(GFD-2025-30537) Cek Fakta: Hoaks Mantan Presiden Jokowi Diberi Gelar Amirul Kazzab dari Kerajaan Arab Saudi

Sumber:
Tanggal publish: 05/12/2025

Berita


Liputan6.com, Jakarta - Beredar di media sosial postingan potongan video berita dari Metro TV dengan judul "Kerajaan Arab Saudi Berikan Gelar Amirul Kazzab bagi Presiden Jokowi". Postingan ini beredar sejak akhir pekan ini.
Salah satu akun ada yang mem-posting-nya di Facebook. Akun itu mengunggahnya pada 4 Desember 2025.
Dalam posting-annya terdapat potongan video berita dari Metro TV dengan judul "Kerajaan Saudi Berikan Gelar Amirul Kazzab Bagi Presiden"
Akun itu menambahkan narasi:
"BODOHNYA METRO TV. Jokowi Mendapat Gelar dari Raja Salman yaitu AMIRUL KAZZAB langsung diberitakan.Tahu tidak apa artinya AMIRUL KAZZAB...???
Amirul = Pemimpin.
Kazzab =Pembohong.
Makanya Sebelum diliput tanya dulu Artinya Amirul Kazzab."
Lalu benarkah postingan potongan video berita dari Metro TV dengan judul "Kerajaan Arab Saudi Berikan Gelar Amirul Kazzab bagi Presiden Jokowi?"

Hasil Cek Fakta


Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dan menemukan video yang identik dengan posting-an.
Video itu diunggah pada akun Metro TV di Youtube pada 2 Maret 2017. Video tersebut berjudul "Pertemuan Raja Salman dan Ulama".
Dalam video berdurasi 10 menit enam detik itu tidak terdapat tulisan di video yang di-posting.
Narasi dalam video asli bertuliskan "Pertemuan Diisi Dialog Dengan Ulama"
Selain itu ada video lain yang diunggah oleh Medcom.id. Video itu diunggah pada 2 Maret 2017 dengan judul "Sambutan Raja Salman Saat Temui Ulama Indonesia"
Dalam unggahan video tersebut juga terdapat narasi "Raja Salman Temui Para Ulama"
Video itu juga disertai artikel sebagai berikut:
"Raja Salman Bin Abdulazis Al Saud memberikan sambutan saat menemui para Ulama di Istana Merdeka. Sebelumnya Presiden Jokowi menyampaikan terima kasih atas ditambahnya kuota haji Indonesia."

Kesimpulan


Postingan potongan video berita dari Metro TV dengan judul Kerajaan Arab Saudi Berikan Gelar Amirul Kazzab bagi Presiden Jokowi adalah hoaks. Faktanya narasi dalam video itu telah diedit.

Rujukan