(GFD-2020-4190) [SALAH] Petugas Rapid Test Jarang Mengganti Sarung Tangan, Bisa Tularkan Covid-19 dari Pasien Sebelumnya
Sumber: whatsapp.comTanggal publish: 27/06/2020
Berita
Masyarakat Kota Semarang dikejutkan dengan beredarnya informasi perihal bahaya dari sarung tangan yang digunakan oleh petugas rapid atau swab test. Dalam narasi yang beredar, disebutkan bahwa sarung tangan petugas berbahaya lantaran bisa menularkan virus corona atau Covid-19 dari pasien sebelumnya.
Hasil Cek Fakta
Menanggapi informasi tersebut, Dinas Kesehatan akhirnya angkat bicara. Melansir dari timesindonesia.co.id, Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang Abdul Hakam menegaskan bahwa narasi tersebut tidak sesuai dengan fakta. Abdul menjelaskan bahwa kegiatan swab atau rapid test dipastikan selalu mematuhi standar operasional prosedur penggunaan Alat Pelindung Diri (APD).
“Petugas rapid atau swab test DKK Semarang selalu mengganti sarung tangan setiap kali ganti pasien. Jadi masyarakat tidak perlu resah atau khawatir dengan isu penularan Covid-19 melalui sarung tangan petugas seperti yang diberitakan dalam pesan kaleng tersebut,” jelas Abdul.
Lebih lanjut Abdul menuturkan, bahwa setiap pasien yang diperiksa oleh tim penjaringan lapangan saat tes massal juga diwajibkan memenuhi protokol kesehatan yang sudah ditentukan seperti mencuci tangan sebelum dan sesudah melalukan tes.
“Demikian juga halnya pasien diharuskan cuci tangan dengan sabun atau handsanitizer setelah mendapatkan pelayanan, sehingga tidak terjadi penularan virus,” tambahnya.
“Petugas rapid atau swab test DKK Semarang selalu mengganti sarung tangan setiap kali ganti pasien. Jadi masyarakat tidak perlu resah atau khawatir dengan isu penularan Covid-19 melalui sarung tangan petugas seperti yang diberitakan dalam pesan kaleng tersebut,” jelas Abdul.
Lebih lanjut Abdul menuturkan, bahwa setiap pasien yang diperiksa oleh tim penjaringan lapangan saat tes massal juga diwajibkan memenuhi protokol kesehatan yang sudah ditentukan seperti mencuci tangan sebelum dan sesudah melalukan tes.
“Demikian juga halnya pasien diharuskan cuci tangan dengan sabun atau handsanitizer setelah mendapatkan pelayanan, sehingga tidak terjadi penularan virus,” tambahnya.
Kesimpulan
Narasi yang beredar di wilayah Semarang tersebut diketahui tidak sesuai dengan fakta. Hal itu disampaikan langsung oleh Dinas Kesehatan Kota Semarang, yang menyatakan bahwa petugas rapid atau swab test selalu mengganti sarung tangan setiap kali ganti pasien.
Rujukan
- https://www.timesindonesia.co.id/read/news/274880/dinkes-kota-semarang-sanggah-berita-hoaks-penularan-covid19-saat-tes-massal
- https://jateng.tribunnews.com/2020/05/31/dinkes-semarang-kena-serangan-hoaks-sarung-tangan-rapid-test-massal-bikin-penularan-virus-corona
- https://jogja.suara.com/read/2020/05/05/191649/cerita-petugas-pengambil-swab-rsud-wates-dibuat-tak-bisa-tidur-semalaman