(GFD-2020-3481) [SALAH] “singapore seperti china komunis yang membenci Islam”

Sumber: Sosial Media
Tanggal publish: 02/01/2020

Berita

Tidak ada kaitannya dengan narasi/klaim SUMBER, latihan anti-terorisme “Hearbeat” adalah untuk melatih staf Masjid kemampuan untuk menjalankan protokol “SGSecure” dan kemampuan untuk melakukan pertolongan pertama.

NARASI

“Polisi kafir Singapore menggelar latihan penanggulangan teroristme di Masjid dgn tetep memakai sepatu najis di dalam karpet masjid..

Laknatullah alaihim..!!!

Sejak di kuasai oleh china,singapore tidak ubahnya sprt china komunis yang membenci Islam..!!!”.

Hasil Cek Fakta

PENJELASAN


(1) http://bit.ly/2rhTadC / http://bit.ly/2MxVN7S, First Draft News: “Konten yang Salah

Ketika konten yang asli dipadankan dengan konteks informasi yang salah”.

* SUMBER membagikan foto-foto kegiatan latihan anti-terorisme “Hearbeat” di Masjid Sultan Singapura.

* SUMBER menambahkan narasi yang memelintir konteks dari foto yang dibagikan, latihan anti-terorisme tidak ada kaitannya dengan klaim “china komunis” dan “membenci Islam” karena latihan ini justru untuk membantu pemeluk agama Islam jika terjadi serangan di Masjid.



(2) SINGAPORE POLICE FORCE: “Latihan kontra-terorisme dengan nama sandi ‘Heartbeat’ diadakan di Masjid Sultan pada 24 November 2019. Angkatan Kepolisian Singapura (SPF), Angkatan Pertahanan Sipil Singapura (SCDF) dan Masjid Sultan, bersama-sama menyelenggarakan latihan, yang melibatkan simulasi serangan teror di tempat ibadah.

Dalam persiapan untuk latihan ini, sekitar 60 staf dan sukarelawan dari Masjid Sultan dilatih tentang protokol SGSecure “Run, Hide, Tell” dan Peningkatan Keterampilan Pertolongan Pertama (IFAS) “Press, Tie, Tell”, yang juga dieksekusi dalam latihan tersebut. Latihan table-top (TTX) juga dilakukan bersama oleh Kepolisian Singapura dan Masjid Sultan dengan tujuan mengidentifikasi kesenjangan dalam rencana respons mereka. TTX ini mengambil referensi dari ‘Panduan TTX untuk Tempat Kerja’, yang diproduksi bersama oleh SPF dan Kementerian Tenaga Kerja untuk membantu dan mendorong semua tempat kerja untuk melakukan TTX.”

Google Translate, selengkapnya di http://bit.ly/2u1Ctrf / http://archive.md/Nwzd8 (arsip cadangan).

======

Rujukan