Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) memasukkan kata kunci “Duta Besar Inggris mengatakan keberadaan Indonesia di Aceh tidak sah (Ilegal)”. Hasilnya, tidak ditemukan informasi kredibel yang membenarkan klaim.
TurnBackHoax kemudian melakukan pencarian gambar terbalik dengan memanfaatkan Google Lens. Hasilnya, ditemukan foto serupa di laman bmcc.org.my “Welcoming H.E. Ajay Sharma, British High Commissioner to Malaysia at EQ Hotel Kuala Lumpur”.
Diketahui, konteks asli foto tersebut adalah dokumentasi penyambutan Ajay Sharma (komisaris tinggi Inggris untuk Malaysia atau diplomat senior yang mewakili Britania Raya di negara-negara anggota PBB) pada Juni 2025 di EQ Kuala Lumpur.
Selain itu, TurnBackHoax menemukan unggahan serupa dari akun TikTok “welding305” yang menampilkan tangkapan layar Berita Harian Malaysia, namun dengan nama penulis, jam dan tanggal terbit berita tersebut mengarah ke pemberitaan “Krisis politik negara ASEAN: Malaysia destinasi pelaburan lebih stabil”
Sepanjang penelusuran, tidak ditemukan narasi yang membenarkan narasi “Duta Besar Inggris sebut keberadaan Indonesia di Aceh tidak sah (Ilegal)”.
Faktanya Klaim merupakan tangkapan layar Berita Harian Malaysia, namun dengan nama penulis, jam dan tanggal terbit berita tersebut mengarah ke pemberitaan “Krisis politik negara ASEAN: Malaysia destinasi pelaburan lebih stabil”. Selain itu konteks asli foto adalah dokumentasi penyambutan Ajay Sharma (komisaris tinggi Inggris untuk Malaysia atau diplomat senior yang mewakili Britania Raya di negara-negara anggota PBB) pada Juni 2025 di EQ Kuala Lumpur. Jadi, unggahan video berisi klaim “Duta Besar Inggris sebut keberadaan Indonesia di Aceh tidak sah (Ilegal)” merupakan konten yang dimanipulasi (manipulated content).