(GFD-2025-30019) Keliru: Video Pejabat Militer Israel Tanggapi Rencana Indonesia Kirim 20 Ribu Tentara ke Gaza

Sumber:
Tanggal publish: 12/11/2025

Berita

KONTEN yang diklaim sebagai rekaman wawancara terhadap pejabat militer Israel, beredar di di Facebook [arsip] pada 4 November 2025.

Video itu menampilkan seorang tentara berdiri di depan bendera Amerika Serikat dan Israel, serta beberapa tentara lain yang berjaga. Narasi yang menyertainya menyebut video itu sebagai wawancara militer Israel yang menghebohkan media sosial. Dalam video tersebut, sosok yang disebut pejabat militer Israel mengatakan bahwa Israel tidak gentar jika Indonesia mengirim 20 ribu pasukan ke Jalur Gaza.



Hingga tulisan ini dibuat, unggahan itu mendapatkan lebih dari 15 ribu suka, dan menerima 1.203 komentar. Namun, benarkah wawancara pejabat militer Israel itu terjadi?

Hasil Cek Fakta

Tempo memverifikasi klaim ini dengan mesin pencari Google dan alat pendeteksi AI. Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa video pejabat militer Israel itu buatan kecerdasan buatan. 

Pertama, Tempo memverifikasi kesesuaian seragam yang dikenakan sosok dalam video dengan seragam resmi pejabat militer Israel. Berdasarkan sampel juru bicara Israel Defence Force (IDF), Effie Defrin, terdapat sejumlah perbedaan mencolok. 



Dalam pernyataan resmi IDF yang diunggah akun YouTube Forbes pada Juni 2025, Effie Defrin mengenakan dua badge berwarna terang di pundak, bordir bertuliskan Tzahal—singkatan IDF dalam bahasa Ibrani—di dada kiri, serta bendera Israel di lengan kiri. Tidak ada rak pita seperti yang tampak pada seragam sosok dalam video yang beredar.

Kedua, seragam pasukan yang menjadi latar pria tersebut lebih mirip seragam tentara Amerika Serikat, bukan tentara Israel. Warna tentara lapangan IDF adalah hijau zaitun, sedangkan seragam tentara AS adalah krem muda dan hijau.

Sumber: situs resmi Angkatan Darat AS dan Times of Israel

Berikutnya, Tempo memindai video berdurasi 8 detik tersebut dengan Hive Moderation. Hasilnya, video itu terdeteksi dihasilkan oleh AI dengan skor rerata sebesar 99%.



Sedangkan berdasarkan pemindaian alat Zhuque AI Detection Assistant oleh Tencent, konten itu terdeteksi dihasilkan oleh AI dengan kemungkinan sebesar 99,42%.



Rencana Indonesia Mengirimkan Pasukan ke Gaza

Pemerintah Indonesia menyatakan siap mengerahkan 20 ribu personel untuk membantu misi perdamaian di Gaza, Palestina. Pernyataan itu disampaikan Presiden Prabowo Subianto dalam Sidang Umum ke-80 Perserikatan Bangsa-Bangsa di New York, Amerika Serikat, Selasa, 23 September 2025. “Kami akan terus mengabdi di mana perdamaian membutuhkan penjaga,” kata Prabowo.

Langkah tersebut mendapat perhatian luas, termasuk dari Presiden Amerika Serikat Donald Trump, yang memuji komitmen Indonesia dalam menjaga perdamaian di Timur Tengah.

Kementerian Pertahanan menyebut Tentara Nasional Indonesia sedang menyiapkan langkah awal untuk rencana pengiriman pasukan perdamaian ke Gaza. Kepala Biro Informasi dan Hubungan Antarlembaga Setjen Kementerian Pertahanan, Brigjen TNI Frega Ferdinand Wenas Inkiriwang, mengatakan TNI akan siap bertugas begitu ada perintah resmi dari presiden.

Namun Kepala Biro (Karo) Infohan Setjen Kementerian Pertahanan Brigjen TNI Frega Ferdinand Wenas Inkiriwang tak merinci apa saja langkah yang dipersiapkan TNI. Pihaknya hanya memastikan bahwa TNI akan selalu siap jika sudah mendapat perintah resmi dari presiden untuk mengirimkan pasukan ke Gaza.

Sebelumnya, Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) Mabes TNI Mayjen TNI (Mar) Freddy Ardianzah mengatakan TNI sudah menyiapkan satgas gabungan. Satgas ini mempunyai banyak kemampuan khusus dari mulai membangun konstruksi hingga membuka layanan kesehatan untuk jalani misi kemanusiaan di Gaza.

"Pasukan yang kemungkinan akan dilibatkan, dapat terdiri dari unsur Satgas gabungan TNI yang memiliki kemampuan Zeni Konstruksi kaitannya dengan pembenahan infrastruktur, dukungan kesehatan lapangan, Rehabilitasi aspek psikologi," kata Freddy.

Menurut Freddy, pasukan dari satuan Zeni TNI AD sangat dibutuhkan untuk memulihkan infrastruktur yang rusak akibat perang di kawasan Gaza. Selain satuan Zeni, kehadiran tenaga kesehatan dari TNI juga diperlukan untuk memberikan pelayanan kesehatan secara fisik dan psikis para korban perang.

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelusuran Tempo, klaim bahwa wawancara pejabat militer Israel yang tidak takut menghadapi kedatangan tentara Indonesia ke Gaza adalah keliru.

Rujukan