(GFD-2025-30642) Cek Fakta: Hoaks Tautan Pendaftaran Bantuan Dana dari Australia Sambut Natal dan Tahun Baru

Sumber:
Tanggal publish: 09/12/2025

Berita


Liputan6.com, Jakarta - Beredar di media sosial postingan pendaftaran bantuan dana dari Australia untuk menyambut Natal dan Tahun Baru bagi masyarakat yang membutuhkan. Postingan itu beredar sejak pekan lalu.
Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 4 Desember 2025.
Berikut isi postingannya:
"Shalom
Untuk menyambut hari Natal dan Tahun Baru DAP BIMAS AUSTRALIA menyalurkan dana bantuan
Daftarkan diri anda sekarang juga Bantuan dari DAP BIMAS AUSTRALIA
Untuk saudara/saudari keristen maupun non keristen Bantuan modal usaha dan tempat ibadah,yatim piatu dll
Cara daftar silahkan chat melalui messenger"
Lalu benarkah postingan pendaftaran bantuan dana dari Australia untuk menyambut Natal dan Tahun Baru bagi masyarakat yang membutuhkan?
 

Hasil Cek Fakta


Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dan menemukan konten seperti ini merupakan hoaks yang berulang. Kedubes Australia pernah membuat imbauan agar masyarakat tidak tergiur penipuan yang mencatut nama Kedubes Australia. Imbauan itu diunggah di akun Instagramnya, @kedubesaustralia pada 18 Juni 2025.
"PERINGATAN PENIPUAN
Kami menyadari adanya penipuan yang melibatkan video yang dimanipulasi dan diklaim berasal dari pejabat Kedutaan Besar Australia.
Harap berhati-hati dan jangan membagikan informasi pribadi atau berinteraksi dengan akun WhatsApp maupun media sosial yang tidak resmi dalam bentuk apa pun.
Situs web dan akun media sosial resmi Kedutaan Besar Australia adalah:
Situs web: https://indonesia.embassy.gov.au
Instagram: kedubesaustralia
X: @DubesAustralia
Facebook: Australian Embassy - Jakarta, Indonesia
LinkedIn: Australian Embassy, Indonesia
YouTube: @AustralianEmbassyJakarta
Jika Anda menemukan akun yang mencurigakan, harap laporkan dan beri tahu kami."
Selain itu Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dan menemukan bantahan dari Dirjen Bimas Kristen. Bantahan itu disampaikan dalam situs resminya Bimaskristen.kemenag.go.id.
Dalam keterangan resminya, Dirjen Bimas Kristen menegaskan bahwa belakangan ini banyak beredar pesan berantai maupun informasi menyesatkan yang menggunakan nama Ditjen Bimas Kristen dengan iming-iming tertentu. Hal ini dinilai berpotensi meresahkan masyarakat dan mencoreng nama baik lembaga.
"Seluruh informasi resmi Ditjen Bimas Kristen hanya disampaikan melalui kanal resmi, yakni website bimaskristen.kemenag.go.id dan media sosial resmi Ditjen Bimas Kristen Kemenag," Jeane menegaskan.
Melalui surat edaran tersebut, umat Kristen di seluruh Indonesia, pimpinan sinode, pengurus gereja, penyuluh agama, hingga lembaga keagamaan Kristen diimbau untuk:
1.Tidak mudah percaya terhadap berita atau pesan dari sumber yang tidak jelas.
2. Melakukan cek dan ricek sebelum menyebarkan informasi.
3. Segera melaporkan kepada aparat terkait atau Ditjen Bimas Kristen apabila menemukan penyalahgunaan nama lembaga.
Ditjen Bimas Kristen menegaskan bahwa segala kerugian akibat penipuan yang mengatasnamakan lembaga adalah tanggung jawab pihak pelaku, bukan Ditjen Bimas Kristen.
"Marilah kita jadikan ruang digital sebagai sarana berkat, bukan sumber keresahan. Bijaklah dalam bermedia sosial dan bersama-sama menjaga nama baik Gereja serta bangsa," tulis Jeane dalam edaran tersebut.
Selain itu dalam kolom komentar dalam postingan itu terdapat ajakan untuk menghubungi pesan pribadi yang terdapat pada akun tersebut. Ini merupakan modus agar masyarakat mengklik tautan menuju website yang bisa mencuri data ataupun terhubung dengan pinjaman online ilegal.

Kesimpulan


Postingan pendaftaran bantuan dana dari Australia untuk menyambut Natal dan Tahun Baru bagi masyarakat yang membutuhkan adalah hoaks.

Rujukan