(GFD-2019-3032) [SALAH]: Seorang Anak SD di Lumajang Lolos Dari Percobaan Penculikan

Sumber: Whatsapp.com
Tanggal publish: 27/08/2019

Berita

Assalmmualaikum pak misman…saya wali murid dri ank Rega adzani fajar syaifudin ingin mmberitahukan….bru saja sewaktu brngkat sekolah ank saya brngkat jln kaki dri rumah k sekolah…tiba2 dihadang 3org laki2 dewasa didekat sawah batalion situ…ank saya lngsung di blekap mulutnya dan diseret mnyeberang jlan mnuju kemobil si pelaku…ank saya brusah ngbrontak dan brteriak tp mlah dipkul dan ditampar oleh pelaku…hampir sja ank sya dimasukkan ke mobil dan akn diculik tp ank sya brhasil lari.kabur dan sembunyi dari pelaku2 trsebut….ank saya hampir mnjadi korban pnculikan….ank saya pun pulang dgn rasa syock dan mnangis smbil mncritakan hal yg tlah dialami baru saja kpada saya.dan saya pun sempat mndatangi tmpat dmna ank saya mau di culik …tp pelaku sudah tdak ad… demikian saya melaporkan kpda pak misman untuk mmberi waktu ank saya unt mnenangkan dri drmah krna syock yg ank saya alami….mohon pngertiannya pak…dan trima kasih. Wassalmmualaikum wr wb.
Hanya sekedar informasi nggeh ibu2,kejadian didepan asrama ,murid SD kepuharjo 2 kelas 4

Hasil Cek Fakta

Setelah ditelusuri oleh Kepala Sekolah SDN Kepuharjo 2 beserta polisi, ternyata kejadian tersebut hanyalah karangan dari RAF belaka. RAF mengarang cerita itu agar tak bersekolah. Ia takut kepada salah satu guru lantaran tak mengerjakan PR Matematika. Orang tua RAF yang sudah memviralkan kejadian penculikan anaknya tersebut di group WhatsApp yang beredar luas di Lumajang, hanya tersipu malu. Ia meminta maaf berkali kali kepada para tetangga maupun ke sesama wali murid.
“Hal ini terjadi murni karena kurangnya pengawasan orang tua terhadap anak, sehingga sang anak dengan tak bertanggung jawab membuat karangan cerita kalau dia selamat dari penculikan. Jika hal ini dibiarkan, bisa saja anak tersebut akan terus suka berbohong sampai dewasa nanti. sangat dibutuhkan peran orang tua dan guru sebagai pendidik untuk mengajarkan budi pekerti tentang kejujuran kepada anak didiknya,” ujar Kapolres Lumajang AKBP Arsal Sahban, Senin (26/8/2019).
Arsal mengatakan kasus ini akhirnya dimediasi. Dan pada akhirnya kasus ini diselesaikan secara kekeluargaan.
“Dalam kasus tersebut, tidak ada yang menuntut lantaran tidak ada yang merasa dirugikan. Namun orang tua dari anak tersebut telah berjanji di depan kepala sekolah dan juga anggota Polres Lumajang untuk lebih mendidik serta siap bertanggung jawab jika hal serupa muncul di kemudian hari” ungkap Arsal.
Namun, atas kejadian ini para orang tua diharapkan dapat mendidik serta meningkatkan pengawasan terhadap anak baik dari sikap serta tingkah lakunya agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.

Rujukan