Perlu diingat, nomenklatur BNP2TKI telah berganti menjadi BP2MI per November 2019 seperti yang diketahui dari laman resmi bp2mi.go.id.
Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) memasukkan kata kunci “apakah ada bansos untuk TKI dari pemerintah?” di kolom pencarian Google. Hasil pencarian teratas mengarah ke artikel komdigi.go.id “Pemeriksaan Bansos untuk TKI DAN TKW 2025 Bukan Program Resmi? Hati-hati Itu Hoaks!” tayang pada Rabu (21/5/2025).
Dari pemberitaan tersebut diketahui bahwa BP2MI membantah adanya informasi mengenai bantuan sosial bagi TKI. BP2MI juga mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap pesan atau unggahan mencurigakan yang meminta data pribadi, serta mengecek kebenaran informasi hanya melalui sumber resmi pemerintah.
TurnBackHoax kemudian mengakses tautan dalam unggahan akun Facebook “Raffi Ahmad Bansos Tkw Hongkong”. Diketahui, tautan mengarah ke laman yang meminta warganet menghubungi Raffi Ahmad dengan mengeklik ikon WhatsApp. Nomor WhatsApp yang ditautkan tidak mengarah ke kontak resmi milik pemerintah.
Sebagai informasi, menukil dari laman resmi BP2MI, kontak WhatsApp resmi BP2MI adalah 08118080141.
TurnBackHoax kemudian memasukkan video Raffi Ahmad tersebut ke alat pendeteksi AI dari Hive Moderation. Hasil analisa konten yang beredar adalah hasil rekayasa AI, probabilitas atau kemungkinannya mencapai 83,3 persen.
Unggahan video berisi klaim “Raffi Ahmad bagi-bagi bansos untuk TKI” merupakan konten tiruan (impostor content).
(Ditulis oleh Moch. Marcellodiansyah)