KONTEN yang menghubungkan bahwa 2025 menjadi haji terakhir di musim panas dengan klaim akan turunnya salju di Mekkah, Arab Saudi, beredar di YouTube [arsip] pada 13 Juni 2025.
Video itu menampilkan kolase cuplikan Ka’bah di Mekkah yang tampak diselimuti salju tebal. Visual tersebut dikaitkan dengan pernyataan Pusat Meteorologi setempat yang menyebut 2025 menjadi musim haji terakhir di musim panas karena setelah itu Mekkah akan mengalami musim dingin selama 25 tahun.
Benarkah Arab umumkan 2025 adalah haji terakhir di musim panas dan Mekkah turun salju?
(GFD-2025-29697) Menyesatkan: Haji Terakhir di Musim Panas karena Mekkah Akan Hadapi Musim Dingin dan Salju
Sumber:Tanggal publish: 28/10/2025
Berita
Hasil Cek Fakta
Tempo menelusuri klaim itu dengan pencarian gambar terbalik dan merujuk pada situs-situs kredibel. Hasil verifikasi menunjukkan ibadah haji 2025 memang menjadi yang terakhir di musim panas. Namun, Mekkah mustahil diselimuti salju. Video yang menampilkan area Ka’bah bersalju terbukti hasil suntingan.
Dikutip dari Situs Gulf News, juru bicara Pusat Meteorologi Nasional (NCM) Hussein Al Qahtani mengatakan, musim haji berikutnya akan terjadi pada musim semi (tahun 2026–2033), musim dingin (tahun 2034–2041), dan musim gugur (2042–2049).
Pergeseran tersebut, kata Hussein, disebabkan oleh siklus kalender Hijriah yang 11 hari lebih pendek daripada tahun Masehi. Dengan demikian waktu haji bergeser lebih awal setiap tahunnya. Hal ini akan membuat jemaah haji akan bertemu dengan cuaca yang semakin dingin, sebelum bertemu ke musim panas pada tahun 2050.
Meski Mekkah memiliki musim dingin, suhunya akan tetap di atas nol derajat Celcius. Sebab Mekkah berada di iklim gurun yang panas, ditandai dengan musim dingin yang sejuk hingga hangat dan musim panas yang sangat panas.
“Kondisinya di musim dingin tidak ideal untuk turun salju,” tulis Hisham Jamal untuk situs Arabia Weather, 12 September 2025.
Kondisi yang mungkin dapat terjadi saat musim dingin di Mekkah yakni hujan lebat, disertai hujan es dari awan kumulonimbus. Fenomena ini yang mungkin disangka orang sebagai salju, meski secara ilmiah berbeda.
Sementara itu, video yang memperlihat area Masjidil Haram bersalju pernah beredar pada 1 Januari 2023. Video itu diklaim sebagai salju pertama yang turun di Mekkah.
Saat itu, juru bicara Pusat Meteorologi Nasional Arab Saudi (NCM) Hussain Al-Qahtani menyatakan, video hujan salju yang beredar tersebut merupakan hasil suntingan dengan efek tambahan.
“Video yang beredar tentang salju yang turun di #Masjid_Haram tidak benar dan telah diedit dengan efek tambahan,” tulis Hussain melalui media sosial X pada 1 Januari 2023.
Akun Arabia Weather juga menyebut video tersebut sudah dimodifikasi. Padahal saat itu, suhu di Mekkah mencapai 30 derajat Celcius. “Iklim di Mekkah tidak cocok menghadapi hujan salju,” tulis akun situs web pemantau cuaca tersebut.
Dikutip dari Situs Gulf News, juru bicara Pusat Meteorologi Nasional (NCM) Hussein Al Qahtani mengatakan, musim haji berikutnya akan terjadi pada musim semi (tahun 2026–2033), musim dingin (tahun 2034–2041), dan musim gugur (2042–2049).
Pergeseran tersebut, kata Hussein, disebabkan oleh siklus kalender Hijriah yang 11 hari lebih pendek daripada tahun Masehi. Dengan demikian waktu haji bergeser lebih awal setiap tahunnya. Hal ini akan membuat jemaah haji akan bertemu dengan cuaca yang semakin dingin, sebelum bertemu ke musim panas pada tahun 2050.
Meski Mekkah memiliki musim dingin, suhunya akan tetap di atas nol derajat Celcius. Sebab Mekkah berada di iklim gurun yang panas, ditandai dengan musim dingin yang sejuk hingga hangat dan musim panas yang sangat panas.
“Kondisinya di musim dingin tidak ideal untuk turun salju,” tulis Hisham Jamal untuk situs Arabia Weather, 12 September 2025.
Kondisi yang mungkin dapat terjadi saat musim dingin di Mekkah yakni hujan lebat, disertai hujan es dari awan kumulonimbus. Fenomena ini yang mungkin disangka orang sebagai salju, meski secara ilmiah berbeda.
Sementara itu, video yang memperlihat area Masjidil Haram bersalju pernah beredar pada 1 Januari 2023. Video itu diklaim sebagai salju pertama yang turun di Mekkah.
Saat itu, juru bicara Pusat Meteorologi Nasional Arab Saudi (NCM) Hussain Al-Qahtani menyatakan, video hujan salju yang beredar tersebut merupakan hasil suntingan dengan efek tambahan.
“Video yang beredar tentang salju yang turun di #Masjid_Haram tidak benar dan telah diedit dengan efek tambahan,” tulis Hussain melalui media sosial X pada 1 Januari 2023.
Akun Arabia Weather juga menyebut video tersebut sudah dimodifikasi. Padahal saat itu, suhu di Mekkah mencapai 30 derajat Celcius. “Iklim di Mekkah tidak cocok menghadapi hujan salju,” tulis akun situs web pemantau cuaca tersebut.
Kesimpulan
Berdasarkan pemeriksaan fakta di atas, klaim bahwa haji terakhir di musim panas karena Mekkah akan hadapi musim dingin dan salju adalah menyesatkan. Mekkah mustahil akan memperoleh salju. Video saat area Ka’bah di Masjidil Haram bersalju merupakan hasil suntingan.
Rujukan
- https://www.youtube.com/shorts/3EzF7QIVj4c
- https://perma.cc/N6W2-PBYR?type=standard
- https://gulfnews.com/world/gulf/saudi/hajj-will-not-fall-in-summer-until-2050-saudi-arabia-releases-25-year-hajj-calendar-1.500156949
- https://www.arabiaweather.com/en/content/snow-in-mecca-could-snow-fall-on-the-greatest-place-on-earth
- https://x.com/spokespncm/status/1609575634434392067
- https://x.com/ArabiaWeatherSA/status/1609583072856375297

