SEBUAH video beredar di Instagram [arsip] yang diklaim berisi rekaman banjir rob di Pulau Tarakan, Kabupaten Tarakan, Kalimantan Utara, yang disebabkan gempa bumi pada awal November 2025.
Video itu memperlihatkan lokasi yang banjir, di mana air mengalir menyeberangi jalan. Narasi yang disertakan menyatakan air laut mulai naik ke daratan dampak gempa mengguncang Kota Tarakan.
Namun, benarkah video itu memperlihatkan banjir rob akibat gempa bumi di Tarakan?
(GFD-2025-29972) Menyesatkan: Video Banjir Rob di Tarakan Disebabkan Gempa Bumi
Sumber:Tanggal publish: 11/11/2025
Berita
Hasil Cek Fakta
Tempo memverifikasi video tersebut menggunakan mesin pencari Google dan kata kunci, serta penelusuran lokasi di Google Maps. Hasilnya ditemukan bukti-bukti video itu bukan dampak gempa bumi.
Berikut hasil penelusurannya:
Tampilan pertama video yang beredar berupa situasi sebuah jalan di malam hari dengan portal, yang merupakan gerbang masuk ke kawasan pesisir Pelabuhan Perikanan Tengkayu II Tarakan sebagaimana ditunjukkan Google Street View.
Klip berikutnya memperlihatkan bagian tengah pintu masuk kawasan pelabuhan ikan itu, yang juga bisa dilihat melalui Google Street View. Di sana, terdapat pembatas berupa dua buah tiang cor dan pintu terali besi.
Di depan pintu gerbang juga ada dua buah rambu-rambu lalu lintas berbentuk bulat, yang sama dengan foto lokasi tersebut yang diunggah Fokusborneo.com. Kedua gambar direkam dari arah berlawanan. Artikel itu menjelaskan bahwa banjir rob di minggu pertama November itu terjadi dampak dari supermoon atau bulan dalam posisi yang terdekat dengan bumi.
Prakirawan cuaca Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Tarakan, Ida Bagus Gede Yamuna, mengatakan meskipun terjadi hampir bersamaan pada tanggal 5 November 2025, banjir rob itu tak ada hubungannya dengan gempa bumi yang juga terjadi di sana.
“Kalau gempa itu karena aktivitas lempeng di bawah tanah. Sedangkan banjir rob dipicu oleh gaya gravitasi bulan. Jadi dua hal ini sangat berbeda dan tidak saling berkaitan,” kata Ida Bagus, Jumat, 7 November 2025.
Kenaikan permukaan laut saat itu terjadi rata-rata 3,3 meter yang merupakan ambang batas terjadi genangan di pesisir Tarakan tersebut. Dia mengatakan situasi yang sama dihadapi semua wilayah pesisir di Indonesia, dengan derajat ketinggiannya masing-masing. Fenomena supermoon diperkirakan berakhir pada tanggal 10 November 2025.
Dilansir Tempo, baru-baru ini terjadi dua kali gempa di Tarakan, yakni tanggal 5 dan 8 November 2025, dengan kekuatan M 4,8 dan M 4,4. Wilayah lain di Kalimantan Utara juga terdampak, yakni Tanjung Selor dan Tana Tidung dengan kekuatan M 3 sampai 4, serta Tanjung Redep dan Nunukan berkekuatan M 2 sampai 3.
Pusat gempa berada di laut dengan kedalaman 10 kilometer. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) setelah gempa pertama menyatakan peristiwa itu tak berpotensi tsunami.
"Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi kedalaman dangkal akibat aktivitas Sesar Tarakan," bunyi keterangan Kepala Stasiun Geofisika Balikpapan Rasmid, setelah gempa kedua.
Berikut hasil penelusurannya:
Tampilan pertama video yang beredar berupa situasi sebuah jalan di malam hari dengan portal, yang merupakan gerbang masuk ke kawasan pesisir Pelabuhan Perikanan Tengkayu II Tarakan sebagaimana ditunjukkan Google Street View.
