang tinggi bukanlah indikator kehamilan, melainkan kadar hormon hCG, human chorionic gonadotropin, yang diproduksi oleh plasenta saat embrio menempel pada dinding uterus.
Kesimpulan
Tidak ada bukti ilmiah bahwa bahan-bahan tersebut bisa digunakan untuk tes kehamilan. Semua cara yang disebutkan tidak ada dasar penelitiannya, melainkan hanya berdasarkan bukti anekdotal, dan juga merupakan reaksi kimia umum.
Rujukan
- https://www.liputan6.com/cek-fakta/read/4307478/cek-fakta-hoaks-pasta-gigi-pemutih-pakaian-gula-dan-cuka-bisa-dipakai-untuk-tes-kehamilan
- https://www.facebook.com/groups/fafhh/permalink/959806407685228/
- https://en.wikipedia.org/wiki/Human_chorionic_gonadotropin
- https://www.healthline.com/health/homemade-pregnancy-test