(GFD-2025-30581) Cek Fakta: Video Viral Harimau Hanyut Terseret Banjir Sibolga

Sumber:
Tanggal publish: 06/12/2025

Berita



Murianews, Kudus – Sebuah video menggambarkan seekor harimau terseret banjir Sibolga viral di media sosial, baru-baru ini. Setelah Tim Cek Fakta Murianews.com menelusurinya, video tersebut merupakan hoaks.



Video berdurasi 10 detik itu salah satunya disebarkan akun TikTok bernama kora.ai8. Dalam video tampak seekor harimau bertahan di atas selembar seng yang hanyut terseret banjir Sibolga.



”Banjir besar yang terjadi di Sibolga, Sumatra… bukan cuma manusia yang terdampak.



Hewan-hewan di hutan ikut hanyut, termasuk seekor harimau ini.



Dia cuma bertahan di atas lembaran seng, kebawa arus kecoklatan yang deras… matanya kosong, capek, takut.



Hati saya sakit lihat ini.



Semoga tim penyelamat bisa menemukannya.



Semoga semua korban—manusia dan hewan—dilindungi,” tulis akun tersebut.



Berdasarkan hasil penelusuran Tim Cek Fakta Murianews.com, video tersebut merupakan hoaks. Penelusuran selengkapnya dapat disimak di halaman berikut.



Penelusuran...

Hasil Cek Fakta



Tim Cek Fakta Murianews.com mencoba menelusuri kebenaran dari video harimau hanyut terseret banjir Sibolga itu dengan menggunakan AI detector Hive Moderation.



Perangkat tersebut mampu mendeteksi kecerdasan buatan karena membaca algoritma dalam video tersebut.



Berdasarkan pengecekan menggunakan Hive Moderation menunjukkan, video tersebut memiliki probabilitas 99,9 persen hasil rekayasan kecerdasan buatan atau AI.



Pengecekan menggunakan AI Detector. (Hive Moderation)



Selain itu, hingga kini tidak ada laporan resmi yang menyebutkan adanya harimau yang terbawa banjir di Sibolga, Sumatera.



Kesimpulan…

Kesimpulan



Berdasarkan hasil penelusuran tersebut, Tim Cek Fakta Murianews.com mengkategorikan video harimau hanyut terseret banjir Sibolga merupakan disinformasi jenis satire content.



Hasil pemeriksaan mengunakan AI Detector Hive Moderation menyebutkan video tersebut merupakan hasil rekayasan AI dengan probabilitas 99,9 persen.



Pembuat video mungkin tidak ada niat untuk merugikan. Namun, video yang disebarkan telah mengecoh publik.