(GFD-2020-3639) [SALAH] Video “ERDOGAN KIRIM 5000 PASUKAN KE INDIA”

Sumber: Sosial Media
Tanggal publish: 10/03/2020

Berita

Tidak ditemukan informasi bahwa Erdogan mengirim 5 ribu tentara ke India karena muslim dianiaya di video itu. Tidak ditemukan pula pemberitaan tentang pengiriman pasukan oleh Erdogan ke India.

Beredar video dengan narasi Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengirim 5 ribu tentara ke India mengirim di YouTube.

Salah satunya diunggah kanal Berita Top ( bit.ly/2wFtIEI ) pada 5 Maret 2020. Akun ini menulis judul “ERDOGAN KIRIM 5000 PASUKAN KE INDIA !! ERDOGAN KEJAAN ISLAM ”dan deskripsi;

“ERDOGAN KIRIM 5000 PASUKAN KE INDIA !! ERDOGAN KEJAAN ISLAM # erdogankirimpasukan # erdogankejaanislam # erdogankirimpasukankeindia ”

Narasi lengkap yang disediakan di dalam video ada di bagian PENJELASAN

Hasil Cek Fakta

PENJELASAN

Berdasarkan penelusuran Tim CekFakta Tempo dengan alat pemeriksa plagiarisme, ditemukan narasi pada video tersebut merupakan saduran dari dua artikel berbeda yang dimuat oleh situs Viva.co.id dan situs Minanews.net . Namun, artikel kedua yang narasinya dibacakan oleh narator dalam video itu digabungkan secara tidak berurutan.

Dalam artikel yang dikutip oleh video yang dikutip narasi itu, tidak ditemukan informasi bahwa Erdogan mengirim 5 ribu tentara ke India karena muslim di sana dianiaya. Tidak ditemukan pula pemberitaan tentang pengiriman pasukan oleh Erdogan ke India.

Di bagian awal, narator membacakan paragraf pertama dan kedua artikel Viva. Selanjutnya, narator membacakan artikel Minanews secara keseluruhan. Kemudian, narator membacakan kembali artikel Viva, dari paragraf sampai selesai.

Artikel Viva yang dikutip oleh video berjudul "Kemarahan Besar Erdogan Melihat Pembantaian Umat Muslim di India", sebagaimana dikutip pada 29 Februari 2020. Sementara artikel Minanews yang disadur oleh video itu berjudul "Zakir Naik Serukan Pemimpin Muslim Dunia Bela Muslim India", sebut pada 1 Maret 2020.

Setelah dua artikel yang diterbitkan seluruhnya, tidak ditemukan informasi tentang Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengirim 5 ribu tentara ke India karena muslim di sana dianiaya. Saat dicek di mesin pencarian Google, tidak ditemukan pula bantuan tentang pengiriman pasukan oleh Erdogan ke India.

Artikel Viva hanya memuat berita tentang reaksi Erdogan kompilasi berita pembantaian berdarah yang dipahami kaum muslim di India. “India saat ini menjadi negara di mana pembantaian telah meluas. Pembantaian apa? Pembantaian muslim. Oleh siapa? Hindu, ”kata Erdogan di Ankara seperti dilansir Monitor Timur Tengah pada 28 Februari 2020.

Selain itu, artikel Viva memberitakan keputusan Menteri Agama Fachrul Razi terkait dengan peristiwa yang terjadi di India tersebut. Fachrul mengimbau umat beragama di India tidak merusak nilai atas agama. Artikel ini ditulis untuk meminta Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) kepada pemerintah India untuk segera mendamaikan bentrokan antara muslim dan kaum Hindu di sana.

Sementara artikel Minanews mempublikasikan seruan Zakir Naik untuk para pemimpin muslim dunia untuk tidak tinggal diam melihat penganiyaan terhadap kaum muslim di India. “Seruan tulus kepada para muslim di seluruh dunia untuk membicarakan penganiayaan melawan saudara-saudari muslim kita di New Delhi, India,” ujar Zakir Naik di Facebook pada 29 Februari 2020.

Zakir naik juga mengundang seluruh umat Islam berjuang sesuai kemampuan untuk melawan tindak penganiayaan yang terus meningkat. "Mari kita semua melakukan sesuai dengan kebutuhan kita untuk membicarakan yang tertindas dan berbicara tentang ketidakadilan ini," katanya. Ia lantas mengutip sebuah, “Seorang muslim adalah saudara bagi muslim lainnya. Dia tidak boleh menindas dan pergi (yang sedang tertindas). "

Berikut narasi lengkap yang terdapat dalam video berikut:
“Presiden Turki Erdogan kirim 5 ribu pasukan ke Di dia. Presiden Turki. Recep Tayyip. Erdogan langsung meradang saat mengetahui kabar pembantaian berdarah yang dialami warga muslim di India, beberapa hari yang lalu. Maklum, Erdogan selama ini dikenal sebagai simbol diterima negara Islam. “India saat ini menjadi negara di mana pembantaian telah meluas. Pembantaian apa? Pembantaian muslim. Oleh siapa? Hindu, ”kata Erdogan,
Tidak hanya itu, dokter Zakir Naik juga menyerukan kepada para pemimpin-pemimpin muslim dunia untuk tidak diam saja melihat penganiyaan yang dikembangkan oleh muslim India di New Dehli. Ia mengatakan lebih dari 30 muslim terbunuh dan lebih dari 250 orang lainnya terluka, lebih karena serangan peluru.
Bahkan, penyerang juga membalikkan bayi dan menghancurkan rumah, toko, dan tempat ibadah lumat muslim. Melihat kondisi tersebut, Zakir mengajak umat muslim untuk berjuang sesuai dengan kemampuan melawan penganiayaan yang terus meningkat.
India memang tengah menjadi sorotan dunia setelah meletus kerusuhan berdarah di New Delhi yang menewaskan korban jiwa tak berdosa. Data terakhir korban meninggal mencapai lebih dari 42 orang. Korban luka mencapai putaran. Kerusuhan yang meletus di New Delhi dipicu dengan pro-kontra UU Kewarganegaraan yang antimuslim. Dan ini menjadi kerusuhan berlatar belakang agama yang terburuk setelah tahun 2002 Dimana saat ini lebih dari seribu orang meninggal.
Aksi keji di New Delhi ini juga mendapat reaksi keras di Indonesia. Menteri Agama (Menag) Fachrul Razi prihatin dan mengecam keras atas alasan agama tersebut. Menag mengimbau agar umat beragama di India tidak merusak nilai atas agama.
Sementara Pengurus Besar Nahdlatul Ulama atau PBNU meminta pemerintah India melakukan langkah-langkah yang strategis untuk segera memperbaiki masalah-masalah di dalam negerinya terkait bentrokan antara muslim dan kaum Hindu garis keras yang berkaitan dengan bantuan. ”

Rujukan