(GFD-2020-3688) [SALAH] “Chloroquine (Obat Malaria Klorokuin) bisa menyembuhkan covid-19”

Sumber: www.whatsapp.com
Tanggal publish: 17/03/2020

Berita

Janet Diaz, kepala perawatan klinis dalam Program Emergensi WHO, membantah klorokuin efektif menyembuhkan pasien COVID-19 saat ini. Para ahli juga memperingatkan agar tidak minum obat klorokuin fosfat tanpa resep dokter.
Beredar klaim yang menyatakan bahwa obat antimalaria chloroquine phosphate atau klorokuin fosfat dapat menyembuhkan pasien virus corona atau COVID-19.

Hasil Cek Fakta

PENJELASAN

Kabar yang juga beredar dalam pesan suara WhatsApp di Nigeria itu, ternyata tidak benar. Pasalnya, penelitian soal efektivitas klorokuin untuk mengobati pasien COVID-19 di jurnal PubMed tersebut masih sebatas hipotesis awal. Risetnya pun masih berlangsung hingga sekarang.

Janet Diaz, kepala perawatan klinis dalam Program Emergensi WHO, sudah pernah membantah klorokuin memiliki bukti untuk menyembuhkan pasien COVID-19. Bantahan ini disampaikan dalam konferensi pers pada 20 Februari 2020 lalu.

“Untuk klorokuin, tidak ada bukti bahwa itu adalah pengobatan (COVID-19) yang efektif saat ini,” katanya, seperti dikutip AFP.

Ia juga menegaskan, bahwa sampai saat ini belum ada vaksin atau obat antivirus spesifik untuk mencegah atau mengobati COVID-19.

Para ahli juga memperingatkan agar tidak minum obat klorokuin fosfat tanpa resep dokter. Pejabat Inggris telah membuka penyelidikan ke situs web ilegal yang menjual obat malaria itu beralamat coronavirusmedication.co.uk, menyusul investigasi yang dilakukan AFP.

Sementara sejumlah dokter di Lagos, Nigeria, mengatakan, rekomendasi dosis penggunaan klorokuin yang beredar lewat pesan WhatsApp itu melebihi resep untuk pengobatan malaria, sebelum obat itu dilarang di Nigeria. Sebagai catatan, saat ini obat antimalaria klorokuin telah dilarang di Nigeria sejak 2005, setelah WHO memperingatkan tingkat kegagalan obat yang tinggi dan temuan kasus resistensi obat di beberapa negara.

Hal senada juga diungkap oleh Goke Akinrogunde, Direktur Klinis di GTAK Health Clinic di Lagos, yang menyebut, takaran 500 mg selama delapan hari dapat menyebabkan overdosis. Ketika obat itu masih boleh digunakan untuk menyembuhkan malaria di Nigeria, pengobatan hanya akan berlangsung selama tiga hari.

Ajibola Anjorin, seorang dokter kesehatan masyarakat yang bekerja untuk Saving One Million Lives bentukan WHO di Nigeria Utara mengatakan, bahwa sebelum klorokuin dilarang, dosis biasa untuk orang dewasa hanya dua tablet 200 mg diminum dua kali sehari, dan dikonsumsi sampai lima dosis.

Menurut Badan Pengawas Obat-obatan dan Produk Kesehatan (MHRA) Inggris, obat semacam itu hanya dapat dijual oleh apotek secara online dengan izin, itupun dengan syarat bahwa apotek tersebut juga punya outlet fisik di Inggris.

“Keselamatan pasien adalah prioritas utama kami dan kami akan menyelidiki dan mengambil tindakan terhadap mereka yang bertindak tanpa memperhatikan kesehatan masyarakat,” kata perwakilan MHRA kepada AFP lewat pernyataan tertulis pada Senin (9/3).

Rujukan