(GFD-2025-30112) Sebagian Benar: Makanan Penyembuh Alami Untuk Sejumlah Penyakit

Sumber:
Tanggal publish: 18/11/2025

Berita

SEBUAH konten yang mengklaim berbagai penyakit bisa sembuh hanya dengan buah dan sayuran beredar di Facebook [arsip] pada 28 Oktober 2025.

Di dalamnya tercantum sederet “resep” instan seperti mengatasi rasa lemas dengan telur, dehidrasi dengan semangka, dan sakit perut dengan pepaya. Otot kram disebut pulih dengan air kelapa. Ada pula ramuan jahe untuk meredakan demam atau flu, ceri untuk insomnia, ubi merah untuk menekan darah tinggi, bayam untuk menambah energi, serta madu saat tenggorokan sakit.  



Namun benarkah sejumlah penyakit tersebut dapat diobati dengan aneka sayuran dan buah-buahan tersebut?

Hasil Cek Fakta

Tim Cek Fakta Tempo meminta penjelasan dari staf pengajar Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran, Bandung, dr. Mas Rizky Anggun Adipurna Syamsunarno, MKes, PhD, dan ahli gizi yang juga pendiri dr. Tan Wellbeing Clinic and Remainly Special Needs’ Health, Tan Shot Yen.

Keduanya menegaskan bahwa tidak ada penyakit yang otomatis sembuh hanya dengan mengonsumsi satu jenis makanan. Banyak kondisi tetap memerlukan pemeriksaan dan perawatan medis agar penanganannya tepat.

Telur memang mengandung asam amino lengkap yang dibutuhkan oleh tubuh yang bisa membantu pemulihan otot dan meningkatkan energi. “Telur baik untuk mengatasi lemas setelah berolahraga, kekurangan energi atau pemulihan pasca sakit,” kata Rizky pada Ahad, 16 November 2025. 

Namun, lemas yang disebabkan kurang darah (anemia) atau penyakit kronis lain, kata dia, tidak cukup hanya dengan mengkonsumsi telur. “Harus segera mengunjungi dokter.”

Dikutip dari situs Medicalnewstoday.com, telur memang mengandung beragam nutrisi yang dibutuhkan tubuh untuk memproduksi energi. Departemen Pertanian Amerika Serikat menyatakan satu telur rebus berukuran besar berbobot 50 gram mengandung 77,5 kalori, 6,3 gram protein, 5,3 gram lemak, 186 mg kolesterol serta berbagai nutrisi lain.

Anggapan bahwa makan bayam bisa langsung menambah energi juga tidak sepenuhnya tepat. Rizky menjelaskan bayam hanya menyediakan mikronutrien seperti zat besi, magnesium dan asam folat yang dapat membantu proses metabolisme energi. Jika seseoarang lemas akibat gangguan nutrisi atau penyakit kronis, tetap harus mendapatkan asupan gizi lengkap.

Menurut ahli gizi Tan Shot Yen, rasa lemas pada tubuh merupakan gejala yang bisa disebabkan oleh banyak hal, antara lain karena tidak sarapan, karena diare, gula darah anjlok, dehidrasi, anemia dan lain sebagainya.

“Masa lemas obatnya telur. Jelas tidak lah,” kata Tan kepada Tempo, Rabu, 5 November 2025.

Menurut staf pengajar Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran, Bandung, dr. Mas Rizky Anggun Adipurna Syamsunarno, semangka yang mengandung 92 persen air dan elektrolit alami dapat meredakan gejala dehidrasi ringan. Buah ini membantu mengatasi haus, bibir kering, sedikit pusing, dan urin yang mulai pekat setelah aktivitas fisik ringan atau cuaca panas.

“Tapi jika dehidrasi sudah berat akibat muntah atau diare, sebaiknya segera periksa ke dokter,” ujarnya.

Semangka juga rendah kalori dan menjaga tubuh tetap terhidrasi. “Semangka menyediakan banyak nutrisi lain yang dapat membantu Anda menjaga kesehatan yang baik,” kata ahli diet terdaftar Lara Whitson, RD, LD. 

Mas Rizky menilai klaim bahwa pepaya bisa menyembuhkan sakit perut tidak sepenuhnya tepat. Pepaya mengandung enzim papain, serat, dan air yang membantu melunakkan feses serta memperlancar buang air besar sehingga meredakan keluhan perut akibat sembelit.

Namun bila sakit perut muncul karena diare atau penyakit akut seperti nyeri lambung atau usus buntu, pepaya justru tidak dianjurkan.

Papain adalah zat yang terkandung dalam pepaya. Zat ini bisa membantu meredakan gejala pencernaan seperti sembelit dan kembung. Kondisi ini kerap berkaitan dengan gangguan pencernaan seperti penyakit refluks gastroesofageal (GERD) yang menimbulkan keluhan refluks asam atau rasa panas di dada.

Sejumlah penelitian menunjukkan konsumsi pepaya dapat membantu memperbaiki pencernaan dan menurunkan gejala GERD seperti nyeri ulu hati, meski bukti pada manusia masih membutuhkan penelitian lanjutan.

Mas Rizky menjelaskan bahwa air kelapa dapat meredakan otot kram selama penyebabnya kekurangan elektrolit, kelelahan otot, atau dehidrasi ringan. Kandungan kalium dan magnesium di dalamnya membantu memulihkan keseimbangan elektrolit. Namun bila kram muncul akibat cedera atau gangguan saraf, air kelapa tidak cukup mengatasi keluhan.

Air kelapa kerap dipilih atlet untuk rehidrasi karena menjadi sumber elektrolit alami seperti kalsium, kalium, natrium, magnesium, dan fosfor yang membantu menurunkan risiko kram otot.

