(GFD-2020-3739) [SALAH] Obat Avigan yang Dipesan Jokowi adalah Obat Pembunuh Janin

Sumber: facebook.com
Tanggal publish: 24/03/2020

Berita

Akun Facebook Soetris’no Love’athlete Lovemira’e memposting tangkapan layar Whatsapp yang menyebutkan bahwa obat yang dipesan Jokowi merupakan obat pembunuh janin, pesan itu juga disertai link artikel milik portal media liputan6.com yang sebelumnya berjudul “Dipesan Jokowi, Avigan Obat Covid-19 Ditolak Korea Selatan.” Berikut kutipan narasinya:

“TERNYATA OBAT PEMBUNUH JANIN YANG MAU DIBELI JUTAAN KARTON!!!
RAKYAT TENTU BERTANYA, APA SEBENAR NYA NIAT TULUS REZIM PENGUASA?????
MAU MENGOBATI, APA KEPENiGIN GENOCIDE/PEMBUNUHAN MASSIVE JUTAAN BAYI INDONESIA PENERUS BANGSA INI?????
(ESTEPE)”

Hasil Cek Fakta

Setelah ditelusuri, dalam artikel liputan6.com tersebut tidak ditemukan pernyataan bahwa Avigan merupakan obat pembunuh janin yang seperti disebutkan dalam narasi Whatsapp, pada artikel liputan6.com pun judulnya telah diganti menjadi “Korea Selatan Pilih Remdesivir Sebagai Obat Corona COVID-19”.

Dikutip dari kompas.com, obat Avigan tidak boleh dikonsumsi oleh wanita hamil, Avigan memberi pengaruh pada bentuk janin, obat ini harus digunakan dengan sangat hati-hati di bawah pengawasan ketat tim medis.

Melalui penelusuran lebih lanjut, melansir dari portal media Jepang themainici.jp, bahwa Avigan memang mempunyai efek samping, hal ini terjadi jika wanita hamil dan pria yang sedang mencoba untuk memiliki anak, mengonsumsi Avigan.

Avigan atau yang mempunyai nama lain Favipiravir sendiri adalah obat antivirus dari Jepang yang dikembangkan oleh perusahaan Fujifilm Toyama Chemical dan diproduksi Zheijang Hisun Pharmaceutical. Avigan awalnya dikonsumsi untuk mengobati flu, namun otoritas medis di China menguji obat ini pada 340 pasien dan terbukti mampu mengurangi waktu pemulihan dan meningkatkan kondisi paru-paru pasien yang terinfeksi COVID-19.

Kesimpulan

Atas beredarnya informasi yang menyebutkan bahwa obat Avigan yang dipesan Jokowi merupakan obat pembunuh janin adalah tidak benar dan masuk ke dalam kategori Konten yang Salah.

Rujukan