(GFD-2020-3831) [SALAH] Pasar Tebet Barat Ditutup Total Karena Ada Pedagang Positif Corona

Sumber: whatsapp.com
Tanggal publish: 15/04/2020

Berita

Beredar informasi yang menyebutkan Pasar Tebet Barat ditutup lantaran ada pedagang terpapar virus Corona atau wabah COVID-19. Dalam pesan itu juga disebutkan bahwa terdapat dua orang karyawan toko yang positif dan 12 orang lainnya saspek. Berikut kutipan narasinya:

“*Breaking news* Orang Tampa Gejala - OTG
(semoga jadi PERHATIAN berSAMA)

*JUST INFO* _*Pasar Tebet Barat*_ ditutup total karena pemilik _*Toko Kristal*_ di lantai 2 positif dan meninggal kemarin, lalu Kepala Pasar Jaya Tebet Barat inisiatif untuk rapid test ke semua pedagang Pasar Tebet Barat, hasilnya : _*2 orang karyawan toko kristal positif, dan 12 orang suspect*_ Hebatnya ke-14 orang itu baik2 aja, gak demam, gak sakit tenggorokan atau sesak nafas. Terinfeksi tanpa gejala, akhirnya dibawa langsung ke Wisma Atlet dan semua pedagang Pasar Tebet Barat wajib karantina mandiri di rumah dibawah Dinkes.”

Hasil Cek Fakta

Melalui hasil penelusuran, diketahui bahwa informasi tersebut tidak benar. Camat Tebet, Jakarta Selatan, Dyan Airlangga membantah kabar penutupan pasar itu karena ada pedagang terpapar COVID-19.

"Itu hoaks, pasar tetap buka tidak ada penutupan," kata Dyan di Jakarta, Rabu (15/4/2020).

Dyan mengaku telah menghubungi Kepala Pasar Tebet Barat untuk mengkonfirmasi pesan berantai di media sosial bahwa dua pedagang yang positif Corona Covid-19. "Itu hoaks, saya sudah hubungi langsung kepala pasarnya," kata Dyan.

Dyan mengatakan, di wilayah Tebet terdapat tiga pasar, yakni Tebet Barat, Tebet Timur dan Bukit Duri. Ketiga pasar ini tetap beroperasi melayani sejak awal pandemi Corona.

Camat Tebet memastikan pasar-pasar tetap beroperasi melayani pembeli selama masa tanggap darurat Corona dengan menyediakan kebutuhan pokok.

"Sesuai arahan Gubernur, pasar tetap beroperasi untuk menyediakan kebutuhan pokok masyarakat," kata Dyan.

Kesimpulan

Berdasarkan penjelasan tersebut, maka informasi yang beredar tidak benar. Oleh sebab itu, maka konten informasi tersebut masuk ke dalam kategori Fabricated Content atau Konten Palsu.

Rujukan