SuaraJakarta.id - Sebuah unggahan di media sosial mengklaim bahwa Menteri Investasi Bahlil Lahadalia diberhentikan dari jabatannya oleh Presiden Prabowo Subianto karena dinilai telah “membohongi soal kondisi listrik di Aceh” ketika melapor kepada Presiden.
Narasi dramatis ini langsung menjadi perbincangan hangat di kalangan warganet, terutama di sejumlah grup politik dan komunitas daring.
Akun Facebook “Metaberita” pada Rabu (10/12/2025) membagikan gambar [arsip], isinya memperlihatkan Bahlil Lahadalia berjabat tangan dengan Presiden Prabowo.
Unggahan disertai narasi:
“Bohongi Presiden Prabowo dan Warga Aceh Soal Kondisi Listrik di Aceh Sudah Pulih 93 Persen dan Menyala, Prabowo Pecat Bahlil dari Kursi Menteri”.
Namun sebelum Anda mengambil kesimpulan atau ikut menyebarkannya, simak dulu hasil cek fakta yang sebenarnya. Karena klaim ini ternyata tidak benar dan menyesatkan.
Unggahan viral itu menampilkan teks naratif yang seolah-olah merinci kejadian sebagai berikut:
Tim pemeriksa fakta dari TurnBackHoax.ID / Mafindo melakukan penelusuran mendalam terhadap klaim ini, dan menemukan:
Dengan kata lain, narasi dalam unggahan itu tidak berdasar fakta yang bisa diverifikasi.
(GFD--31180) Cek Fakta: Viral Bahlil Dipecat karena Bohongi Prabowo Soal Kondisi Listrik di Aceh, Benarkah?
Sumber:Berita
Hasil Cek Fakta
Kesimpulan
Klaim bahwa Bahlil Lahadalia dipecat karena berbohong kepada Presiden Prabowo tentang kondisi listrik di Aceh adalah salah dan menyesatkan.
Unggahan yang beredar merupakan konten palsu (fabricated content) yang memanfaatkan isu sensitif untuk menarik perhatian publik. Tidak ada bukti resmi maupun pemberitaan media kredibel yang mendukung narasi tersebut.
Konten seperti ini sering memanfaatkan nama pejabat publik dan situasi bencana agar terlihat “sensasional”, padahal:
Tips Cek Fakta Sebelum MenyebarkanSebelum Anda membagikan unggahan yang tampak sensasional seperti ini:
Langkah sederhana ini dapat membantu Anda menghindari ikut menyebarkan informasi yang salah.
Unggahan yang beredar merupakan konten palsu (fabricated content) yang memanfaatkan isu sensitif untuk menarik perhatian publik. Tidak ada bukti resmi maupun pemberitaan media kredibel yang mendukung narasi tersebut.
Konten seperti ini sering memanfaatkan nama pejabat publik dan situasi bencana agar terlihat “sensasional”, padahal:
Tips Cek Fakta Sebelum MenyebarkanSebelum Anda membagikan unggahan yang tampak sensasional seperti ini:
Langkah sederhana ini dapat membantu Anda menghindari ikut menyebarkan informasi yang salah.