(GFD-2020-4259) [SALAH] “sejeluarga d india meningal,Daun pisang tempat mereka makan terimpeksi pirus k lalawar”

Sumber: facebook.com
Tanggal publish: 04/07/2020

Berita

Akun Arman Taruna (fb.com/herman.herlambang.9085) mengunggah sebuah gambar yang terdapat narasi sebagai berikut:

“Hati2 makan pakai daun pisang,sejeluarga d india meningal,Daun pisang tempat mereka makan terimpeksi pirus k lalawar..bagi2kan brita terbaru ini..”

Hasil Cek Fakta

Berdasarkan hasil penelusuran Tim CekFakta Tempo, klaim bahwa ada keluarga di India yang meninggal karena makan daun pisang dan terinfeksi virus kelelawar adalah klaim yang salah.

Faktanya, keluarga tersebut bukan meninggal karena terinfeksi virus kelelawar. Keluarga tersebut bunuh diri dengan cara menenggak pestisida akibat masalah ekonomi yang membelitnya pada tahun 2017.

Dikutip dari situs cek fakta berbahasa Tamil yang berbasis di India, YouTurn, yang pernah memverifikasi klaim tersebut pada 2018. Menurut YouTurn, klaim bahwa enam keluarga dalam foto tersebut tewas karena terinfeksi virus kelelawar dari daun pisang adalah klaim yang keliru. Keluarga yang berasal dari Desa Mamilakatta dekat Suryapet, negara bagian Telangana, itu bunuh diri dengan menenggak racun. Peristiwa ini terjadi pada September 2017.

Fakta tersebut berasal dari investigasi polisi setempat. Menurut polisi, keluarga itu memutuskan untuk bunuh diri bersama-sama karena memiliki hutang dalam jumlah yang cukup besar. Kepala keluarga ini hanya bekerja sebagai karyawan di sebuah perusahaan.

Berbekal petunjuk tersebut, Tempo menelusuri pemberitaan lokal dengan memasukkan kata kunci “a family in Suryapet, India, committed suicide” ke mesin pencari Google. Hasilnya, ditemukan banyak berita terkait peristiwa itu oleh media lokal pada 2017.

Telangana Today misalnya, menulis bahwa keluarga yang tinggal di Mamillagadda, Suryapet, tersebut melakukan bunuh diri dengan mengkonsumsi pestisida karena masalah keuangan. Para korban diidentifikasi sebagai Kasthuri Janardhan, Chandrakala, Ashok, Prabhatha, Sriri, dan Ruthwika.

Kejadian ini berawal ketika Kasthuri Suresh, putra Kasthuri Janardhan, meminjam uang kepada seseorang untuk membangun bisnis jasa perangkat keras komputer. Namun, usaha ini gulung tikar, dan Kasthuri Suresh melarikan diri.

Setelah kepergian Kasthuri Suresh, pemberi pinjaman mulai mendatangi keluarga Kasthuri Janardhan untuk menagih dan menekan mereka agar membayar uang tersebut. Tak lama kemudian, mereka dilaporkan bunuh diri dengan mengkonsumsi pestisida diduga karena merasa tertekan dan malu.

Televisi lokal HMTV juga pernah melaporkan berita tersebut dengan menyertakan video para korban yang wajahnya telah diburamkan. Video itu diunggah di kanal YouTube mereka pada 17 September 2017. Dalam video itu, terlihat enam jenazah korban dengan pakaian yang sama dengan yang terlihat dalam foto yang beredar di Facebook.

HMTV juga menyebut bahwa mereka tewas setelah menenggak racun karena masalah keuangan. “In a tragic incident, a family of six persons including two women, two children and two men have committed by consuming pesticide in a suicide pact at Kasturi Bazar in Suryapet. The reason is known that they committed suicide due to financial problems.”

Kesimpulan

Bukan karena terinfeksi virus kelelawar. Keluarga di India tersebut bunuh diri dengan cara menenggak pestisida akibat masalah ekonomi yang membelitnya pada tahun 2017.

Rujukan