Berita
Akun Facebook “Chan Gaming” pada Selasa (14/10/2025) membagikan video [arsip] berisi narasi:
“viral di media sosial sebuah rekaman menegangkan dari laut ambalat memperlihatkan sejumlah nelayan Malaysia masuk tanpa izin ke wilayah Indonesia dengan Suara tegas dan sorot mata tajam prajurit TNI Al memberi peringatan keras dari atas kapal patroli berikut rekaman video aslinya
jika kalian tidak segera meninggalkan ambalat maka saya akan menenggelamkan kapal kalian
suasana laut yang tenang seketika berubah tegang. batas negara kehormatan dan kedaulatan dipertaruhkan”
Unggahan disertai takarir:
“Batas Negara Memanas Di laut Ambalat
NKRI HARGA MATI”
Per Selasa (18/11/2025), konten tersebut telah mendapat 12.900-an tanda suka, 500 komentar, dan dibagikan ulang 249 kali.
Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) menganalisis konten menggunakan alat pendeteksi AI, Hive Moderation. Diketahui, video merupakan hasil rekayasa kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI), probabilitas atau kemungkinannya mencapai 86,7 persen.
TurnBackHoax lalu memasukkan kata kunci “TNI akan tenggelamkan kapal Malaysia yang masuk Ambalat” ke mesin pencarian Google. Hasil penelusuran mengarah ke pemberitaan cnnindonesia.com “TNI Kembali Tangkap Kapal Ikan Ilegal Asal Malaysia”, tayang Selasa (7/7/2015). Dalam berita ini, dilaporkan kalau Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Laut pernah menangkap kapal asal Malaysia yang berlayar di perairan Ambalat pada tahun 2015.
Menukil berita kompas.com “Konflik Ambalat Berakhir Dikelola Bersama, Bukan Perang, Bukan Pengadilan”, tayang Minggu (29/6/2025). Berita ini melaporkan kalau Indonesia dan Malaysia memilih langkah untuk mengelola bersama wilayah Laut Ambalat di tengah kebuntuan penyelesaian hukum soal batas landas kontinen.
Sepanjang penelusuran, tidak ditemukan informasi dari sumber kredibel yang membenarkan klaim “video TNI ancam akan tenggelamkan kapal Malaysia yang masuk ke Ambalat”.
Unggahan video berisi klaim “TNI akan menenggelamkan kapal Malaysia yang masuk ke Ambalat” merupakan konten palsu (fabricated content).