Klip berikutnya memperlihatkan bagian tengah pintu masuk kawasan pelabuhan ikan itu, yang juga bisa dilihat melalui Google Street View. Di sana, terdapat pembatas berupa dua buah tiang cor dan pintu terali besi.
Di depan pintu gerbang juga ada dua buah rambu-rambu lalu lintas berbentuk bulat, yang sama dengan foto lokasi tersebut yang diunggah Fokusborneo.com. Kedua gambar direkam dari arah berlawanan. Artikel itu menjelaskan bahwa banjir rob di minggu pertama November itu terjadi dampak dari supermoon atau bulan dalam posisi yang terdekat dengan bumi.
Prakirawan cuaca Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Tarakan, Ida Bagus Gede Yamuna, mengatakan meskipun terjadi hampir bersamaan pada tanggal 5 November 2025, banjir rob itu tak ada hubungannya dengan gempa bumi yang juga terjadi di sana.
“Kalau gempa itu karena aktivitas lempeng di bawah tanah. Sedangkan banjir rob dipicu oleh gaya gravitasi bulan. Jadi dua hal ini sangat berbeda dan tidak saling berkaitan,” kata Ida Bagus, Jumat, 7 November 2025.
Kenaikan permukaan laut saat itu terjadi rata-rata 3,3 meter yang merupakan ambang batas terjadi genangan di pesisir Tarakan tersebut. Dia mengatakan situasi yang sama dihadapi semua wilayah pesisir di Indonesia, dengan derajat ketinggiannya masing-masing. Fenomena supermoon diperkirakan berakhir pada tanggal 10 November 2025.
Dilansir Tempo, baru-baru ini terjadi dua kali gempa di Tarakan, yakni tanggal 5 dan 8 November 2025, dengan kekuatan M 4,8 dan M 4,4. Wilayah lain di Kalimantan Utara juga terdampak, yakni Tanjung Selor dan Tana Tidung dengan kekuatan M 3 sampai 4, serta Tanjung Redep dan Nunukan berkekuatan M 2 sampai 3.
Pusat gempa berada di laut dengan kedalaman 10 kilometer. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) setelah gempa pertama menyatakan peristiwa itu tak berpotensi tsunami.
"Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi kedalaman dangkal akibat aktivitas Sesar Tarakan," bunyi keterangan Kepala Stasiun Geofisika Balikpapan Rasmid, setelah gempa kedua.
Kesimpulan
Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa narasi yang mengatakan video yang beredar berisi rekaman banjir rob di Kota Tarakan, Kalimantan Utara, karena gempa bumi pada awal November 2025 adalah klaim menyesatkan.
Rujukan
- https://www.instagram.com/reel/DQrKP5AkegC/?ig_rid=5ea5015a-f9b3-4679-887a-034f5b5e0173
- https://perma.cc/2DTF-YK2K
- https://www.google.com/maps/@3.3051599,117.5761005,3a,75y,276.23h,109.69t/data=!3m7!1e1!3m5!1sheJPKLmbbfd9PUM0Pj4wnw!2e0!6s
- https:%2F%2Fstreetviewpixels-pa.googleapis.com%2Fv1%2Fthumbnail%3Fcb_client%3Dmaps_sv.tactile%26w%3D900%26h%3D600%26pitch%3D-19.6870531080134%26panoid%3DheJPKLmbbfd9PUM0Pj4wnw%26yaw%3D276.22636109812834!7i16384!8i8192?entry=ttu&g_ep=EgoyMDI1MTEwNC4xIKXMDSoASAFQAw%3D%3D
- http://fokusborneo.com/daerah/2025/11/07/supermoon-picu-banjir-rob-di-tarakan-diperkirakan-berakhir-10-november/
- https://bnpb.go.id/berita/gempa-bumi-magnitudo-48-guncang-kota-tarakan

