Berita
Beredar unggahan foto [arsip] dari akun Instagram “omahsebumi” pada Rabu (3/12/2025). Isinya memperlihatkan tangkapan layar berita berjudul "Presiden Prabowo Tetapkan Banjir Aceh Dan Sumatera Jadi Bencana Nasional". Gambar itu juga mencantumkan atribusi media Tribun Network dan Serambinews.com.
Unggahan disertai narasi sebagai berikut:
“Perjuangan kita memviralkan membuahkan hasil lagi! Kawal terus kawan-kawan! Tetap berisik, suarakan kabar saudara kita di Aceh Tengah
Presiden Prabowo, Tetapkan Banjir Aceh dan Sumatera Jadi Bencana Nasional”
Hingga Rabu (10/12/2025) unggahan telah mendapatkan 6.882 tanda suka.
Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) menelusuri tangkapan layar dari foto melalui Google Lens. Hasil penelusuran menunjukkan bahwa gambar tersebut merupakan hasil manipulasi artikel Serambinews.com “Aceh - Sumbar Menyerah: Yang Mulia Presiden Prabowo, Tetapkan Banjir Sumatera Jadi Bencana Nasional”. Karya Agus Ramadhan, terbit pada Selasa (2/12/2025). Artikel asli berisi permohonan sejumlah kepala daerah agar Presiden Prabowo menaikkan status bencana, bukan pernyataan bahwa status nasional telah ditetapkan.
Dalam laporan tersebut, Bupati Nagan Raya Teuku Raja Keumangan menyatakan daerahnya tidak mampu menangani banjir dan longsor karena keterbatasan anggaran. Ia berharap pemerintah pusat segera menetapkan status bencana nasional. Gubernur Sumatra Barat Mahyeldi juga menyampaikan permintaan serupa mengingat kerusakan luas yang terjadi sejak pekan sebelumnya.
TurnBackHoax kemudian melakukan penelusuran dengan memasukkan kata kunci “Prabowo tetapkan banjir Sumatra sebagai bencana nasional” ke mesin pencarian Google. Hasil pencarian menunjukkan bahwa hingga artikel ini diterbitkan, pemerintah belum menetapkan banjir di Sumatra sebagai bencana nasional.
Faktanya, pemerintah belum menetapkan banjir di Sumatra sebagai bencana nasional. Dengan demikian, unggahan video berisi klaim “Presiden Prabowo tetapkan banjir Sumatra sebagai bencana nasional 3 desember 2025” adalah konten yang dimanipulasi (manipulated content).