(GFD-2025-30684) CEK FAKTA: Hoaks! Video Hiu Nyasar di Banjir Sumatera Barat

Sumber:
Tanggal publish: 12/12/2025

Berita

Beredar sebuah video berdurasi delapan detik di TikTok yang memperlihatkan seorang reporter tengah melaporkan banjir dari atas perahu karet. Di belakangnya tampak sebuah sirip hiu muncul dari genangan air, seolah-olah ada hiu yang tersesat ke wilayah banjir besar di Sumatera Barat. Unggahan tersebut disertai narasi yang menyebutkan bahwa keberadaan hiu itu membuat warga panik.

Narasi dalam unggahan tersebut berbunyi:
“Alamat Ada HiU Nyasar di Banjir Besar”

https://www.tiktok.com/@gheryakbar/video/7577617768539901205?_r=1&_t=ZS-91zX5LpFmQm

Lantas, benarkah kabar tersebut?

Hasil Cek Fakta

Tim Cek Fakta TIMES Indonesia menelusuri video dan klaim yang beredar. Hasil pemeriksaan awal menunjukkan bahwa tidak ada laporan resmi dari pemerintah daerah, BPBD, kepolisian, maupun media kredibel di Sumatera Barat mengenai kemunculan hiu di lokasi banjir.

Tim kemudian melakukan analisis teknis terhadap video tersebut menggunakan alat deteksi konten berbasis kecerdasan buatan (AI) Hive Moderation.

Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa video yang memperlihatkan sirip hiu muncul di belakang reporter tersebut 99,9 persen merupakan hasil rekayasa visual berbasis kecerdasan buatan (AI). Dengan kata lain, elemen kemunculan hiu dalam video itu tidak nyata dan ditambahkan melalui proses manipulasi digital.

Tidak ditemukan bukti bahwa hiu terseret arus banjir ke pemukiman warga di Sumatera Barat. Konten semacam ini kerap muncul saat terjadi bencana alam, terutama untuk memancing perhatian publik melalui visual dramatis yang sebenarnya tidak mencerminkan kondisi di lapangan.

Kesimpulan

Klaim bahwa terdapat hiu yang tersesat di banjir Sumatera Barat adalah Hoaks. Video yang beredar merupakan konten manipulatif berbasis kecerdasan buatan (AI) dan tidak memiliki dasar fakta. Sampai saat ini tidak ada bukti atau laporan resmi yang mendukung klaim tersebut. Konten ini tergolong Fabricated Content, yaitu disinformasi yang dibuat melalui media rekayasa AI untuk membangun narasi palsu.

Rujukan