(GFD-2025-30597) Keliru: Kementerian Agama Bagikan Bantuan untuk Warga Nonmuslim dan Gereja

Sumber:
Tanggal publish: 08/12/2025

Berita

KONTEN dengan klaim Kementerian Agama bakal membagikan bantuan bagi warga nonmuslim dan gereja senilai Rp 100 juta hingga Rp 2 miliar beredar di Facebook [arsip]. Bantuan itu disebut berasal dari Australia melalui Direct Aid Program (DAP). 

Unggahan tersebut memuat tangkapan layar surat edaran berkop Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Kristen Kementerian Agama. Narasi dalam konten menyebutkan Wakil Duta Besar Australia telah menyalurkan dana bantuan Direct Aid Program bagi nonmuslim dan gereja ke seluruh pelosok Indonesia.



Benarkah Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Kristen Kementerian Agama menerbitkan surat edaran mengenai bantuan untuk warga nonmuslim dan gereja?

Hasil Cek Fakta

Tempo memverifikasi narasi tersebut dengan mewawancarai Kementerian Agama serta menelusuri situs-situs kredibel. Hasilnya, surat edaran itu palsu dan Kementerian Agama tidak pernah membagikan bantuan dari Australia.

Kepala Biro Humas dan Komunikasi Publik Kementerian Agama, Thobib Al-Asyhar, membantah pernah menyebarkan surat seperti yang beredar di Facebook tersebut.

"Berdasarkan info Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Kristen, konten itu hoaks. Jadi abaikan saja," kata Thobib kepada Tempo, Jumat, 5 Desember 2025.

Thobib lantas membagikan surat edaran Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Kristen bernomor B-431/DJIV/HM 00/09/2025. Surat itu berisi imbauan agar masyarakat mewaspadai maraknya konten palsu yang mencatut nama lembaga tersebut. 

Seluruh informasi resmi terkait Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Kristen Kementerian Agama hanya disampaikan melalui kanal resmi www.bimaskristen.kemenag.go.id dan akun media sosial yakni Instagram, Facebook, X, YouTube dan TikTok.

"Segala bentuk kerugian yang timbul menjadi tanggung jawab pihak yang bersangkutan, dan Ditjen Bimas Kristen tidak bertanggung jawab atas hal tersebut," bunyi penggalan surat resmi itu.

Tempo turut menyandingkan format surat di Facebook dengan dokumen asli. Perbedaan mencolok langsung terlihat. Surat palsu itu tak mencantumkan nomor dan judul surat. Kejanggalan lain tampak pada format tulisan serta absennya stempel dan tanda tangan pejabat.

Kesimpulan

Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa konten dengan klaim Kementerian Agama membagikan bantuan dari Australia untuk warga nonmuslim dan gereja adalah keliru.

Rujukan