Sebuah penelitian menemukan bahwa ketika 10 atlet pria melakukan rehidrasi dengan minuman yang mengandung elektrolit seperti air kelapa setelah latihan intens, mereka kurang rentan terhadap kram otot akibat rangsangan listrik, dibandingkan dengan saat mereka melakukan rehidrasi dengan air biasa.

Temuan ini mengindikasikan air kelapa yang kaya elektrolit dapat menurunkan kerentanan terhadap kram otot pasca-olahraga, meski bukti lebih lanjut masih dibutuhkan.

Meminum teh jahe, menurut Mas Rizky, dapat membantu mengurangi sakit tenggorokan dan hidung tersumbat. Jahe mengandung gingerol yang dapat menghambat produksi sitokin pro-inflamasi. Jahe dapat meningkatkan vasodilatasi pembuluh darah superfisial sehingga dapat menyebabkan keluar keringat. 

Namun, minum teh jahe belum terbukti  secara langsung membunuh virus atau bakteri penyebab flu atau demam.

Situs Medicalnewstoday.com melaporkan bahwa belum ada bukti kuat jahe mampu menghentikan atau menghilangkan pilek, meski sejumlah penelitian menunjukkan jahe dapat membantu mencegahnya dan meredakan gejalanya. Jahe mengandung gingerol dan shogaol yang dianggap memberi tanaman ini sifat pengobatan.

Menurut ahli gizi Tan Shot Yen, jenis makanan yang aman dikonsumsi tiap orang tidak sama dan bergantung pada kondisi tubuh serta penyakit yang dialami. Untuk flu ringan, hampir semua makanan boleh dikonsumsi. Namun pasien gagal ginjal atau gangguan liver harus mengikuti diet khusus agar organ tidak terbebani, termasuk membatasi protein dan kalium sesuai indeks massa tubuh.

Tan menegaskan bahwa kebutuhan orang bergizi baik berbeda dengan mereka yang terlalu kurus atau obesitas. “Tidak benar makanan bisa menyembuhkan penyakit. Penting mengetahui penyebab sakit agar pengobatannya tepat,” kata Tan.

Sementara mengkonsumsi madu untuk mengatasi sakit tenggorokan dinilai benar. Sebab madu mengandung hidrogen peroksida alami, pH rendah, dan kadar gula tinggi yang telah terbukti dapat menghambat bakteri. 

Kandungan flavonoid dan fenolik dalam madu menurunkan radang pada tenggorokan. Antioksidan pada madu juga membantu proses pemulihan jaringan yang teriritasi. “Dengan demikian minum madu dapat membantu meredakan gejala radang tenggorokan,’ terang Rizky. 

Situs Healthline.com melansir bahwa madu dapat meredakan sakit tenggorokan. Cukup campurkan dua sendok makan madu dengan segelas air hangat atau teh, lalu minum sesuai kebutuhan.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) juga merekomendasikan penggunaan madu jika sakit tenggorokan yang disertai batuk. Namun, madu tidak boleh diberikan kepada bayi di bawah usia 1 tahun. Madu dapat membawa bakteri, seperti Clostridium botulinum, yang dapat sangat berbahaya bagi bayi.

Madu telah dikenal sejak zaman dahulu karena khasiatnya yang menyehatkan dan terapeutik. Pada ulasan tahun 2018 dalam jurnal ilmiah Molecules, madu memiliki sifat antioksidan, anti-inflamasi, antimikroba, antikanker, antivirus, antijamur, dan antidiabetik.

Permasalahan kesehatan lain seperti insomnia bisa diatasi dengan makan ceri, menurut Mas Rizky, tidak sepenuhnya benar. Walaupun buah ceri mengandung melatonin alami, yaitu  hormon yang mengatur siklus tidur–bangun yang lebih tinggi dibandingkan buah- buahan lain. Namun efek dari mengkonsumsi buah ceri tidak serta merta muncul. Efek yang diharapkan baru akan muncul bila dikonsumsi cukup lama.

“Penelitian ilmiah yang dilakukan oleh Howatson dalam jurnal European Journal of Nutrition tahun 2012, menunjukkan jus ceri dapat menurunkan gejala insomnia, meningkatkan waktu tidur dan kualitas tidur. Namun konsumsi ceri tidak bisa digunakan apabila insomnia disebabkan karena stress, kebiasaan tidur buruk, depresi dan gangguan medis,” kata dosen Unpad ini.

Menurut Mas Rizky, mengkonsumsi ubi merah secara teratur dapat membantu menurunkan tekanan darah secara tidak langsung, karena beberapa hal. Ubi merah mengandung potasium tinggi, mineral yang membantu menurunkan tekanan darah. Kalium bekerja dengan cara menetralkan efek natrium (garam) dan membantu pembuluh darah lebih rileks. 

Ubi merah juga mengandung serat dan memiliki indeks glikemik rendah, sehingga membantu menjaga kadar gula darah dan berat badan stabil. Ubi merah jug

Kesimpulan

Verifikasi Tempo menemukan klaim bahwa buah atau sayuran bisa menyembuhkan berbagai penyaki adalah sebagian benar.

Para ahli menegaskan, makanan seperti telur, semangka, pepaya, air kelapa, jahe, madu, ceri, dan ubi merah memang bermanfaat bagi tubuh, tetapi efeknya hanya meredakan gejala atau membantu pemulihan ringan. Kondisi medis yang mendasari tetap perlu diperiksa dan ditangani tenaga kesehatan agar penanganannya tepat.

Rujukan