SEBUAH tangkapan layar berita berjudul KPK: Joko Widodo Terima Uang Suap Pemerasan 18 Miliar dari Tersangka Gubernur Riau Abdul Wahid beredar di Threads [arsip].
Gambar itu menampilkan foto Gubernur Riau Abdul Wahid yang baru ditangkap KPK lewat operasi tangkap tangan. Ia bersama dua pelaku lain diduga terlibat pemerasan dan gratifikasi di lingkungan Pemerintah Provinsi Riau.
Namun, benarkah KPK menyatakan Jokowi terima duit korupsi dari Abdul Wahid?
(GFD-2025-30065) Keliru: Berita KPK Menyatakan Duit Korupsi Gubernur Riau Mengalir ke Jokowi
Sumber:Tanggal publish: 14/11/2025
Berita
Hasil Cek Fakta
Tempo menelusuri konten itu dengan kata kunci di mesin pencari lalu mencocokkan nama penulis dan waktu terbit. Hasil verifikasi menunjukkan judul dalam tangkapan layar tersebut telah disunting dari versi asli oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
Tempo menelusuri laporan yang ditulis Yustinus Patris Paat pada 5 November 2025 pukul 11.24 WIB. Berita aslinya terbit di situs Berita Satu berjudul KPK: Gubernur Riau Abdul Wahid Terima Uang Pemerasan Rp1,6 Miliar. Judul itu tidak sama dengan yang muncul dalam tangkapan layar yang beredar.
Laporan tersebut mengulas langkah KPK menangani dugaan suap dan gratifikasi di Pemprov Riau yang menjerat Abdul Wahid. Ia diduga memeras berbagai pihak terkait proyek di lingkungan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang PUPR Provinsi Riau.
Analisis manipulasi gambar menggunakan Fakeimagedetector.io, juga menunjukkan ketidakberaturan pada elemen judul pada tangkapan layar yang beredar. Ketidakberaturan ini menjadi salah satu ciri adanya modifikasi dari gambar asli.
Hingga artikel ini diturunkan, hasil penyidikan KPK belum menemukan indikasi keterlibatan mantan Presiden Joko Widodo dalam kasus itu. Dilansir Tempo, Abdul Wahid sejatinya menjabat untuk periode 2025-2030 atau setelah Jokowi tidak lagi menjadi Presiden RI.
Dalam kasus tersebut, KPK menyita uang sebanyak Rp1,6 miliar dalam berbagai mata uang, yakni rupiah, USD dan poundsterling. Sebagian uang lainnya telah ia gunakan untuk perjalanan ke luar negeri di antaranya ke Inggris dan Brasil sebagaimana dilaporkan Antara.
Tempo menelusuri laporan yang ditulis Yustinus Patris Paat pada 5 November 2025 pukul 11.24 WIB. Berita aslinya terbit di situs Berita Satu berjudul KPK: Gubernur Riau Abdul Wahid Terima Uang Pemerasan Rp1,6 Miliar. Judul itu tidak sama dengan yang muncul dalam tangkapan layar yang beredar.
Laporan tersebut mengulas langkah KPK menangani dugaan suap dan gratifikasi di Pemprov Riau yang menjerat Abdul Wahid. Ia diduga memeras berbagai pihak terkait proyek di lingkungan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang PUPR Provinsi Riau.
Analisis manipulasi gambar menggunakan Fakeimagedetector.io, juga menunjukkan ketidakberaturan pada elemen judul pada tangkapan layar yang beredar. Ketidakberaturan ini menjadi salah satu ciri adanya modifikasi dari gambar asli.
Hingga artikel ini diturunkan, hasil penyidikan KPK belum menemukan indikasi keterlibatan mantan Presiden Joko Widodo dalam kasus itu. Dilansir Tempo, Abdul Wahid sejatinya menjabat untuk periode 2025-2030 atau setelah Jokowi tidak lagi menjadi Presiden RI.
Dalam kasus tersebut, KPK menyita uang sebanyak Rp1,6 miliar dalam berbagai mata uang, yakni rupiah, USD dan poundsterling. Sebagian uang lainnya telah ia gunakan untuk perjalanan ke luar negeri di antaranya ke Inggris dan Brasil sebagaimana dilaporkan Antara.
Kesimpulan
Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa narasi yang mengatakan gambar yang beredar memperlihatkan berita tentang KPK menyatakan duit korupsi Abdul Wahid dikirim ke Jokowi adalah klaim keliru.
Rujukan
- https://www.threads.com/@mnhcolection/post/DQu5PeDE8t8?fbclid=IwY2xjawOBuohleHRuA2FlbQIxMABicmlkETFGbVZ2NTVYcHd5QTc4Z2txc3J0YwZhcHBfaWQMMjU2MjgxMDQwNTU4AAEemqaJWl_dPtpo8e_G_O3dPjloEUpGryyzUYoq-S-EJP6pPcuVIY5PWrs0Sbw_aem_q_3uZ_z4AczSks3tw-A-eA
- https://perma.cc/8BZZ-LQQ9
- https://www.beritasatu.com/nasional/2937976/kpk-gubernur-riau-abdul-wahid-terima-uang-pemerasan-rp-16-miliar
- https://fakeimagedetector.io/
- https://makassar.antaranews.com/berita/612329/kpk-sebut-abdul-wahid-pakai-uang-pemerasan-untuk-ke-london-dan-brasil

